Hasil Penelitian Sebelumnya LANDASAN TEORI

17 Langkah kerja Devi, 2008:144: 1. Buat lingkaran pada plastik dengan diameter ±15 cm. 2. Beri lubang untuk tali pada pinggiran plastik, seperti gambar di bawah ini: Gambar 2.9 Kerangka parasut 1 3. Potonglah 8 utas tali dengan panjang ± 40 cm. 4. Ikatkan tali pada setiap lubang. Gambar 2.10 Kerangka parasut 2 5. Ikatkan tali pada bandul. Gambar 2.11 Kerangka parasut 3 Setelah parasut jadi, mainkan parasut di halaman atau lapangan. Tariklah ujung plastik lalu lipat plastik dengan rapi setelah itu lemparlah parasut ke atas.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Di bawah ini akan dikemukakan beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

2.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri

Penelitian dilakukan oleh Simsek dan Filiz 2010 tentang efek pembelajaran berbasis inkuiri pada pemahaman konseptual siswa SD tentang materi, keterampilan proses ilmiah, dan sikap terhadap ilmu pengetahuan. Populasi dan sampel yang digunakan adalah siswa-siswi kelas V SD dari sebuah sekolah swasta di Istanbul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran 18 berbasis inkuiri memiliki dampak positif pada pemahaman konseptual siswa dan keterampilan proses ilmiah. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan rata-rata skor konsep siswa dari 9,50 meningkat menjadi 18,55, sedangkan skor sikap ilmiah siswa [t19 = 0.435, p 0,05]. Hasil ini menunjukkan bahwa pengajaran berbasis penyelidikan tidak membuat pengaruh yang signifikan atas sikap siswa terhadap ilmu pengetahuan. Penelitian dilakukan oleh Mao dan Chang 1998 tentang dampak metode pembelajaran inkuiri terhadap prestasi dan sikap siswa pada mata pelajaran ilmu bumi di sekolah menengah. Populasi dan sampel yang digunakan adalah siswa- siswi kelas 9 yang berjumlah 557 siswa di Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran inkuiri secara signifikan menghasilkan prestasi yang lebih besar daripada metode pembelajaran tradisional pada pencapaian konten ilmu bumi F = 9,45, p 0,01 total item. Selain itu, ditemukan nilai prestasi signifikan lebih tinggi di kelompok eksperimen F = 8.44, p 0,01 dan tingkat pemahaman komprehensif F = 9,30, p 0,01. Namun, tidak ada keuntungan yang signifikan dalam prestasi siswa di tingkat terintegrasi dalam kelompok eksperimen bila dibandingkan dengan kelompok kontrol F = 1,02, p 0,05. Penelitian dilakukan oleh Listyaningrum 2010 tentang efektivitas metode inkuiri terbimbing terhadap pencapaian hasil belajar. Peneliti mengambil populasi dan sampel dari siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Pugeran Yogyakarta yang berjumlah 33 siswa. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran, efektif untuk meningkatkan skor hasil belajar siswa secara signifikan sebesar 20,6 dan meningkatkan jumlah siswa yang mencapai KKM secara signifikan sebesar 75,8. Penelitian dilakukan oleh Widyaningsih 2010 tentang efektivitas metode inkuiri terbimbing terhadap pencapaian hasil belajar. Peneliti mengambil sampel dari siswa-siswi kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang berjumlah 32 siswa. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran proses pembentukan tanah karena pelapukan pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dengan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar sangat efektif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang meningkat. Buktinya, pada waktu pretest ada 75 siswa yang tidak mencapai KKM atau dua puluh empat siswa. 19 Sedangkan pada waktu posttest , hanya 15,63 siswa yang tidak mencapai KKM atau lima siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Winarso 2010 tentang peningkatan hasil belajar sifat cahaya dengan metode inkuiri. Responden diambil dari siswa kelas V SD Negeri Sooka 1 kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi sifat cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sooka 1. Buktinya, pada kondisi awal nilai rata-rata siswa 62 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 46,7, siklus I nilai rata-rata siswa 71 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 73,3, siklus II nilai rata-rata siswa 76 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 80.

2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif

Penelitian yang dilakukan oleh Aryani 2011 tentang pengaruh metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA SDK Wirobrajan Yogyakarta. Peneliti mengambil populasi dari siswa-siswi kelas V SDK Wirobrajan dan sampelnya adalah siswa-siswi kelas VA SDK Wirobrajan yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok eksperimen, serta siswa-siswi kelas VB SDK Wirobrajan yang berjumlah 34 siswa sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pembentukan tanah akibat pelapukan batuan berpengaruh terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif siswa kelas V SDK Wirobrajan Semester Genap Tahun Ajaran 20102011. Hal ini dibuktikan dari perhitungan statistik data kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok eksperimen dengan Independent Sample T- Test , di mana harga Sig. 2-tailed sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih 2011 tentang pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA SDK Sorowajan Yogyakarta. Peneliti mengambil populasi dari siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan dan sampelnya adalah siswa-siswi kelas VA SDK Sorowajan yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok kontrol, serta siswa-siswi kelas VB SDK Sorowajan yang berjumlah 20 30 siswa sebagai kelompok eksperimen. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana berpengaruh terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 20102011. Buktinya, sasaran 1 menunjukkan nilai probabilitas Sig. 2-tailed sebesar 0,002 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian skor rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata pretest kelas eksperimen dan sasaran 1 menunjukkan nilai probabilitas Sig. 2-tailed sebesar 0,048 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian skor rata-rata posttest berpikir kritis kategori kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata pretest berpikir kritis kategori kognitif kelas eksperimen. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin 2010 tentang penggunaan metode inkuiri untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa kelas X-1 SMA N 14 Semarang. Objek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X-1 yang berjumlah 40 orang. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri terbimbing meningkatkan minat dan pemahaman siswa kelas X-1 SMA N 14 Semarang. Pemahaman siswa dikatakan meningkat karena pada siklus I 60 siswa dinyatakan tidak paham, sedangkan pada siklus II hanya 5 siswa yang tidak paham. Pada penelitian sebelumnya belum ada satupun penelitian yang menyoroti pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis sehingga penelitian ini memberikan sumbangan baru dalam dunia pendidikan. 21

2.2.3 Literature Map

Berikut ini literature map dari penelitian-penelitian sebelumnya: Kemampuan mengaplikasi dan menganalisis Metode Inkuiri Simsek dan Kabapinar 2010 metode inkuiri pemahaman konsep, ketrampilan proses, dan sikap Aryani 2011 metode inkuiri prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif Mao dan Chang 1998 metode inkuiri prestasi belajar, dan sikap Listyaningrum 2010 metode inkuiri terbimbing  pencapaian hasil belajar Kurnianingsih 2011 metode inkuiri prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif Wahyudin 2010 metode inkuiri minat dan berpikir kritis kategori kognitif Widyaningsih 2010 metode inkuiri terbimbing  pencapaian hasil belajar Winarso 2010 metode inkuiri hasil belajar Yang perlu diteliti : metode inkuiri terbimbing  kemampuan mengaplikasi, kemampuan menganalisis  22

2.2 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta - USD Repository

0 0 141

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA SD Bopkri Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 0 169