Langkah – Langkah sebelum Melakukan Sampling Pekerjaan

Pada sampling pekerjaan dengan mudah dijalankan, yaitu dengan melakukan pengamatan kepada beberapa pekerjaan dalam setiap kunjungan kegiatan kerja. Begitu pula dengan pekerja tidak langsung, yang tidak mudah diukur dengan jam henti, karena tidak menentunya kegiatan mereka. Kemampuan sampling kerja, dapat memperkirakan kelonggaran, yang merupakan hal penting yang perlu di catat. Tentang lamanya pengamatan, umumnya cara sampling pekerjaan membutuhkan waktu lebih lama. Misalnya, jika tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan sebesar 5, dan 90. Maka, untuk suatu kegiatan yang menghabiskan waktu 20 dari seluruh waktu yang disediakan diperlukan 6400 kali kunjungan. Berarti memakan banyak waktu 183 hari jika ditambah 5 kali kunjungan dilakukan setiap jam, setiap hari yang mempunyai 7 jam waktu kerja. Dengan kata lain, jika hendak yang diukur waktu baku hanyalah satu pekerjaan saja.

2.5.2.3 Langkah – Langkah sebelum Melakukan Sampling Pekerjaan

Langkah – langkah yang dijalankan sebelum melakukan sampling dilakukan, adalah sebagi berikut : a. Menetapkan Tujuan Pengukuran, yaitu untuk apa sampling dilakukan, yang akan menentukan besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan. b. Jika sampling ditunjukkan untuk mendapatkan waktu baku, dilakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja yang baik. Bila belum, perbaikan – perbaikan sistem kerja yang baik, atau dilakukan perbaikan atas kondisi dan cara kerja dilakukan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan waktu penyelesaian yang singkat, maka perbaikan cara kerja perlu dilakukan. Mempelajari kondisi kerja dan cara kerja kemudiaan memperbaikinya, adalah apa yang dilakukan dalam langkah penelitian pendahuluan. Tentunya ini berlaku jika pengukuran dilakukan atas pekerjaan yang telah ada dan bukan pekerjaan yang baru. Dalam keadaan seperti yang terakhir, maka yang dilakukan bukanlah memperbaiki melainkan merancang kondisi dan cara kerja yang baik yang baru sama sekali. Untuk memperbaiki kondisi dan cara kerja yang ada diperlukan pengetahuan dan penerapan perancangan sistem kerja yang baik. c. Memilih operator, atau operator yang baik. Operator yang akan melakukan pekerjaan yang diukur bukanlah orang yang begitu saja diambil dari pabrik. Orang ini harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu agar sampling pekerjaan dapat berjalan baik dan dapat diandalkan hasilnya. Syarat – syarat tersebut adalah berkemampuan normal dan dapat diajak bekerja sama. Disamping itu operator yang dipilih adalah orang yang pada saat melakukan pengukuran mau bekerja secara wajar. d. Bila perlu mengadakan latihan bagi para operator yang dipilih agar dapat trampil dan cakap untuk kegiatan yang akan dilakukan . e. Melakukan pemisahan kegiatan sesuai pengamatan yang ingin diamati . Pada cara sampling kegiatan, yang ingin diukur dipisahkan dari kegiatan – kegiatan lain yang mungkin terjadi. Bentuk yang paling sederhana adalah memisahkan seluruh kegiatan menjadi dua bagian yaitu yang pertama yang ingin diukur dan yang kedua yang lainnya. Sehubungan dengan pemisahan kegiatan-kegiatan tersebut diatas ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu bahwa kegiatan-kegiatan tersebut harus mutually exclusive. Mutually exclusive artinya satu kegiatan terpisah sama sekali dari lainnya, dan jumlah semua kegiatan tersebut adalah semua kegiatan yang mungkin terjadi ditempat pekerjaan berlangsung.

2.5.2.4 Melakukan Sampling

Dokumen yang terkait

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA.

0 5 127

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET.

14 27 96

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO.

5 12 188

Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo.

2 13 99

KATA PENGANTAR - Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo

0 0 13

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) (Studi Kasus Di PT. ALTIA CLASSIC AUTOMOTIVE MANUFACTURING RUNGKUT INDUSTRI – SURABAYA)

1 0 15

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET

0 4 17