95
b. Permintaan Air Minum Kemasan
Diduga permintaan air minum kemasan dipengaruhi oleh harga air kemasan, harga air minum PDAM, biaya ekstraksi dan pengolahan air
sumur, pendapatan dan variable sosial ekonomi. dirumuskan sebagai berikut:
1 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12
4 3
2 1
ε
+ +
+ +
+ =
k k
k k
k k
k k
k k
LnEdu a
LnART a
LnI a
LnPw a
A LnS
dimana: S
R
12k
R
= jumlah permintaan air minum kemasan di daerah k m3 per bulan
Pw
R
12k
R
= Harga air minum kemasan Rpl I
R
12k
R
= Pendapatan rumahtangga di daerah ke k Rp per bulan ART
R
12k
R
= Jumlah anggota rumah tangga Edu
R
12k
R
= Tingkat Pendidikan Kepala Rumahtangga tahun A
R
12k
R
= Konstanta
2
ε = Error term untuk jumlah permintaan air minum kemasan
a1
R
12k
R
, a2
R
12k
R
, a3
R
12k
R
, dan a4
R
12k
R
adalah koefisien regresi sekaligus menunjukkan elastisitas masing-masing variabel. Nilai a2
R
12k
R
, a3
R
12k
R
, dan a4
R
12k
R
diharapkan positif, sedang a1
R
12k
R
bernilai negatif.
c. Permintaan Air Tanah
Permintaan air tanah dipengaruhi oleh biaya eksraksi dan pengolahan air tanah, harga air PDAM, harga air minum kemasan, pendapatan, ada tidaknya
sambungan air PDAM, dan variable social ekonomi lainnya.
3 13
13 13
13 13
13 13
13 13
13
4 3
2 1
ε
+ +
+ +
+ =
k k
k k
k k
k k
k
LnEdu a
LnART a
LnI a
LnC a
A LnG
k
dimana: G
R
13k
R
= Jumlah permintaan air tanah di daerah k m
P
3
P
per bulan C
R
13k
R
= Biaya ekstraksi air tanah Rp per bulan I
R
13k
R
= Pendapatan rumahtangga di daerah ke k Rp per bulan
96 ART
R
13k
R
= Jumlah anggota rumah tangga Edu
R
13k
R
= Tingkat Pendidikan Kepala Rumahtangga tahun A
R
13k
R
= Konstanta
3
ε = Error term untuk permintaan air tanah
a1
R
13k
R
, a2
R
13k
R
, a3
R
13k
R
, dan a4
R
13k
R
adalah koefisien regresi sekaligus menunjukkan elastisitas masing-masing variable. Nilai a2
R
13k
R
, a3
R
13k
R
, dan a4
R
13k
R
diharapkan positif, sedang a1
R
13k
R
bernilai negatif.
d. Permintaan Air Tak Langsung
Untuk mengestimasi fungsi permintaan air tak langsung terlebih dahulu diestimasi fungsi permintaan barang dan jasa yang dihasilkan di Pulau
Lombok yaitu padi, jagung, kedelai, kacang tanah, tahu, tempe, daging sapi, daging ayam, telur dan ikan air tawar.
jk jk
jk jk
jk jk
jk jk
jk jk
jk
LnEdu a
LnART a
LnI a
LnPQ a
A LnQ
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2
4 3
2 1
ε
+ +
+ +
+ =
dan dimana:
Q
R
2jk
R
= Permintaan barang-barang dan jasa ke j yang diminta konsumen satuan fisik
PQ
R
2jk
R
= Harga barang dan jasa ke j Rpsatuan I
R
2jk
R
= Pendapatan Rpbulan ART
R
2jk
R
= Jumlah anggota rumah tangga orang Edu
R
2jk
R
= Tingkat Pendidikan Kepala Rumahtangga tahun A
R
2jk
R
= Konstanta a1
R
2jk
R
, a2
R
2jk
R
, a3
R
2jk
R
, dan a4
R
2jk
R
adalah koefisien regresi sekaligus menunjukkan elastisitas masing-masing variabel. Nilai estimasi a2
R
2jk
R
, a3
R
2jk
R
, dan a4
R
2jk
R
diharapkan bernilai positif, sedang a1
R
2jk
R
bernilai
R R
negatif. Fungsi permintaan tersebut, dengan menggunakan konsep air maya,
dapat ditransformasikan dalam bentuk permintaan air, dengan jalan
97 mengalikan kuantitas barang yang diminta dengan virtual water m3satuan
fisik barang setiap barang dan jasa yang dikonsumsi. Air Maya Virtual Water adalah sejumlah air yang diperlukan untuk menghasilkan 1 unit
satuan barang dan jasa.
jk jk
jk jk
jk jk
jk jk
jk jk
jk jk
Vw LnEdu
a ART
a LnI
a LnPQ
a A
G S
Ln
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
3 3
2 1
+ +
+ +
= +
VW
R
2jk
R
adalah virtual water atau air yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa ke j.
Besarnya virtual water beberapa komoditas yang dihasilkan di Pulau Lombok disajikan dalam Tabel 7 berikut:
Tabel 7. Air maya yang terkandung dalam produk pertanian No
Komoditas Air Maya
liter air per kg produk 1.
Padi 2150
2. Beras
3209 3.
Jagung 1285
4. Kedelai
2030 5.
Kacang Tanah 2030
6. Daging Sapi
14814 7.
Daging Ayam 5543
8. Telur
5400 Sumber: Haryani, 2008
2. Analisis terhadap kebutuhan air dan sistem pengelolaan sumberdaya air dari setiap kegiatan ekonomi yang ada dilakukan dengan tabulasi sederhana dan
diuraikan secara deskriptif. 3. Untuk menetapkan alokasi optimal sumberdaya air antar pengguna yang saling
berkompetisi digunakan model optimasi dinamik. Tujuan dari alokasi
98 sumberdaya air ini adalah memaksimumkan total benefit dari alokasi air ke
sektor urban services, pertanian, industri, pariwisata dan kebutuhan lingkungan.
∑ ∑
∑ ∑
+ +
+ =
NBtrsm NBind
NBagr NBurb
MaxZ
Alokasi air ke berbagai sektor ekonomi tersebut terkendala oleh pemenuhan kebutuhan produksi barang dan jasa, debit yang ada di setiap
SSWS, stok air tanah, pemenuhan air untuk irigasi, dan kondisi stok awal dan akhir air tanah. Problem alokasi sumberdaya air dirumuskan sebagai berikut:
S PY
2 1
2 2jk
2jk 3
2 1
2 2
2 2
2
2 2
jk m
f jk
f jk
jk jk
jk
G Xm
G S
f f
jk jk
+ +
−
99 Dengan kendala:
1.
P t
G t
S t
S
p k
k k
k
1
4 1
13 12
11
ω ρ
+ ≥
+ +
∑
=
2.
agr agr
t k
k k
k k
k k
Vw Q
t G
t G
t G
t S
t S
t S
1
26 25
24 26
25 24
4 1
ρ
+ =
+ +
+ +
+
∑
=
3.
nd t
k k
k k
k
Vwi Qind
t G
t G
t S
t S
1
38 37
38 37
4 1
ρ
+ =
+ +
+
∑
=
4.
Vwtrs Qtrs
t G
t G
t S
t S
t k
k k
k k
1
4 1
410 49
410 49
ρ
+ =
+ +
+
∑
=
5.
Vwtrs Qtrs
Vwi Qind
Vw Q
P t
G t
G t
S t
S t
G t
G t
S t
S t
G t
G t
G t
S t
S t
S t
k G
t S
t S
t nd
t agr
agr t
t p
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
1 1
1 1
13
4 1
410 49
410 49
38 37
38 37
4 1
26 25
24 26
25 24
4 1
4 1
12 11
ρ ρ
ρ ω
ρ
+ +
+ +
+ +
+ =
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
∑ ∑
∑ ∑
= =
= =
6.
∑∑∑
= =
=
≤
5 1
10 1
4 1
i j
k k
jk i
t Db
t S
7. min
4 3
2 1
4 1
11 1
Ev t
Db t
S t
S t
S t
S
k jk
jk jk
jk k
j
− ≤
+ +
+
∑ ∑
= =
8.
∑∑ ∑
∑ ∑
= =
= =
=
− +
= +
10 1
4 1
4 1
4 1
4 1
1
j k
ijk k
k k
k
t G
t R
t G
t G
9. S0 = a 10. ST = free
11. G0 = b 12. GT = free
Maksimisasi fungsi tujuan dalam kurun waktu tertentu time horizon dengan kendala equation of motion dari stok air tanah dapat dilakukan dengan merumuskan
fungsi Hamiltonian. Maksimisasi fungsi Hamiltonian dirumuskan sebagai berikut:
100
− +
= Λ
∑∑ ∑
= =
= 10
1 4
1 4
1 1
, ,
, ,
,
j k
ijk k
k
t G
t R
t t
t Gijk
t Sijk
NSB t
t t
Gijk t
Sijk H
λ untuk setiap
[ ]
T t
, ∈
, dimana
• H
adalah Fungsi Hemiltonian,
• NSB
adalah benefit sosial bersih penggunaan sumberdaya air,
1
t λ
adalah multiplier dari state variable di atas. Multiplier ini disebut Costate variable.
Untuk mengintegrasikannya dengan persamaan dan pertidaksamaan kendala lainnya, maka persamaan Hamiltonian perlu diperluas, dan membentuk
persamaan Lagrange sebagai berikut:
= t
t M
t t
Gijk t
S L
ijk
, ,
, ,
λ t
t t
Gijk t
Sijk H
. ,
, λ
+ +
− +
+
∑
= 4
1 13
12 11
1
1
k k
k k
t p
G S
S P
t ω
ρ µ
+ +
+ +
+ +
+ −
+ +
∑
= k
k k
k k
k k
k k
agr agr
t
G G
G G
S S
S S
Vw Q
t
27 26
25 24
27 26
25 24
4 1
2
1
ρ µ
+ +
+ −
+ +
∑
= k
k k
k k
nd i
t
G G
S S
Vw Qind
t
39 38
39 38
4 1
3
1
ρ µ
+ +
+ −
+ +
∑
= 4
1 411
410 411
410 4
1
k k
k k
k t
G G
S S
Vwtrs Qtrs
t
ρ µ
[ ]
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
− +
+ +
+ +
+ +
+
∑ ∑
∑ ∑
= =
= =
4 1
411 410
411 410
39 38
39 38
4 1
27 26
25 24
27 26
25 24
4 1
4 1
12 11
5
13 1
1 1
1
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
t nd
t agr
agr t
t p
t G
t G
t S
t S
t G
t G
t S
t S
G t
G t
G t
G S
t S
t S
t S
t k
G t
S t
S Vwtrs
Qtrs Vwi
Qind Vw
Q P
t
ρ ρ
ρ ω
ρ
µ
− +
∑∑∑
= =
= 5
1 11
1 4
1 6
i j
k jk
i k
t S
t Db
t µ
+ +
+ −
− +
∑ ∑
= =
jk jk
jk jk
k j
k
S S
S S
t Db
Ev t
4 3
2 1
4 1
11 1
7
min
µ
101 dimana
• L
adalah fungsi Lagrange,
7 ,...,
1 t
t
µ µ
adalah Lagrange multipliers untuk persamaan dan pertidaksamaan kendala, dan Mt adalah
vector dari Lagrange multipliers di atas. Turunan pertama First Order Conditions untuk memaksimumkan fungsi Lagrange tersebut adalah:
i. Karena adanya non-negative constraints dari variable control, maka turunan Lagrange terhadap S
R
ijk
R
dan G
R
ijk
R
Kuhn Tucker conditions adalah: ≤
∂ ∂
t S
L
ijk
;
≥ t
S
ijk
; =
∂ ∂
t S
L t
S
ijk ijk
≤ ∂
∂ t
G L
ijk
;
≥ t
G
ijk
; =
∂ ∂
t G
L t
G
ijk ijk
ii. Equations of motion dari state variable:
∑∑ ∑
= =
=
− =
∂ ∂
= −
+
10 1
4 1
4 1
1 1
j k
ijk k
k
t G
t R
t L
t GW
t GW
λ iii The Boundary Conditions adalah:
S0 = a ST = free
G0 = b
R
GT = free
Kondisi Optimal
Memaksimumkan nilai kini present value dari benefit sosial bersih dengan kendala teknis dan hidrologis dilakukan dengan mengintegrasikan fungsi
Lagrange Hemiltonian. Necessary conditions dari problem maksimisasi tersebut adalah sebagai berikut:
102 i Derivasi terhadap S
R
ijk
R
t:
1.
{ }
2 1
12
7 6
5 1
11 11
11 1
11 11
11 11
11
= −
− −
− −
= ∂
∂ t
t t
t t
S b
B S
A NH
t S
L
k k
k a
k k
k t
k
k
µ µ
µ µ
β
2.
{ }
2 1
12
7 6
5 1
13 13
13 1
13 13
13 13
13
= −
− −
− −
= ∂
∂ t
t t
t t
S b
B S
A NH
t S
L
k k
k a
k k
k t
k
k
µ µ
µ µ
β
3.
7 6
5 2
= −
− −
− t
t t
t
µ µ
µ µ
4.
7 6
5 2
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
5.
7 6
5 2
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
6.
7 6
5 2
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
7. –
7 6
5 3
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
8. . –
7 6
5 3
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
103
9. –
7 6
5 4
= −
− −
− t
t t
t
µ µ
µ µ
10. –
4
7 6
5
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ 11.
≥ t
S
ijk
; =
∂ ∂
t Sijk
L t
Sijk ; i = 1...3, j = 1...8, k = 1...4
ii Derivasi terhadap G
R
ijk
R
t: 12.
{ }
1 1
1
5 1
3 12
2 12
12 12
11 12
12
12
= −
− −
− =
∂ ∂
−
t t
G H
D G
PW NH
t G
L
k
d k
d k
k k
k k
t k
λ µ
µ β
13.
7 6
5 2
= −
− −
− t
t t
t
µ µ
µ µ
14 .
7 6
5 2
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
15.
7 6
5 2
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
16.
7 6
5 2
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
104
17. –
7 6
5 3
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
18. –
7 6
5 3
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
19. –
7 6
5 4
= −
− −
− t
t t
t
µ µ
µ µ
20. –
4
7 6
5
= −
− −
− t
t t
t µ
µ µ
µ
21.
≥ t
G
ijk
; =
∂ ∂
t G
L t
G
ijk ijk
: i = 1...4, j = 3...10, k = 1...4 iii. Equation of motion:
22.
∑∑∑ ∑
= =
= =
− =
− +
4 1
10 1
4 1
4 1
1
i j
k ijk
k k
t G
t R
t GW
t GW
105 Persamaan-persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi beberapa persamaan
sebagai berikut: 1. Dari persamaan 1 dan 2 diperoleh persamaan sebagai berikut:
{ }
{ }
2 1
12 2
1 12
13 13
13 1
13 13
13 11
11 11
1 11
11 11
13 11
t S
b B
S A
NH t
S b
B S
A NH
k k
k a
k k
k t
k k
k a
k k
k t
k k
− =
−
β β
atau
k S
t k
S t
MSB MSB
12 11
β β
=
Artinya kondisi alokasi sumberdaya air permukaan surface water terjadi pada saat net present value marginal social benefit sama untuk urban
services.
2. Dari persamaan 3,4, 5, dan 6 diperoleh persamaan sebagai berikut:
atau
24 t
k S
t
MSB β
=
25 t
k S
t
MSB β
=
26 t
k S
t
MSB β
=
27 t
k S
t
MSB
β
Artinya kondisi alokasi sumberdaya air permukaan surface water terjadi pada saat net present value marginal social benefit sektor pertanian sama.
106 3. Dari persamaan 7 dan 8 diperoleh persamaan sebagai berikut:
–
atau
38 t
k S
t
MSB β
=
39 t
k S
t
MSB β
Artinya kondisi alokasi sumberdaya air permukaan surface water terjadi pada saat net present value marginal social benefit sektor industri sama.
4. Dari persamaan 9 dan 10
Artinya kondisi alokasi sumberdaya air permukaan surface water terjadi pada saat net present value marginal social benefit sektor pariwisata sama.
107 5. Dari persamaan 13, 14, 15, dan 16 diperoleh persamaan sebagai berikut:
atau
24 t
k G
t
MSB β
=
25 t
k G
t
MSB β
=
36 t G
t
MSB β
Artinya kondisi alokasi sumberdaya air tanah ground water terjadi pada saat net present value marginal social benefit sektor pertanian sama.
6. Dari persamaan 17 dan 18 diperoleh persamaan sebagai berikut:
atau
37 t
k G
t
MSB β
=
37 t
k G
t
MSB β
Artinya kondisi alokasi sumberdaya air tanah ground water terjadi pada saat net present value marginal social benefit sektor industri sama.
108 7. Dari persamaan 19 dan 20 diperoleh persamaan sebagai berikut:
atau
49 t
k G
t
MSB β
=
410 t
k G
t
MSB β
Artinya kondisi alokasi sumberdaya air tabah ground water terjadi pada saat net present value marginal social benefit sektor pariwisata adalah sama
4.5 Skenario Kebijakan