29 Gambar 4 menjelaskan alokasi optimal untuk dua kasus, kurva permintaan
di daerah 1 adalah D1, dan kurva permintaan di daerah 2 adalah D2. Demikian juga kurva total marginal cost TMC atau supply untuk setiap daerah adalah S1
dan S2. Dalam kasus jika biaya transportasi antar dua daerah tidak diperkenankan mahal, maka solusi optimal berada pada titik perpotongan antara
kurva demand dan kurva TMC S di masing-masing daerah. Harga pada tingkat efisiensi di daerah 1 P1 lebih tinggi dibandingkan di daerah 2 P2.
Jika diasumsikan bahwa biaya transportasi antar daerah sama dengan nol, total permintaan dua daerah DD merupakan penjumlahan horisontal dari
demand pada distrik 1 dan distrik 2. Total Marginal cost juga merupakan penjumlahan horisontal dari supply groundwater S1 dan surface water S2,
sehingga total supply kedua distrik adalah ST. Dalam kasus ini, maka air sejumlah S2-Q2 dapat diangkut dari distrik 2 ke distrik 1 agar kondisi efisiensi
tercapai di kedua daerah, yaitu saat harga P.
2.2.2 Syarat Alokasi Sumberdaya Air
Agar sumberdaya air dapat dialokasikan secara optimal diperlukan persyaratan atau kriteria sebagai berikut Howe et al., 1986:
1. Fleksibilitas dalam mengalokasikan supply, sehingga sumberdaya dapat bergeser dari satu penggunaan ke penggunaan lain, dan dari satu tempat ke tempat lain
sesuai dengan perubahan permintaan. Hal ini memungkinkan disanakannya nilai marginal benefit pada setiap penggunaan.
2. Keamanan atau kepastian kepemilikan dari pengguna, sehingga pengguna dapat menggukur penggunaan sumberdaya secara efisien, kepastian disini tidak
30 bertentangan dengan fleksibilitas selama terdapat cadangan sumberdaya yang
mencukupi kebutuhan. 3. Pengguna membayar sumberdaya sesuai dengan opportunity cost riil sehingga
permintaan lain dan efek eksternalitas dapat diperhitungkan. Hal ini memungkinkan alokasi sumberdaya memperhitungkan kebutuhan lingkungan
dengan mempertimbangkan nilai non pasar non market value dari penggunaan tersebut misalnya untuk memberi habitat pada satwa liar. Hal ini juga
memungkinkan penggunaan sumberdaya untuk kegiatan yang memiliki nilai alternatif tertinggi.
4. Hasil proses alokasi sumberdaya dapat diprediksi, sehingga alokasi terbaik dapat diwujudkan, dan ketidak pastian uncertainty, khususnya untuk biaya transaksi,
dapat diminimalisir. 5. Pemerataan dalam proses alokasi sumberdaya harus jelas bagi pengguna yang
prospektif. Memberi kesempatan yang sama bagi seluruh pengguna potensial untuk mendapat manfaat yang sama dari penggunaan sumberdaya.
6. Alokasi sumberdaya dapat diterima secara politik dan publik, sehingga alokasi sumberdaya memberi nilai dan memiliki tujuan, dan oleh karenanya dapat
diterima oleh seluruh segmen dalam masyarakat. Selain kriteria-kriteria di atas, beberapa kriteria juga dikemukakan oleh Winpenny
1994 sebagai berikut: 1. Effisien dan efektif, sehingga alokasi sumberdaya dapat merubah dari kondisi
atau situasi yang tidak diinginkan, seperti deplesi air tanah dan polusi air, ke arah pencapaian tujuan kebijakan yang diinginkan.
31 2. Feasibilitas dan sustainabilitas administrasi, mekanisme alokasi sumberdaya
dapat diimplementasikan, dan dampak kebijakan dapat berlanjut dan terus berkembang.
2.2.3 Mekanisme Alokasi Sumberdaya Air