Data Simulasi Penerapan pada Data Susenas dan Simulasi

64

3.7.2. Data Simulasi

Data simulasi berguna untuk mengetahui berbagai karakteristik pendugaan pada beberapa kondisi yang berbeda. Pada penelitian ini, proses simulasi difokuskan untuk mengetahui pengaruh banyaknya waktu T dan korelasi diri . Sementara model dan metode penarikan contohnya mengikuti model dan metode penarikan contoh Susenas. Selanjutnya dievaluasi tentang relatif biasnya dan nilai AKTG-nya. Pembangkitan data didasarkan pada model di atas, yaitu: it ˆ = x it T  + v i + u it dan u it = u i,t-1 +  it , dengan v i  iid 0,  v 2 dan  it  iid N0,  2 . Tabel 3.3. Nilai Rata-rata Bias Relatif Mutlak BRM pada Metode PTLTE Penampang Melintang dan Metode PTLTE Deret Waktu untuk Data Simulasi T = 3 T = 5 T = 7 Korelasi Diri  PTLTE-pm PTLTE-dw PTLTE-pm PTLTE-dw PTLTE-pm PTLTE-dw 0.01 0.0000121 0.0000124 0.0000116 0.0000112 0.0000123 0.0000112 0.25 0.0000132 0.0000115 0.0000127 0.0000107 0.0000114 0.0000110 0.45 0.0000127 0.0000126 0.0000097 0.0000123 0.0000120 0.0000098 0.60 0.0000122 0.0000117 0.0000107 0.0000093 0.0000096 0.0000105 0.85 0.0000119 0.0000089 0.0000133 0.0000122 0.0000109 0.0000111 Nilai  v = 43.4 dan  = 24.5 yang diperoleh dari hasil PTLTE deret waktu data Susenas di atas. Vektor kovariat x it T = x it1 , ..., x it5 dibangkitkan sebagai peubah tetap fixed, sedangkan vektor  nilainya diambil dari hasil PTLTE deret waktu data Susenas di atas yaitu  = 136.440,  1 = 5.806,  2 = -2.225,  3 = 0.383,  4 = -1.355, dan  5 = -8.215. Parameter it  = x it T  sedangkan penduga langsung bagi it  diperoleh dari persamaan di atas yaitu it ˆ = x it T  + v i + u it = it  + v i + u it dan u it = u i,t-1 +  it. Simulasi dilakukan untuk banyaknya waktu T yang berbeda yaitu T = 3, 5, dan 7, dengan lima nilai korelasi diri yaitu  = 0.01, 0.25, 0.45, 3.77 65 0.60, dan 0.85. Selanjutnya dibandingkan relatif bias dan nilai AKTG-nya antara metode PTLTE penampang melintang dan metode PTLTE deret waktu. Pada Tabel 3.3, PTLTE-pm adalah metode PTLTE penampang melintang dan PTLTE-dw adalah metode PTLTE deret waktu. Nilai bias relatif mutlak BRM absolute relative bias ARB dihitung sebagai berikut: BRM i =            R r i i r R 1 ˆ 1    dimana R adalah banyaknya simulasi, yaitu R = 10,000. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa secara umum bias relatif mutlak tidak berbeda antara PTLTE penampang melintang dengan PTLTE deret waktu. Artinya, bahwa PTLTE penampang melintang maupun PTLTE deret waktu menghasilkan penduga yang tidak berbias. Tabel 3.4. Nilai Rata-rata AKTGR pada Metode PTLTE Penampang Melintang dan Metode PTLTE Deret Waktu untuk Data Simulasi T = 3 T = 5 T = 7 Korelasi Diri  PTLTE-pm PTLTE-dw PTLTE-pm PTLTE-dw PTLTE-pm PTLTE-dw 0.01 0.1712 0.1293 0.2134 0.1127 0.2560 0.0919 0.25 0.1871 0.0502 0.2203 0.0465 0.2453 0.0453 0.45 0.2893 0.0477 0.3134 0.0378 0.4040 0.0354 0.60 0.2970 0.0478 0.3540 0.0383 0.4578 0.0276 0.85 0.4221 0.0363 0.4312 0.0287 0.6136 0.0149 Tabel 3.4 menunjukkan hasil nilai rata-rata akar kuadrat tengah galat relatif AKTGR relative root of mean square of error RRMSE pada metode PTLTE penampang melintang dan metode PTLTE deret waktu. Nilai AKTGR dihitung sebagai berikut : i R r i r i R        1 2 ˆ 1 AKTGR 3.78 3.79 66 Berdasarkan Tabel 4.3, nilai AKTGR metode PTLTE deret waktu cenderung jauh mengecil dibandingkan dengan nilai AKTGR metode PTLTE penampang melintang pada waktu T dan korelasi diri  yang sama-sama besar. Artinya, pengaruh pengamatan antar waktu yang diakibatkan oleh banyaknya waktu T dan korelasi diri  dapat memperbaiki pendugaan parameter pada area kecil yang diindikasikan dengan menurunnya nilai AKTGR tersebut.

3.8. Simpulan