Alokasi Sumberdaya Berdasar Layanan Publik

35 Kelemahan mekanisme pasar adalah sulitnya dalam pengukuran dan mendefinisikanmenetapkan property right dengan variabel yang selalu berubah dan dalam menegakkan aturan terhadap pemilik. Salah satu masalah terbesar berhubungan dengan membangun pasar yang terjadi selama masa transisi dari mekanisme alokasi sumberdaya air yang ada kepada pasar lingkungan. Sebagian besar, nilai sumberdaya air telah dikapitalisasi dalam sistem produksi dan sunk cost yang terjadi sulit untuk membebaskan sumberdaya air dari penggunanya, dimana pada perspektif jangka panjang hal ini tidal efisien. Mekanisme alokasi sumberdaya air dimana air dipandang sebagai barang publik dapat dilakukan atas dasar layanan publik, dan kepentingan penggunaannya, dapat dijelaskan sebagi berikut:

1. Alokasi Sumberdaya Berdasar Layanan Publik

Adalah sulit untuk menetapkan harga sumberdaya air seperti halnya menetapkan harga pada barang yang diperdagangkan di pasar, karena secara historis akses terhadap sumberdaya air telah dianggap sebagai hak publik public right. Selain itu, pembangunan infrastruktur pelayanan kebutuhan air sering melibatkan investasi dalam jumlah besar sehingga sektor swasta tidak mampu melaksanakan. Alokasi secara publik diterapkan hampir di semua sistem irigasi berskala besar, dimana pemerintah memutuskan alokasi dan distribusi sumberdaya air. Alokasi publik biasanya berkaitan dengan jumlahkuantitas sumberdaya yang ditetapkan atas dasar norma fisik dan politik. Pada sektor domestik, baik suply air untuk perkotaan maupun pedesaan, serta program-program sanitasi menerapkan mekanisme alokasi publik. Alokasi publik juga ditemui di sektor industri dimana pemerintah memberi ijin dan 36 regulasi pengambilan air dan pengaliran limbah. Meskipun pembangkit listrik tenaga air bukan kebutuhan konsumsi, namun juga memerlukan alokasi publik melalui keputusan pembangunan dam dan perubahan peraturan berkaitan dengan perubahan pola aliran sungai. Alokasi publik juga diterapkan terhadap sektor perikanan, navigasi, dan kehidupan binatang liar yang dilakukan melalui restriksi dalam pengembangan dan pengambilan sumberdaya air bagi pengguna lainnya. Alokasi secara publik memiliki kelebihan mendorong tercapainya tujuan pemerataan, dan menjadikan mungkin bagi alokasi air ke daerah yang tidak memiliki kecukupan sumberdaya air. Alokasi publik dapat melindungi masyarakat miskin, kebutuhan lingkungan agar tetap sustainable, dan dapat terpenuhinya kebutuhan minimum setiap sektor. Mekanisme alokasi publik sering kali memerlukan pembiayaan publik yang sangat mahal. Harga tidak merepresentasikan biaya pelayanan atau nilai dari penggunaan sumberdaya. Hal ini menyebabkan mekanisme alokasi publik dapat menyebabkan mubazirnya sumberdaya dan alokasi yang salah. Alokasi publik tidak menyertakan partisipasi pengguna. Meinzen dan Mendoza 1996 menyatakan bahwa alasan utama dari masalah yang timbul pada alokasi publik adalah karena kegagalannya dalam menciptakan insentif bagi pengguna untuk melakukan konservasi sumberdaya. Alokasi publik diperlukan pada level tertentu, terutama untuk alokasi antar sektor, namun masalah yang sering muncul adalah rendahnya performance pemerintah dalam mengelola sistem irigasi, sistem pelayanan air untuk domestik, ketidak normalan dalam memberikan lisensi dan lemahnya kontrol 37 terhadap pemakaian air oleh industri. Selain itu dalam implementasi, lembaga yang bertanggung jawab terhadap alokasi sumberdaya bersifat sektoral.

2. User-Based Allocation