Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

3. Proses Wellding Proses Wellding adalah proses pengecapan bulan dan tahun pembuatan karpet dengan sistem hot stamp menggunakan mesin Hot Press. 4. Proses Sewwing Proses penjahitan tepi dari karpet Obras dengan menggunakan mesin Overlock. 5. Packing Karpet yang sudah sesuai dengan spesifikasi permintaan buyer tersebut kemudian dibungkus dengan plastik dan dipacking ke dalam box.

3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai yang terukur. Selain itu variabel juga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau merupakan faktor-faktor yang berperan dalam gejala atau peristiwa yang akan diteliti. Pada penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari dua macam, yaitu : 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah : a. Waktu produktif Waktu produktif adalah waktu yang secara riil digunakan oleh setiap pekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam pekerjaannya. b. Waktu tidak produktif Waktu tidak produktif adalah waktu menganggur atau melakukan pekerjaan diluar job description nya. c. Lingkungan kerja Lingkungan kerja adalah fasilitas yang digunakan dan keadaankondisi di sekitarnya. 2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah : a. Beban kerja tiap karyawan, yang dimaksud beban kerja dalam penelitian ini adalah banyaknya pekerjaan yang dapat dihitung dari estimasi hasil kerja. Beban kerja dapat dihitung dengan mengalikan antara kuantitas pekerjaan dengan waktu penyelesaian pekerjaan secara wajar waktu standardwaktu baku. b. Tingkat efisiensi kerja, yang dimaksud dengan tingkat efisiensi kerja dalam penelitian ini adalah efisiensi dalam bidang sumber daya manusia berkaitan dengan aktivitas kerja dan waktu yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Secara umum langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Mulai Persiapan atau langkah suatu penelitian yang meliputi : - Mencari dan menetapkan topik - Orientasi penelitian 2. Suvei Ke Perusahaan Suvei ke Perusahaan ini sangat diperlukan dalam suatu penelitian karena pada tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi nyata obyek yang diteliti serta untuk merencanakan dan memilih lokasi penelitian yang nantinya akan dilakukan pengambilan data serta memperbaiki dengan metode yang sesuai. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan tahapan penelusuran referensi, dapat bersumber dari buku, jurnal, maupun penelitian yang telah ada sebelumnya. Berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Dari studi kepustakaan akan diperoleh landasan teori serta acuan-acuan yang akan digunakan dalam penelitian ini. 4. Rumusan Masalah Menentukan masalah yang terjadi di lapangan dan dibandingkan dengan literatur yang ada sehingga didapatkan suatu perumusan masalah dan solusi hasil yang sesuai dengan masalah tersebut. 5. Penetapan Tujuan Penelitian Penetapan tujuan penelitian dimaksud untuk mengetahui tujuan suatu penelitian. 6. Identifikasi Variabel Identifikasi variabel digunakan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang digunakan, tentunya disesuaikan dengan kondisi di PT. Altia Classic Automotive Manufacturing Surabaya. Setelah dilakukan identifikasi variabel kemudian dilakukan pengukuran jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas. 7. Pengumpulan Data Setelah menetapkan tujuan penelitian, maka langkah selanjutnya adalah mungumpulkan data yang berkaitan dengan pemecahan masalah tersebut meliputi sample penelitian dan perancangan alat dan eleman kerja. 8. Pengukuran Jumlah Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Menyelesaikan Aktifitas Pengukuran ini dilakukan untuk mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan oleh karyawan bagian Produksi untuk menyelesaikan pekerjaannya, yaitu dalam total menit pengamatan. 9. Uji Keseragaman Data Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dapattelah seragam atau tidak melebihi dari batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB yang telah ditentukan. Data dikatakan seragam bila jika berasal dari sistem sebab yang sama, bila berada diantara kedua batas kontrol, dan tidak seragam jika berasal dari sistem sebab yang berbeda, bila berada diluar batas kontrol. Bila dari keseragaman data terdapat data yang tidak seragam maka data tersebut dibuang. 10. Uji Kecukupan Data Pengujian ini untuk mengetahui apakah data pengamatan yang didapatkan telah mampu mewakili populasi yang ada. Bila dari kecukupan data belum terpenuhi maka perlu dilakukan sampling pekerjaan tambahan sesuai dengan jumlah pengamatan yang dibutuhkan. Dalam menguji apakah data yang diamati mencukupitidak maka kita dapat mengujinya dengan rumus Bernoulli. 11. Penentuan Allowance dan Performance Rating Dilakukan untuk menentukan kelonggaran Allowance yaitu waktu dimana karyawan melakukan interupsi dari proses yang berlangsung karena hal-hal tertentu yang tidak dapat dihindarkan, meliputi : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi Personal Allowance, Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah Fatique Allowance, Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan. Sedangkan factor penyesuaian Performance Rating yang berusaha menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja pegawai pada saat diamati akibat kecepatan kerja pegawai, tingkat keterampilan, lingkungan dan lain-lain yang berubah-ubah. 12. Penentuan Tingkat Efisiensi Kerja Dilakukan untuk menentukan tingkat efisiensi kerja dari karyawan bagian Produksi berdasarkan total persentase beban kerja dari yang diberikan dalam menyelesaikan pekerjaan. 13. Penentuan Jumlah Karyawan Yang Optimal Dilakukan untuk menentukan jumlah karyawan yang optimal untuk diperkerjakan dalam PT. Altia Classic Automotive Manufacturing Surabaya. Apabila karyawan bagian Produksi yang bekerja melebihi dari jumlah yang seharusnya maka PT. Altia Classic Automotive Manufacturing Surabaya. Memberikan kebijakan mengalokasikan pegawai ke bagian yang lain atau memberikan pelatihan kerja karyawan bagian produksi yang memiliki beban kerja dan efisiensi kerja yang rendah. 14. Hasil Dan Pembahasan Dengan adanya informasi dari hasil pengukuran efisiensi kerja karyawan bagian Produksi berdasrkan beban kerjanya maka PT. Altia Classic Automotive Manufacturing Surabaya telah dapat informasi mengenai efisiensi kerja karyawan bagian produksi tersebut dan dapat diketahui apa yang menyebabkan efisiensi kerjanya menurun. 15. Kesimpulan Dan Saran Dari pengolahan data dan analisa hasil pengolahan data dapat ditarik suatu kesimpulan tentang efisiensi kerja karyawan bagian produksi menurut metode Work Load Analysis WLA sedangkan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi kerja dari karyawan bagian Staf Produksi diberikan saran – saran yang sekiranya dapat dilakukan oleh PT. Altia Classic Automotive Manufacturing Surabaya untuk mencapai hal tersebut. 16. Selesai Telah selesai dilakukan penelitian efisiensi kerja karyawan bagian Staf Produksi PT. Altia Classic Automotive Manufacturing Surabaya dengan metode Work Load Analysis WLA dan telah didapatkan hasil.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA.

0 5 127

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET.

14 27 96

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO.

5 12 188

Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo.

2 13 99

KATA PENGANTAR - Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo

0 0 13

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) (Studi Kasus Di PT. ALTIA CLASSIC AUTOMOTIVE MANUFACTURING RUNGKUT INDUSTRI – SURABAYA)

1 0 15

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET

0 4 17