Respon Psikologi Warna Semiotika

bawa pemegangnya berlari-lari kemana-mana, lalu ini dijadikan permainan kejar-kejaran. Siapa yang kelelahan akan ‘ditangkap’ oleh ‘ boneka hidup ’ itu, dipukuli dengan kepala boneka yang biasanya dibuat dari tempurung. Yang menggerakkan adalah roh di dalam boneka itu. Permainan ini disebut Ni Thowong, atau Ninidok, atau Nini Thowok. Permainan tersebut memang lazim dimainkan anak – anak jaman dulu, ini disebabkan pada jaman dulu belum ada mal, bioskop atau permainan tekhnologi canggih seperti sekarang. Mantra penanggulangannya. Nga tha ba ga ma, Nya ya ja dha pa, La wa sa ta da, Ka ro co no ho. di baca 7 kali Mantra diatas sebenarnya adalah ejaan huruf Jawa tapi di susun terbalik. Itu disebut Caraka Walik, mantra Jawa Kuno untuk menangkal roh jahat. mistik- gaib.blogspot.com

2.1.7 Respon Psikologi Warna

Warna merupakan suatu simbol yang menjadi penandaan akan suatu hal. Warna juga boleh dianggap sebagai suatu fenomena psikologis, respon psikologis dari masing-masing warna 1. Merah : Power, energi, kekuatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya. Merah jika dikombinasikan dengan putih akan memiliki arti bahagia dalam budaya oriental. 2. Biru : Kepercayaan, konservatif, keamanan, kebersihan, dan keteraturan 3. Hijau : Alami, sehat, keberuntungan, pembaruan 4. Kuning : Optimis, harapan , filosofis, ketidakjujuran, pengecut untuk budaya barat, penghianatan. 5. Ungujingga : Spriritual, misteri, kebangsawan, transformasi, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kekerasan, keangkuhan 6. Orange : Energi, keseimbangan, kehangatan 7. Coklat : Tanah bumi, reability, comfort, daya tahan 8. Abu-abu : Intelek, kesederhanaan, masa depan, kesedihan. 9. Putih : kesucian, kebersihan, ketepatan, steril, kematian, ketidakbersalahan. 10. Hitam : Power, seksualitas, kecanggihan, kematian, kesedihan, misteri, ketakutan, keanggunan. http:www.toekangweb.or.id07-tips-bentukwarna.html

2.1.8 Semiotika

Secara etimologis istilkah semiotik berasal dari bahasa Yunani Semeion yang berarti tanda Tanda itu sendiri sering didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya. Dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain Eco, 1979:16 dalam Alex Sobur 2002 : 95 Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelejari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda Eco, 1976:6 dalam Alex Sobur 2002:95 . Van Zoest juga mengartikan semiotik sebagai “ Ilmu tanda Sign dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain pengirimannya dan penerimaan dari orang yang mempergunakan “ Semiotik, yang biasanya didefinisikan sebagai pengkajian tanda-tanda the study of sign pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode-kode, yaitu sistem apapun yang memung-kinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna. Scholes, 1982 : IX Budiman, 2004 : 3 Didalam sejarah perkembangan semiotika berasal dari dua induk yang memiliki dua fungsi tradisi yang berbeda. Pertama Charles Pierce seorang filsuf dari Amerika yang hidup di peralihan abad yang lalu 1839-1914. Sebagai seorang filsuf dan ahli logika, Pierce berkehendak untuk menyelidiki Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. apa dan bagaimana proses bernalar manusia. Teori Pierce tentang tanda dilandasi oleh tujuan besar ini sehingga tidak mengheranan apabila sinonim bagi logika. Budiman, 2005 : 33 Logika secara umum adalah ... sekedar nama lain semiotika ... , suatu doktrin formal atau “ quansinecessary” atau formal adalah bahwa kita mengamati karakter-karakter tanda tersebut sebagaimana kita tahu, dan dari pengamatan tadi ... kita diarahkan kepada pernyataan-pernyataan yang bisa saja keliru dan dengan demikian, dalam arti tertentu sama sekali tidak niscaya. Pierce, 1986 : 4 dalam Budiman, 2005 : 34 Di sisi lain, kedua terdapat pula tradisi semiotika yang dibangun berdasarkan teori kebahasan Ferdinand de Saussure 1857-1913 , sebagai seorang sarjana linguistik di Perancis. Sebuah ilmu mengkaji tanda-tanda didalam masyrakat dapat dibayangkan ia akan menjadi bagian psikologi sosial, dan sebagai konsekuensinya, psikologi general, ia akan saya beri nama semiologi dari bahasa Yunani Semeion tanda . Semiologi akan menunjukkan hal-hal apa yang membentuk tanda-tanda, kaidah-kaidah apa yang mengendalikannya Saussure, 1966 : 16 dalam Budiman, 2005 : 35

2.1.9 Model Semiotik Roland Barthes