17
Sejarah Indonesia
menerapkan konsep, prinsip atau prosedur, menganalisis masalah, dan mengevaluasi sesuatu produk atau mengembangkan keterampilan, seperti:
mencoba membuat suatu atau mengolah informasi, menerapkan prosedur sampai mengamalkan nilai-nilai kesejarahan.
3. Pendekatan Pembelajaran
a. Peserta didik aktif
Paradigma belajar bagi peserta didik menurut jiwa Kurikulum 2013 adalah peserta didik aktif mencari bukan lagi peserta didik menerima. Oleh karena
itu, pembelajaran harus dikembangkan menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif dan kreatif. Di Indonesia ini sebenarnya sudah lama dikembangkan
pendekatan pembelajaran yang dikenal dengan paikem. Pendekatan ini nampaknya sangat relevan dengan kemauan model pembelajaran untuk
mendukung pelaksanakan Kurikulum 2013. Pembelajaran Sejarah Indonesia sangat cocok dengan pendekatan paikem. Paikem adalah singkatan dari
prinsip pembelajaran: Pembelajaran. Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
•
Aktif, maksudnya agar guru berusaha menciptakan suasana sedemikian rupa agar peserta didik aktif melakukan dan mencari pengetahuan,
dan pengalamannya sendiri.
• Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
yang ada, tidak monoton. Guru selalu mencari model yang kontekstual yang dapat menarik peserta didik
• Kreatif, agak mirip dengan inovatif, guru harus mengembangkan
kegiatan belajar yang beragam, menciptakan pembelajaran baru yang penuh tantangan, pembelajaran berbasis masalah sehingga mendorong
peserta didik untuk merumuskan masalah dan cara pemecahannya.
• Efektif, guru harus secara tepat memilih model dan metode
pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi dan situasi sehingga tujuan dapat tercapai dan bermakna bagi peserta didik
• Menyenangkan, guru harus berusaha dan menciptakan proses
pembelajaran sejarah Indonesia itu menjadi menyenangkan bagi peserta didik. Kalau suasana menyenangkan maka peserta didik akan
memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung.
18
Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
Dalam proses pembelajaran Sejarah Indonesia, setiap peserta didik perlu juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Setiap awal pembelajaran, peserta didik harus membaca teks yang
tersedia di dalam buku teks pelajaran Sejarah Indonesia 2. Peserta didik perlu memperhatikan beberapa hal yang dipandang
penting seperti istilah, konsep atau kejadian penting, bahkan mungkin angka tahun yang memiliki makna atau pengaruh yang sangat kuat dan
luas dalam peristiwa sejarah yang berikutnya. Oleh karena itu, setiap peserta didik perlu memahami prinsip sebab akibat dalam peristiwa
sejarah.
3. Perserta didik selaku warga belajar perlu memperhatikan dan
mencermati beberapa gambar, foto, peta atau ilustrasi lain yang terdapat pada buku teks.
4. Dalam mengembangkan pembelajaran Sejarah Indonesia ini, guru perlu banyak menambah bacaan atau literature lain yang relevan
dengan materi yang akan dibelajarkan. Para peserta didik juga didorong untuk memperbanyak sumber belajar, menambah bacaan buku
sejarah lain yang relevan. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran Sejarah Indonesia peserta didik perlu banyak melakukan pengamatan
objek sejarah dan banyak mempelajari peristiwa sejarah yang ada di lingkungannya. Misalnya kebetulan peristiwa sejarah yang sedang
dikaji di daerahnya tidak ada maka dapat mengambil contoh di daerah lain yang paling dekat. Misalnya kalau daerahnya tidak ada situs atau
peristiwa penjajahan VOC, bisa mengambil contoh di tempat lain yang terdapat situs zaman VOC.
b. Pembelajaran berbasis nilai
Pembelajaran Sejarah Indonesia terkait dengan pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme, di samping nilai-nilai kejujuran, kearifan,
menghargai waktu, ketertibankedisiplinan dan nilai-nilai yang lain. Oleh karena itu, dalam pembelajaran Sejarah Indonesia pendekatan pembelajaran
berbasis nilai penting untuk dikembangkan. Bagaimana nilai-nilai kesejarahan atau nilai kebangsaan, nasionalisme, patriotisme, persatuan, kejujuran,
kearifan itu dapat dihayati dan dapat diamalkan oleh peserta didik pada kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dengan materi biografi atau perjuangan
para tokoh penting untuk disajikan. Model pembelajaran Values Exploration dan Values Clarification Technique VCT.