Dengan adanya “Kampung Wisata” tersebut, diharapkan akan dapat lebih menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kelurahan Purbayan.
5.9. Perkembangan Jumlah Wisatawan
Industri pariwisata merupakan industri yang menjual jasa-jasa kepada wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat obyek wisata. Keberadaan komponen
pariwisata dan kelengkapannya memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keberlangsungan tempat wisata tersebut. Dengan kelengkapan dari komponen
pariwisata maka akan menyebabkan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata tersebut. Demikian juga yang terjadi dengan Daerah Istimewa
Yogyakarta, banyak dilakukan perbaikan dala m hal komponen pariwisata untuk menarik wisatawan.
Selama sepuluh tahun terakhir jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat- tempat wisata di kota Yogyakarta mengalami perubahan naik turun. Perkembangan
jumlah wisatawan tersebut dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini:
Tabel 13. Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Kota Yogyakarta Tahun 1996 - 2004
Jumlah Wisatawan No.
Tahun Obyek wisata
persentase Museum
Persentase 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 1.430.391
1.221.680 818.993
888.296 867.712
855.315
1.259.676 1.370.887
1.800.235 -14,6
-32,9 8,5
-2,3 -1,4
47 8,8
31,3 296.450
580.701 626.576
646.201 702.623
95,8 7,9
3,1 8,7
Keterangan: : data tidak ditemukan
Sumber: Data Statistik Pariwisata DIY Tahun 1998 - 2002 dan Dinas Pariwisata Kota
Yogyakarta Tahun 1999 – 2004 Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat terjadi penurunan jumlah wisatawan yang
berkunjung ke Kota Gede yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 hingga tahun
2001. Kemudian mulai tahun 2001, terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung.
Perubahan jumlah wisatawan tersebut disebabkan karena selain untuk melihat dan menikmati obyek wisata, motivasi lain yang sering menjadi sasaran wisatawan
adalah kenyamanan dan keamanan selama di tempat wisata. Demikian juga dengan perkembangan industri pariwisata yang ada di DIY khususnya untuk kota Yogyakarta.
Faktor kenyamanan dapat diperoleh wisatawan dari ketersediaan dan kelengkapan komponen pariwisata baik secara kualitas maupun kuantitas. Semakin
baik keberdaan komponen pariwisata maka kecenderungan wisatawan untuk singgah ke tempat wisata tersebut akan semakin besar pula. Kepuasan wisatawan selama di
tempat wisata merupakan salah satu cara kampanye dan promosi wisata ke daerah asal wisatawa n.
Komponen pariwisata yang terdapat di Kota Yogyakarta sudah dijelaskan dalam sub-bab sebelumnya, demikian juga komponen pariwisata yang
terdapat di Kelurahan Purbayan, Kota Gede. Wisata Kota Gede termasuk ke dalam rangkaian wisata kunjungan Keraton, sehingga wisatawan yang
berkunjung ke Keraton Yogyakarta Hadiningrat akan diikuti dengan mengunjungi Kota Gede. Selain itu, Kota Gede juga mengikuti jalur obyek-obyek wisata yang
sudah ditentukan oleh transportasi umum secara teratur. Jalur tersebut ialah Prambanan, Kaliurang, Parang Tritis, Imogiri, Samas, Kota Gede, Glagah,
Congot, Pandan Simo, Gua Kiskenda, dan Sendangsono Buku Petunjuk Wisata Jogya.
Seiring dengan hal tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Gede dapat dikatakan sama atau mendekati
jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat wisata tersebut. Wisatawan yang mengikuti rangkaian kunjungan keraton, kebanyakan ke Kota Gede untuk tujuan
ziarah. Sedang wisatawan yang mengikuti jalur transportasi obyek wisata, ke Kota Gede untuk tujuan belanja atau membeli souvenir.
Faktor lain yang mempengaruhi jumlah wisatawan adalah faktor keamanan. Rasa aman dapat dilihat dari stabilitas politik dan keamanan nasional yang rendah di
Indonesia. Krisis moneter yang memuncak pada tahun 1997 – 1998 di Indonesia berpengaruh besar terhadap kunjungan wisatawan ke Indonesia. Kemudian maraknya
aksi bom seperti di Bali merupakan faktor yang juga tidak dapat dilupakan dalam perkembangan industri pariwisata.
Adanya kondisi keamanan negara yang tidak mendukung tersebut, menyebabkan terjadinya penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke berbagai
obyek wisata seperti Bali dan Yogyakarta. Di Purbayan, hal tersebut berdampak langsung pada pendapatan perkapita masyarakat terutama yang menggantungkan
hidupnya pada sektor pariwisata ini, yaitu dalam industri pengolahan atau sebagai pengrajin logam.
5.9. Pengrajin Logam Dan Perkembangan Usahanya