31
Hasil penghitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini lampiran 8 no.2b dan 2c:
Tabel 5. Reliabilitas Instrumen No
Variabel Alpha Cronbach
Keterangan 1
Mengaplikasikan ,62
Reliabel 2
Menganalisis ,88
Reliabel
Hasil Alpha Cronbach pada pengitungan reliabilitas kemampuan mengaplikasi
dan menganalisis adalah 0,62 dan 0,88 maka item instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Karena itu, soal-soal yang digunakan dalam
penelitian ini benar-benar valid dan reliabel.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik tes dalam hal ini tes essai. Tes essai adalah tes tertulis yang jawabannya
disusun dalam bentuk kalimat Margono, 2003:170. Kelebihan tes essai adalah tes essai dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks Siregar,
2011:147. Tes dilakukan dengan cara memberikan pretest dan posttest untuk kelompok eksperimen dan kontrol. Sebelum materi diajarkan, kelompok
eksperimen dan kontrol diberi pretest terlebih dahulu kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan uji normalitas data dan uji statistik untuk uji beda.
Setelah pretest, dilakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kontrol. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus yaitu dengan mengadakan
percobaan langsung tentang materi yang diajarkan sedangkan dalam kelompok kontrol, pembelajaran berlangsung seperti pembelajaran tradisional yaitu dengan
menggunakan ceramah. Di akhir pertemuan, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi posttest untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang telah
diberikan. Soal pretest dan posttest yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah soal yang sama.
32
Pengumpulan data pretest dan posttest ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 6. Tabel Pengumpulan Data Kelompok
Variabel Data
Instrumen yang digunakan
Kontrol Mengaplikasi
Skor pretest Soal essai nomor 3
Skor posttest Menganalisis
Skor pretest Soal essai nomor 4
Skor posttest Eksperimen
Mengaplikasi Skor pretest
Soal essai nomor 3 Skor posttest
Menganalisis Skor pretest
Soal essai nomor 4 Skor posttest
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data dengan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 20.
Langkah-langkahnya yaitu:
3.9.1 Uji normalitas data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data tersebut normal atau tidak, hal ini bertujuan untuk menentukan jenis statistik yang
akan digunakan untuk menganalisis data selanjutnya Priyatno, 2012:132. Penghitungan uji normalitas data dilakukan dengan statistik non-parametrik yaitu
dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria dalam Kolmogorov-Smirnov Margono, 2003:195 yaitu:
a. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka distribusi data normal. Jika data normal maka teknik statistik yang digunakan adalah statistik parametrik uji t t-test
atau One-Way ANOVA. b. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka distribusi data tidak normal. Jika data
tidak normal maka teknik statistik yang digunakan adalah statistik non- parametrik Mann-Whitney, Wilcoxon, atau Kruskal-Wallis.
3.9.2 Uji Hipotesis
3.9.2.1 Uji beda Pretest
Uji beda Pretest dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kemampuan yang sama pada
kondisi awal yaitu sebelum diadakan perlakuan. Jika tidak ada perbedaan, kemampuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berada dalam kondisi
33
awal yang sama. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95, dan analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan pretest kelompok eksperimen. Dengan kata lain kemampuan kedua
kelompok tersebut sama. H
i :
Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan pretest
kelompok eksperimen. Dengan kata lain kemampuan kedua kelompok tersebut tidak sama.
Kriteria yang digunakan adalah: a. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. b. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Teknik analisis data yang digunakan untuk uji beda pretest adalah statistik parametrik independent samples t-test jika distribusi data normal. Jika distribusi
data tidak normal, digunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney.
3.9.2.2 Uji beda skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan eksperimen
Uji beda skor pretest ke posttest digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kenaikan pada kelompok kontrol dan eksperimen. Jika berbeda, ada kenaikan
yang signifikan antara pretest ke posttest. Jika tidak berbeda, tidak ada kenaikan antara pretest ke posttest. Analisis data pada kedua kelompok tesebut
menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: H
null
: Tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke
posttest .
H
i :
Ada perbedaan skor yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
34
Kriteria yang digunakan adalah: a. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan skor yang signifikan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. b. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan skor yang signifikan pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Teknik analisis data yang digunakan untuk uji beda skor pretest ke postest adalah statistik parametrik paired samples t-test jika distribusi data normal. Jika
distribusi data tidak normal maka menggunakan statistik non-parametrik Wilcoxon
.
3.9.2.3 Uji beda selisih skor pretes
t
ke posttest kelompok kontrol dan eksperimen
Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis adalah analisis
statistik dengan membandingkan selisih skor pretest ke posttest baik dari kelompok eksperimen maupun dari kelompok kontrol dan dilanjutkan dengan
membandingkan perbedaan skor tersebut untuk mengetahui apakah skor kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dari skor kelompok kontrol
Johnson Christensen, 2008:312,330. Jika berbeda, penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan
terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Jika tidak berbeda, penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi
dan menganalisis. Untuk analisis data, digunakan hipotesis seperti di bawah ini: H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest ke pretest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. H
i :
Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest ke pretest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain
35
penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
Kriteria yang digunakan adalah: a. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
b. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
Teknik analisis data yang digunakan untuk uji selisih skor pretest ke posttest adalah statistik parametrik independent samples t-test jika distribusi data normal.
Jika distribusi data tidak normal maka menggunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney
.
3.9.2.4 Uji besarnya pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan
mengaplikasi dan kemampuan menganalisis
Suatu hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen tidak dengan sendirinya
menunjukkan pengaruh tersebut cukup substantif. Perlu dilakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya pengaruh metode yang digunakan terhadap
kemampuan mengaplikasi dan menganalisis, baik metode ceramah maupun metode inkuiri. Pentingnya suatu pengaruh ini sering disebut sebagai effect size.
Effect size adalah suatu ukuran objektif dan terstandarisasi untuk
mengetahui besarnya efek yang dihasilkan Field, 2009:56-57. Ada lima cara yang biasa digunakan untuk mengetahui besarnya effect size, yaitu standard
Cohen, etha kuadrat, omega kuadrat, V Cramer, dan kuadrat dari koefisian korelasi Johnson Christensen, 2008: 514. Yang digunakan untuk mengetahui
effect size di sini adalah koefisien korelasi dengan kriteria r = .10 efek kecil yang
36
setara dengan 1 pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen, r = .30 efek menengah yang setara dengan 9, dan r = .50 efek besar yang setara
dengan 25. Cara untuk menghitung persentase tersebut dilakukan dengan mengkuadratkan nilai r Field, 2009:57,179. Rumus untuk menghitung
persentase pengaruh yaitu:
�
2
= �
2
× 100
Keterangan: �
2
= persentase pengaruh, r
= effect size Koefisien korelasi r dipilih karena koefisien korelasi ini cukup mudah
untuk mengetahui besarnya efek yang terentang antara harga 0 tidak ada efek dan 1 efek sempurna. Jika distribusi normal, uji pengaruh dihitung dengan
menggunakan keofisiensi korelasi Pearson yaitu dengan mengubah harga t menjadi harga r dengan mengikuti rumus di bawah ini Field, 2009:332:
� =
�
2
�
2
+ ��
Keterangan: r
= effect size df =
harga derajat kebebasan t =
harga uji t Jika distribusi data tidak normal uji pengaruh dihitung dengan menggunakan
rumus di bawah ini Field, 2009:550:
� =
� �
Keterangan: r
= effect size dengan menggunakan korelasi Pearson Z =
harga konversi dari standar deviasi diperoleh dari uji Wilcoxon dari SPSS N =
jumlah total observasi = 2 x jumlah siswa
37
3.9.2.5 Uji Retensi Pengaruh
Cara untuk meningkatkan ketelitian analisis dianjurkan dengan melakukan posttest
II sesudah sekian waktu dari posttest I terutama untuk penelitian dalam pembelajaran Krathwohl, 1988:546. Posttest II diberikan 2 bulan setelah posttest
I . Uji retensi pengaruh dilakukan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan
masih sekuat posttest I atau tidak. Retensi pengaruh diketahui dengan dilakukannya uji perbedaan antara posttest I dengan posttest II. Sebelum
dilakukan uji perbedaan, Posttest II diuji normalitasnya terlebih dahulu menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer IBM SPSS
Statistics 20 for Windows . Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan
95, dan analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dengan posttest II. Dengan kata lain tidak terjadi penurunan yang signifikan antara posttest I
ke posttest II pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. H
i :
Ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dengan posttest II. Dengan kata lain terjadi penurunan yang signifikan antara posttest I ke posttest II
pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan adalah:
1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dengan posttest II.
2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dengan posttest II.
Teknik analisis data yang digunakan untuk uji retensi pengaruh adalah statistik parametrik paired samples t-test jika distribusi data normal. Jika distribusi data
tidak normal maka menggunakan statistik non-parametrik Wilcoxon.
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN