2.4. Kerangka Pemikiran
Industri pariwisata yang terdapat di Kota Gede berupa pariwisata benda-benda hasil ciptaan manusia. Pariwisata di Kota Gede ini menjual hasil-hasil kerajinan
manusia seperti perhiasan berupa cincin, gelang, kalung, anting dari perak, perunggu, emas, atau kerajinan lain yang berasal dari bahan yang sama tetapi berupa miniatur
dari benda-benda khas Yogyakarta seperti andong, sepeda, candi-candi dan sebagainya. Pelaku industri pariwisata di Kota Gede ini terdiri dari masyarakat lokal
dan wisatawan. Perkembangan industri pariwisata tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan komponen pariwisata yang terdapat di Kota Gede tersebut. Komponen-
komponen pariwisata yang mempengaruhi perkembangan pariwisata terdiri dari tempat menginap, alat transportasi, tempat makan, tempat belanja, fasilitas dokumentasi,
tempat wisata dan obyek wisata. Komunitas pengrajin Kota Gede merupakan masyarakat yang terdiri dari
masyarakat asli dan masyarakat pendatang. Komunitas ini terbagi menjadi tiga pelapisan sosial, yaitu lapisan atas, menengah, dan bawah. Interaksi pokok antar
pelapisan terjadi dalam hal produksi kerajinan logam. Pengrajin pemilik modal dan teknologi menggunakan pengrajin lapisan bawah dan menengah sebagai tenaga kerja
dalam proses produksi perhiasan tersebut. Perhiasan yang dihasilkan oleh pengrajin perhiasan dijual atau atas pesanan pedagang perhiasan atau wisatawan.
Proses perekonomian tersebut membawa perubahan terhadap pendapatan komunitas pengrajin Kota Gede pada tiap pelapisan sosial. Perubahan pendapatan
yang terjadi di setiap pelapisan tersebut kemudian menyebabkan perubahan pola konsumsi dari tiap pelapisan yang juga berbeda. Dengan sendirinya, perubahan
pendapatan tersebut mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga pengrajin yang terealisasi dalam gaya hidup setiap lapisan sosial pengrajin Kota Gede baik dalam hal
gaya bangunan rumah, gaya pakaian, gaya bahasa, pola makan maupun pola pemilikan barang sekunder rumah. Perbedaan tingkat pendidikan juga turut
mempengaruhi pola gaya hidup dari berbagai pelapisan sosial tersebut. Sehingga
dapat dikatakan bahwa gaya hidup komunitas pengrajin dipengaruhi oleh perbedaan pada setiap pelapisan sosial dan karakteristik keluarga pengrajin tersebut. Proses-
proses yang saling berkaitan tersebut dijadikan kerangka berpikir dalam penelitian ini, sebagaimana terdapat dalam bagan.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Keterangan: : sebab akibat
: saling mempengaruhi
Komunitas pengrajin
Lapisan atas
Lapisan menengah
Lapisan bawah
Industri Pariwisata
berkembang Komponen
pariwisata Jumlah
wisatawan
Gaya
Gaya rumah
Gaya bahasa
Gaya pakaian
Karakteristik Keluarga: •
Tingkat Pendidikan •
Status Kependudukan Pola
Makan
Pe milikan Barang
2.5. Hipotesis Penelitian