23 5. Pengaruh lama pemanasan
Larutan invertase 0.01 gl sebanyak 1.0 ml dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi yang telah berisi air 0.4 ml,
kemudian dipanaskan dengan waktu yang bervariasi yaitu 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60 dan 300 detik. Setelah waktu yang diperlukan
tercapai, tabung reaksi dikeluarkan dari penangas air dan didinginkan. Setelah itu ditambahkan ke dalamnya larutan kawao
sebanyak 0.1 ml dan terakhir ditambahkan larutan sukrosa 50 gl sebanyak 0.5 ml. Waktu reaksi dihitung saat sukrosa mulai
ditambahkan ke dalam larutan enzim, reaksi berlangsung selama 5 menit pada suhu ruang 28 ± 2
o
C. Pengukuran reaksi hidrolisis mengikuti prosedur sebelumnya.
d. Penentuan parameter kinetika
Penentuan parameter kinetika inhibisi sama halnya dengan penentuan perubahan faktor seperti telah dijelaskan sebelumnya.
Analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode DNS. Kondisi inhibisi invertase oleh kawao dilakukan pada pH 7 dan pada
tiga titik suhu pengamatan 30
o
C, 40
o
C, dan 50
o
C dengan berdasar pada perubahan konsentrasi substrat.
Hasil yang diperoleh kemudian diplotkan pada kurva kinetika Lineweaver-Burk, hubungan antara 1V dan 1[S]. Nilai K
M
dan V
maks
dapat diperoleh dari persamaan linier plot kurva Lineweaver- Burk. Slope yang diperoleh merupakan K
M
V
maks
, sedangkan intersep menunjukkan 1V
maks
. Bentuk kurva Lineweaver-Burk yang diperoleh menunjukkan model kinetika inhibisi. Penentuan model kinetika pada
penelitian ini menggunakan alat bantu berupa program SigmaPlot 2004 for Windows Version 9.01 dari Systat Software Inc. Program ini
akan menentukan model kinetika inhibisi yang paling tepat berdasarkan nilai r
2
tertinggi yang diperoleh.
24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dikelompokkan sesuai dengan tahapan penelitian yang dilakukan. Penyajian grafik dalam bentuk garis dan batang, relatif lebih disukai
untuk memudahkan dalam interpretasi data. Data-data pendukung lain yang bersifat teknis, dilampirkan pada akhir laporan ini.
A. Aktivitas Invertase
Aktivitas katalitik suatu enzim merupakan suatu karakterisasi yang diukur berdasarkan peningkatan laju reaksi konversi substrat menjadi produk
pada suatu reaksi kimia spesifik oleh enzim tersebut. Hal ini merupakan karakterisasi kuantitas enzim secara umum, sedangkan secara khusus adalah
penentuan aktivitas katalitik spesifik yang biasanya dilakukan pada pemurnian enzim, di mana aktivitas katalitik dibagi dengan massa protein.
Penentuan aktivitas invertase penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan penurunan sukrosa µmol menjadi gula pereduksi
setiap menit reaksi. Selain itu, nilai aktivitas enzim yang diketahui menunjukkan kemampuan enzim dalam mengkatalisis suatu reaksi. Aktivitas
invertase terukur, digambarkan dalam bentuk kurva pada Gambar 14.
200 400
600 800
1000 1200
60 120
180 240
300 360
lama reaksi detik k
ons en
tras i
gluk os
a+fru k
to s
a uM
Gambar 14. Kurva aktivitas invertase dengan nilai persamaan y = 3.2267 x dan koefisien regresi r
2
= 0.9721
Aktivitas invertase berdasarkan nilai slope yang diperoleh adalah sebesar 3.2267 µMdetik, yang berarti bahwa invertase mampu menghidrolisis
3.2267 µM sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dalam satu detik atau