13 Menyediakan data pendukung dalam keputusan alokasi sumber daya.
14 Menghasilkan
data base dari proses kerja untuk referensi pada masa yang akan datang.
Work Load Analysis terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah menentukan jumlah aktivitas kerja yang dibutuhkan dan hal yang akan
diselesaikan pada satu tahun yang mendatang pada setiap unit organisasi. Setiap aktifitas kerja, unit pengukuran, sumber data yang digunakan dan pertimbangan
lainnya harus jelas, konsisten dan akurat. Bagian kedua adalah menentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktifias-aktifitas kerja
berdasarkan disiplinnya. Setiap hasil kerja, sebuah analisa waktu harus dilakukan. Analisa waktu terdiri atas dokumen waktu yang dibututuhkan oleh jabatan yang
berbeda untuk menyelesaikan tugasnya. National Institutes of Health, 2001
2.9. Penelitian Terdahulu
Yang dijadikan landasan pada penelitian ini adalah “Evaluasi Jumlah Karyawan Pada Sekretaris Jurusan TI-ITS Dengan Menggunakan Work Load
Analysis” oleh : Airlangga Prima S, ITS, 2005. Pada penelitian tersebut pengukuran beban kerja pada 21 karyawan yang ada dan berdasarkan pada
kesesuaian jam kerja aktual dengan jam kerja standart sehingga dapat memberikan saran dengan jumlah karyawan optimal yaitu 11 orang.
Penelitian yang lain mengenai “Analisis Beban Kerja Karyawan pada Departemen Umum dan Logistik dengan metode Work Load Analysis” Studi
kasus “ PT. Antar Jaya oleh Ellyn Dewita, ITS, 2005. Penelitian ini dilakukan pada 18 karyawan yang bekerja di Departemen Umum dan Logistik PT.Antar
Surya Jaya. Pada penelitian tersebut pengukuran beban kerja didasarkan pada kesesuian jam kerja efektif dengan jam kerja standart sehingga dapat memberikan
saran jumlah karyawan yang optimal yaitu 21 orang. Dalam penelitian tugas akhir yang juga dijadikan sebagai landasan
penelitian ini adalah “Penentuan Jumlah Karyawan Optimal Pada Departemen Human Resource Administration pada PT. Indofood Sukses Makmur, Bogasari
Four Mills” oleh Oscar Nehemia, ITS, 2004. Pada penelitian ini Work Load Analysis merupakan suatu alat mengukur beban kerja tiap karyawan pada
departemen HRA berdasarkan job description tiap posisi karyawan. Penelitian yang lain mengenai “Evaluasi Beban Kerja dan Optimalisasi
Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis WLA Di PT. Sinar Djaja Can Gedangan - Sidoarjo” Studi kasus “ oleh Prayoga Mega
Anggara, UPN “Veteran” Jawa Timur, 2009. Penelitian ini dilakukan pada 15 karyawan yang bekerja di Bagian Produksi di PT. Sinar Djaja Can Gedangan -
Sidoarjo. Pada penelitian tersebut pengukuran beban kerja didasarkan pada kesesuian jam kerja efektif dengan jam kerja standart sehingga dapat memberikan
saran jumlah karyawan yang optimal disetiap elemen kerja.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. ALTIA CLASSIC AUTOMOTIVE MANUFACTURING yang terletak di Rungkut Industri - Surabaya. Pencarian
data diambil pada bagian karyawan proses produksi. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2010 itu sampai data telah tercukupi.
3.1.1 Tahapan Proses Produksi
Adapun tahap - tahap proses pembuatan karpet mobil secara garis besar antara lain, sebagai berikut :
1. Proses Exstruder
Pada proses extruder ini material SBS yang masih berupa butiran – butiran dicurah atau dimasukkan kedalam suatu mesin yang disebut
Extruder. Extruder adalah sebuah mesin yang berfungsi sebagai tempat peleburan butiran – butiran SBS dengan proses steam. Tujuannya adalah
untuk meleburkan material SBS sehingga bisa dibentuk lembaran dan bisa direkatkan pada karpet.
2. Proses Trimming
Proses pembentukan hasil dari Extruder sesuai spesifikasi teknik dengan menggunakan cetakan sesuai bentuk yang diminta oleh buyer.