3. Proaretik
Kode Proaretik merupakan salah satu jenis pengkodean Roland Barthes, Proaretik sendiri merupakan kata atau kalimat yang menunjukkan
indikasi adanya sebuah tindakan atau lakuan dari sebuah karakter atau pelaku. Adapun dialog yang mengandung unsure proaretik sesuai table
diatas :
a. Scene 61
“Bergabunglah denganku, dan aku akan mengajarkan banyak hal agar kamu bisa menguasai kekuatanmu itu dan semua keinginanmu akan tercapai“
adalah ucapan yang disampaikan Rr. Sukma Ayu untuk merayu Sam agar mau berdiri dipihaknya. Dialog ini peneliti masukkan dalam peng-kodean
Proaretik dikarenakan didalam dialog ini terdapat kata kunci ‘ bergabunglah’ yang menunjukkan adanya sebuah perintah atau tindakan dari Rr. Sukma
Ayu kepada Sam, serta dialog dalam scene 61 ini menunjukkan indikasi tindakan Rr.Sukma Ayu untuk merayu Sam dengan iming-iming agar Sam
berpihak padanya. Dialog ini mengarah pada mistis perilaku pesugihan.
b.Scene 65
“Hancurkan semua cermin antik dalam rumah ini, cuma itu satu- satunya cara mengalahkan Kuntilanak itu “ dialog ini diucapkan Rr. Sukma
Ayu kepada Sam setelah dirinya kalah setelah berperang durma dengan Sam. Kata’ Hancurkan’ menunjukkan adanya indikasi tindakan dari Rr. Sukma Ayu
kepada Sam. Dialog ini termasuk dalam mistis mitos kuntilanak.
4. Simbolik
Adalah sebuah kalimat atau kata-kata konotasi yang melekat kepada suatu nama tertentu. Adapun dialog dalam film Kuntilanak 2006 yang
mengandung kode simbolik adalah :
Scene 57
“Ahhh….Ahh…Sam…tolong Sam…” perkataan ini diucapkan oleh Agung, dan merupakan ungkapan atau rintihan keputusasaan dan kesakitan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Agung karena diculik dan disiksa baik secara psikis maupun mental oleh Kuntilanak dan sengaja diumpankan oleh Rr. Sukma Ayu sebagai tumbal.
Kalimat ini digolongkan sebagai simbolik dikarenakan adanya pengulangan kata dan menimbulkan taraf perbedaan bunyi. Dialog ini mengandung unsur
mistis pesugihan dan juga mistis mitos kuntilanak.
4.2 Analisis Data 4.2.1 Pada Level Realitas
4.2.1.1. Kostum dan Make-up 1. SCENE 1
Gb 4.1 Mimpi Samanta
Berdasarkan gambar 4.1 diatas menunjukkan sosok Samanta yang langsung terlihat sebagai tokoh sentral film ini, di awal pemirsa masih
dibuat bingung dengan pemunculan adegan api, serta sosok cantik samanta dalam balutan baju yang sudah robek-robek, rambutnya berantakan, keringat
memenuhi tubuhnya, dan tangannya penuh dengan darah. Samanta terlihat menunduk dan terlihat bingung sebab dihadapannya terdapat tiga buah ben-
da yang menjadi symbol kunci utama mimpi buruknya. Ada batu, gunting, dan piring. Dalam gambar diatas terlihat Samanta duduk bersimpuh membe-
lakangi sebuah kursi antik yang terbakar dengan tiga benda batu, gunting, dan piring yang dalam budaya jawa sebetulnya tak lain hanya symbol dari
sebuah permainan anak-anak sejak jaman babat tanah jawi. mistisisme_ agung.blogspot.com
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Filmmaker mengambil gambar mulanya dengan longshot, untuk memperte- gas dan menampilkan apa yang tengah dilakukan Samanta serta kondisi saat
itu untuk menimbulkan efek kejut guna memancing penonton, barulah di shot berikutnya penggunaan medium shot dilakukan untuk memperjelas tin-
dak-tanduk Sam serta hal-hal detil disekitar karakter utama agar membuat penonton lebih penasaran lagi. Deskripsi visual yang ditampilkan adalah :
1 Setting
Setting yang ditampilkan adalah sebuah ruangan dengan lantai yang kotor, penuh dengan dedaunan kering serta selusur akar tanaman ram-bat,
dengan penuh bercak darah di lantai, lalu ada sebuah kursi yang terba-kar dengan api berkobar dibelakang karakter Sam, dan tiga buah benda di
hadapan Sam yaitu batu, gunting, piring yang memiliki simbolisasi tersendiri.
2 Property
Property yang dipakai dalam shot ini antara lain sebuah kursi antik ber- warna emas kecoklatan, piring, gunting, dan batu. Efek dari terbakarnya
kursi memberikan nuansa kesuraman dan keangkeran tersendiri kepada pe- nonton, serta keberadaan gunting, batu, dan piring yang menjadi seolah men-
jadi pilihan Samanta semakin menambah tanda tanya dan rasa penasaran pemirsa film ini.
3 Sudut Pengambilan Gambar
Sudut pengambilan gambar Long Shoot yang di fokuskan pada keseluruhan adegan dalam scene 1 yaitu Samanta yang tengah kebingungan
dalam kondisi berantakan terlihat bingung dengan situasi yang ada, membelakangi sebuah kursi terbakar serta duduk dihadapan piring, batu,
gunting yang memberikan efek keangkeran dan mengena langsung pada pemirsa filmnya. Close Up Shoot memfokuskan pada ketiga benda yang
menjadi sumber kebingungan Samanta yaitu, batu, gunting, piring yang memegang peranan penting dalam scene awal ini.
4 Pencahayaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tampak terang dan cerah namun bukan karena matahari melainkan lebih kepada cahaya lampu dan efek api, selain itu api yang berkobar membakar
kursi antik juga menimbulkan efek cahaya terang namun juga panas
Signifier Penanda
Shot ekspresi kebingungan serta ketakutan wajah Samanta.
Signified Petanda
Keberadaan Samanta disebuah tempat asing dan kelam, dengan berbagai benda yang merupakan simbolisasi dari sesuatu. Ada kursi antik terbakar, api
berkobar, serta tiga buah benda yaitu piring, batu, dan gunting. Menimbulkan unsur mistis dan ketakutan.
Level Denotasi
Tampilan dari scene 1 ini merupakan gambaran dari karakter seorang Sa- manta yang secara sekilas terlihat tegar dan kuat menghadapi hidupnya
seorang diri, diceritakan mengenai sebuah sisi kegelapan yang akan ditem- puh dalam hidupnya, serta cukup panjang dan berliku. Terlihat jelas kebim-
bangan serta ketakutan dalam wajahnya namun Sam memiliki keberanian di sisi lain.
Level Konotasi
Dari kursi antik yang terbakar api merupakan simbolisasi atas sesuatu. Api merupakan unsur yang memberikan tekanan, kemarahan, serta ketakutan, ke-
beradaan kursi antik merupakan simbol atas sesuatu yang tua, kuno, dan dikeramatkan javanologymystisiscme.com belum lagi kemunculan piring,
gunting, serta batu yang oleh masyarakat Jawa merupakan symbol yang dipakai untuk dolanan anak kecil pada jaman dulu hingga saat ini. Sudah
cukup menimbulkan kesan mistisme. Jadi dapat diketahui bahwa dalam shot ini pemirsa sudah disajikan nuan-
sa awal atas mistis yang kental, serta mampu membawa penonton filmnya atas sosok Samanta secara tak tersirat,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. SCENE 9