Kerangka Berpikir Landasan Teori .1 Film Sebagai Komunikasi Massa

Kode-kode Mise-en-scene ialah alat-alat yang dipergunakan oleh pembuat film untuk merubah dan melakukan pembacaan shot yang akan kita lakukan. Mise-en-scene juga dipergunakan untuk mengungkapkan makna melalui suatu hubungan antar adegan yang terlibat dengan suatu adegan lain. Namun dalam penelitian ini peneliti tidak akan membahas lebih lanjut pada suara dan penataan musik yang ada pada level representasi, karena keduanya dianggap tidak memiliki kaitan langsung terhadap pembahasan representasi budaya mistis jawa dalam film Kuntilanak 2006

2.1.11 Kerangka Berpikir

Film dibangun dengan tanda semata-mata. Tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan, Fenomena tentang segala hal yang berkaitan dengan Mistis memang masih sangat menarik untuk divisualisasikan dalam bentuk karya film, yang dimana mayoritas masyarakat Indonesia masih terikat kuat dan mempercayai Mistis yang melekat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dalam film Kuntilanak 2006 unsur mistis amat melekat,dimana merupakan pencitraan masih banyaknya hal-hal klenik yang dilakukan masyarakat kita demi kepentingan nafsu duniawinya semata. Samanta dalam film Kuntilanak 2006 merupakan tokoh modern yang mau tak mau harus mengakui dan meyakini adanya hal-hal mistis dalam dunia masyarakat yang saat ini rasional. Karena Samanta sendiri mengalami kejadian-kejadian irasional yang menimpa dirinya, saat dirinya tersadar terjebak dalam lingkaran pesugihan jawa kuno dimana menjadikan Kuntilanak sebagai peliharaan dan penembang durma sebagai pemanggil sekaligus penjinak Kuntilanak. Hal-hal seperti ini didalam kehidupan nyata harus diakui memang terjadi, kasus yang paling dekat saja adalah pencurian mayat bayi didaerah Sidoarjo, Jawa Timur detik.com yang dipercaya dilakukan oleh si pelaku sebagai ritual untuk meningkatkan kekuatan dan kekayaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penelitian ini akan mengemukakan analisis semiotik yang dikemukakan oleh Barthes yang terdiri dari lima kode, yaitu kode Hermeneutik kode teka-teki , Kode semik makna konotatif , kode proaretik logika tindakan , kode simbolik, dan kode gnomik atau kode kultural yang didasarkan atas relasi representasemen dan objeknya. Selain itu penelitian ini akan disertai dengan analisis film pada sinema atau film layar kebar wide screen yang ditayangkan pada televisi. Analisis ini terbagi menjadi level realitas dan representasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Didalam mempresentasikan Budaya Mistis di Film “ Kuntilanak \ 2006 “ melalui pemeran Samanta harus diketahui terlebih dahulu tanda- tanda yang terdapat didalamnya, adapun digunakannya metode kualitatif karena metode ini akan lebih mudah menyesuaikan dalam penelitian ini ditemukan kenyataan ganda, kemudian metode kualitatif lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 1995:5. Dalam menganalisis datam peneliti menggunakan metode semiotik. Semiotik adalah ilmu yang mengkaji tanda Sobur, 2004:15. Dengan menggunakan metode semiotik peneliti berusaha menggali realita real yang didapatkan melalui simbol-simbol dan tanda-tanda yang ditampilkan sepanjang film, selanjutnya akan menjadi corpus dalam penelitian ini. Dan kemudian secara khusus peneliti menggunakan metode penelitian analisis semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthes, untuk mengintepretasi atau pemaknaan Budaya mistis dalam film “ Kuntilanak 2006 “ melalui pemeran Samanta. Karena film merupakan bidang kajian yang sangat relevan bagi analisis atau semiotika. 3.2 Kerangka Konseptual 3.2.1 Corpus Didalam penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu pembahasan masalah yang disebut dengan corpus. Corpus adalah sekumpulan bahan terbatas yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisis kesemenaan. Corpus haruslah cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsur-unsur akan memelihara sebuah sistem kemiripan perbedaan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.