Prinsip Penilaian Hasil Belajar Sejarah Perilaku Hasil Belajar Sejarah

26 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK fakta sejarah, pemahaman dan penggunaan konsep sejarah, sikap dan nilai-nilai yang diperoleh dari belajar suatu peristiwa sejarah. b. Dalam bentuk tulisan. Pengetahuan dan Pemahaman tentang fakta, cara berpikir, keterampilan, nilai-nilai dan sikap yang diperoleh dari hasil belajar sejarah dapat diketahui ketika peserta menjawab secara tertulis terhadap suatu pertanyaan atau catatan yang dibuat peserta didik setiap hari ketika mengikuti kegiatan belajar sejarah. c. Dalam bentuk perbuatan. Sikap dan keterampilan hasil belajar sejarah dapat terlihat ketika mengunjungi suatu objek sejarah, memperlakukan suatu dokumen sejarah, benda sejarah yang ada di lingkungan sekitar atau yang mungkin dimiliki keluarga, dan pada waktu mengikuti suatu upacara yang terkait dengan suatu peristiwa sejarah.

3. Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Sejarah

Penilaian hasil belajar sejarah perlu mengubah tradisi yang menjadikan penilaian sebagai alat untuk menentukan keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik ke prinsip penilaian kelas classroom assessment yang menjadikan tindakan penilaian untuk mengetahui kelemahan mereka dan menjadi dasar bagi guru untuk membantu peserta didik mengatasi kelemahan peserta didik dalam belajar sejarah. Penilaian hasil belajar sejarah difokuskan terutama dalam penilaian kemampuan berpikir, keterampilan, dan sikap peserta tanpa mengabaikan pengetahuan faktual penting dalam sejarah angka tahun, nama peristiwa, pelaku, tempat, dan jalannya cerita sejarah. Pemanfaatan tes tertulis dalam penilaian hasil belajar sejarah digunakan secara terbatas untuk mengetahui penguasaan mengenai pengetahuan sejarah fakta, konsep, dan prosedur. Untuk kemampuan berpikir dan keterampilan sejarah serta nilai dan sikap digunakan instrumen yang dikembangkan dari pendekatan otentik dan instrumen lainnya. 27 Sejarah Indonesia Angka yang diberikan adalah 1 – 4 D – A dimana 1 D angka terendah dan 4 A adalah angka tertinggi. Antara D – C digunakan D + dan C - , antara C – B digunakan C + dan B - , antara B – A digunakan B + dan A - . Keseluruhan angka tersebut adalah D, D + , C - , C, C + , B - , B, B + , A - dan A.

4. Penilaian Otentik

a. Pengertian Menurut Elsworth, “Authentic assessment, is a type of assessment in which

students use their understanding of a subject to solve real world situations and problems.” Oleh karena itu penilaian otentik adalah pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, proyek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, diskusi kelas, bermain peran dan lain-lain.

b. Bentuk Bentuk fisik penilaian otentik terdiri atas 3 komponen yaitu:

•฀ pertanyaan฀ yang฀ bersifat฀ terbuka฀ atau฀ suatu฀ tugas:฀ tidak฀ menanyakan sesuatu yang jawabannya hanya benar-salah •฀ jawaban฀peserta฀didik฀dalam฀bentuk฀tertulis฀ Nilai A B C D Kriteria Data cukup, analisis berdasarkan data, ada pendapat yang dikemukakan Data cukup, analisis berdasarkan data, tidak ada pendapat yang dikemukakan Data memadai, analisis belum menggunakan data secara maksimum Data memadai, analisis masih belum jelas NILAI DAN KRITERIA