1.3 Kondisi Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

117 terbesar SSWS Dodokan juga memiliki laju pertumbuhan penduduk paling tinggi dibandingkan SSWS lainnya, kecuali pada periode 1990–2000, sedikit lebih rendah dari SSWS Putih. Ukuran keluarga masyarakat Pulau Lombok secara umum adalah sedang, dengan rata-rata anggota keluarga 3.74 orang. Ukuran keluarga pada setiap SSWS relatif tidak berbeda, dengan kisaran antara 3.74-3.78 orang per rumahtangga. Jumlah rumahtangga dan jumlah anggota rumahtangga pada tahun 2010 disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah penduduk, Jumlah Anggota Rumahtangga dan Jumlah Rumahtangga SSWS di Pulau Lombok , Tahun 2010 SSWS Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah Anggota Rumahtangga Jiwarumahtangga Jumlah Rumahtangga Dodokan 2 573 328 3.78 680 775 Jelateng 146 674 3.78 38 803 Menanga 777 596 3.72 209 031 Putih 381 466 3.47 109 933 Pulau Lombok 3 879 064 3.74 1 038 542 Sumber: BPS Kota Mataram, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Barat, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Tengah, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Utara, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Timur, 2009-2010. Keterangan : Hasil Estimasi

5. 1.3 Kondisi Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

Sektor Pertanian memegang peran dominan dalam perekonomian Pulau Lombok, ditandai oleh besarnya penyerapan tenaga kerja yang mencapai 38.65 pada tahun 2009 dan besarnya sumbangan PDRB yang mencapai 30.45 pada tahun 2005, namun terus mengalami penurunan hingga hanya mencapai 27.74 pada tahun 2007 dan 27.42 pada tahun 2009. Terus berkembangnya Pulau Lombok sebagai tujuan wisata telah mendorong berkembangnya Sektor Pariwisata sehingga menduduki peringkat berikutnya dengan sumbangan PDRB masing-masing sebesar 18.6 pada tahun 2005, dan memiliki kecenderungan terus meningkat pada setiap 118 tahunnya, hingga pada tahun 2007 mencapai 19.8 dan 20.1 pada tahun 2009. Peranan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih masih sangat kecil dibandingkan sektor lainnya berkisar 0.41, namun hal ini dikarenakan yang dihitung dalam sektor ini hanya kontribusi air yang diolah oleh PDAM, sedang penggunaan air pada sektor ekonomi lainnya tidak diperhitungkan secara khusus, namun sudah termasuk dalam perhitungan PDRB masing-masing sektor. Besarnya PDRB dan kontribusi masing- masing sektor pada periode 2005–2009 disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Produk Domestik Regional Bruto Pulau Lombok Menurut Sektor Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Periode 2005-2009 No Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 Dalam Juta Rupiah Persen dari Total PDRB 1. Pertanian 2 267 092.49 30.45 2 206 596.24 28.44 227 3170.08 27.74 237 744 723.2 27.47 250 288 973.50 27.35 2. Pertambangan dan galian 216 963.45 2.91 761 900.85 2.99 785 341.62 3.02 26 174 480.93 3.02 27 669 899.68 3.02 3. Industri Pengolahan 539 304.68 7.24 577 687.77 7.44 623 638.58 7.61 66 976 335.69 7.74 71 751 213.36 7.84 4. Listrik, gas dan Air bersih 29 559.41 0.40 31 547.89 0.41 33 444.25 0.41 3 530 729.501 0.41 3 728 717.35 0.41 5. Bangunan 684 139.40 9.19 730 042.24 9.41 782 889.05 9.55 83 434 473.69 9.64 88 690 866.88 9.69 6. Perdagangan, Hotel dan R. Makan 1 384 575.72 18.60 1 509 438.99 19.45 1 619 861.54 19.77 171 905 995.50 19.86 181 917 502.90 19.88 7. Transportasi dan Komunikasi 813 273.22 10.92 887 685.03 11.44 960 228.69 11.72 102 603 822.00 11.85 109 083 384.60 11.92 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan 516 426.08 6.94 558 932.35 7.20 598 475.71 7.30 63 687 888.48 7.36 67 615 634.11 7.39 9. Jasa-jasaservices 993 720.03 13.35 1 025 543.87 13.22 1 055 441.41 12.88 109 520 304.80 12.65 114 430 224.00 12.50 Total Pulau Lombok 7 445 054.48 100 7 759 563.23 100 8 194 459.93 100 865 578 753.80 100 915 176 416.40 100 Pertumbuhan Ekonomi 5.26 5.45 5.72 6.39 6.4 Sumber: BPS Kota Mataram, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Barat, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Tengah, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Utara, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Timur, 2009-2010. 119 Tingkat pertumbuhan ekonomi selama 5 terakhir Tabel 14 relatif tidak berbeda setiap tahunnya, yaitu berkisar 4–6 per tahun, namun menunjukkan kecenderungan meningkat. Tingkat laju pertumbuhan ini masih sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 4.9 pada tahun 2009. Tabel 14. Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Wilayah Administratif di Pulau Lombok, Tahun 2005-2009 KabupatenKota 2005 2006 2007 2008 2009 Mataram 7.77 7.86 7.92 7.76 8.46 Lombok Barat 4.07 5.56 5.14 5.59 5.28 Lombok Utara 5.58 4.07 5.64 6.55 5.55 Lombok Tengah 4.30 5.09 4.71 6.43 7.38 Lombok Timur 4.57 4.69 5.09 5.48 5.71 Pulau Lombok 5.26 5.45 5.72 6.39 6.48 Sumber: BPS Kota Mataram, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Barat, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Tengah, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Utara, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Timur, 2009-2010. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram tertinggi dibandingkan kabupaten lainnya, karena kota Mataram merupakan ibukota propinsi dan sekaligus pusat perekonomian di Pulau Lombok. Dominannya perekonomian Kota Mataram menyebabkan tingginya laju pertumbuhan ekonomi SSWS Dodokan Tabel 15 dibandingkan wilayah SSWS lainnya. Tabel 15. Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Wilayah SSWS Pulau Lombok, Tahun 2005-2009 No. SSWS Th. 2005 Th. 2006 Th 2007 Th. 2008 Th. 2009 1. Dodokan 5.38 6.17 5.92 6.60 7.04 2. Jelateng 4.18 5.33 4.93 6.01 6.33 3. Menanga 4.57 4.69 5.09 5.63 5.33 4. Putih 4.32 5.13 5.12 5.61 5.30 Sumber: BPS Kota Mataram, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Barat, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Tengah, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Utara, 2009-2010; BPS Kabupaten Lombok Timur, 2009-2010. 120

5.2 Profil Sumberdaya Air di Pulau Lombok