Keuntungan dan Keterbatasan Penarikan Contoh Validitas, Reliabilitas, dan Keakuratan

6 memiliki karakteristik ini, yaitu peluang suatu elemen dalam populasi untuk terpilih sebagai contoh tidak diketahui berapa besar peluangnya. Pada penarikan contoh berpeluang, karena setiap elemen diketahui peluangnya untuk terpilih, maka penduga tidak bias parameter populasi yang berupa fungsi linear dari pengamatan rataan populasi, proporsi, total dapat diformulasikan dari data contoh. Demikian juga, galat baku bagi penduga ini bisa diperoleh sehingga reliabilitas dan validitas dapat dievaluasi. Pada survei contoh mencakup dua hal penting, yaitu perencanaan penarikan contoh sampling plan dan prosedur pendugaan parameter. Perencanaan penarikan contoh adalah metodologi yang digunakan untuk pemilihan contoh dari populasi. Sedangkan prosedur pendugaan parameter merupakan algoritma atau formula yang digunakan untuk memperoleh dugaan nilai populasi dari data contoh dan untuk menduga reliabilitas dari penduga tersebut Levy and Lemeshow, 1999.

2.1.1. Keuntungan dan Keterbatasan Penarikan Contoh

Penarikan contoh memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan enumerasi secara lengkap terhadap populasi, diantaranya adalah lebih ekonomis, lebih pendek jedah waktunya time-lag, cakupannya lebih luas, dan mutu pekerjaan lebih baik karena lebih terencana Som, 1996. Penarikan contoh memerlukan sumberdaya yang lebih baik untuk merancang dan melaksanakannya sehingga biaya per unit pengamatan adalah lebih tinggi daripada enumerasi secara lengkap. Namun total biaya untuk penarikan contoh adalah lebih kecil daripada enumerasi secara lengkap dalam suatu cakupan populasi tertentu. Demikian juga, dengan jumlah pengamatan yang lebih kecil, penarikan contoh memungkinkan untuk lebih cepat dibandingkan dengan enumerasi secara lengkap. Penarikan contoh memiliki cakupan yang lebih luas daripada enumerasi secara lengkap

2.1.2. Validitas, Reliabilitas, dan Keakuratan

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa pada contoh berpeluang, reliabilitas dan validitas penduga dapat dievaluasi. Reliabilitas reliability penduga parameter populasi merujuk pada bagaimana penduga tersebut dihasilkan 7 apabila survei yang sama dilakukan secara berulang-ulang. Apabila diasumsikan bahwa tidak ada kesalahan pengukuran dalam survei, maka reliabilitas suatu penduga parameter dapat digambarkan oleh ragam penarikan contohnya atau ekuivalen dengan galat bakunya. Sehingga penduga yang memiliki galat baku terkecil, maka penduga tersebut memiliki reliabilitas terbesar. Validitas validity penduga parameter populasi θˆ merupakan gambaran tentang bagaimana rataan dari penduga-penduga suatu parameter yang diperoleh dari proses survei yang dilakukan secara berulang-ulang berbeda dari nilai parameter yang sebenarnya . Apabila diasumsikan bahwa tidak ada kesalahan pengukuran dalam survei, maka validitas suatu penduga parameter dapat dievaluasi dari nilai bias penduga tersebut, yaitu E  - θˆ . Penduga yang memiliki bias terkecil merupakan penduga yang memiliki validitas terbesar. Sementara keakuratan accuray suatu penduga menunjukkan tentang seberapa jauh penyimpangan nilai dugaan dari nilai parameter yang sebenarnya. Keakuratan suatu penduga umumnya dievaluasi berdasarkan nilai kuadrat tengah galat KTG mean square error MSE atau berdasarkan nilai akar kuadrat tengah galat AKTG root mean square error RMSE yaitu 2 θˆ θ  E .

2.1.3. Pendugaan Ukuran Contoh