Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu, hal tersebut tidak bisa ditunda-tunda lagi oleh perusahaan yang sangat mengutamakan SDM yang berkualitas, karena pada era masa depan salah satu indikator daya saing tinggi adalah penguasaan SDM bermutu. PT Taspen Persero merupakan Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri, dengan fungsinya adalah menyelenggarakan asuransi sosial termasuk asuransi dana pensiun dan tabungan hari tua bagi pegawai negeri sipil. Tahun 2008 PT Taspen Persero berhasil menduduki peringkat 4 sebagai salah satu institusi pelayanan publik di Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa, dalam hal pelayanan kepada peserta Taspen versi Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, dan 10 years award untuk sertifikat ISO 9001-2000 Taspen, 2010, sehingga hal tersebut mendorong PT Taspen Persero untuk terus meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada pesertanya, dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya. Bidang pelayanan merupakan salah satu bidang yang terdapat pada struktur organisasi PT Taspen Persero. Bidang pelayanan merupakan bidang yang berkaitan langsung dengan pembayaran Dana Pensiun dan pengelolaan THT Tabungan Hari Tua. Melalui motto perusahaan yaitu layanan dan kinerja selalu ditingkatkan better service through better performance, dan dalam pelaksanaan pelayanan dengan target mutu pelayanan 5T yang meliputi tepat orang, tepat jumlah, tepat waktu, tepat tempat dan tepat administrasi Taspen, 2010, maka perusahaan menyadari bahwa kelangsungan dan perkembangannya tidak terlepas dari peran sumberdaya manusia. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan aspek pengembangan sumberdaya manusia melalui pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian yang diperlukan dalam bekerja, dan dengan adanya pelatihan diharapkan kesenjangan yang timbul antara kemampuan yang diharapkan perusahaan dengan kemampuan yang dimiliki karyawan dapat diatasi.

1.2. Perumusan Masalah

Suatu organisasi tentu tidak akan berjalan tanpa sumberdaya manusia SDM handal yang menanganinya. Tanpa kemampuan yang baik dari karyawan, tujuan yang ditetapkan perusahaan tidak akan pernah tercapai. Melibatkan karyawan menjadi penting, apabila diikuti dengan peningkatan kualitas karyawan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas karyawan, yaitu dengan memberikan pendidikan dan pelatihan. Semakin berkualitas SDM yang ada akan semakin menjamin kualitas perusahaan, dalam keadaan biasa pun peningkatan kualitas SDM yang ada harus tetap dilakukan. Peningkatan kualitas SDM harus bisa di kelola dengan bagus guna meningkatkan kualitas perusahaan. Ada tiga kelemahan yang melekat pada kemampuan kerja Indonesia karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan. Pertama adalah skill atau penguasaan keahlian spesifik sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kedua, sempitnya pengetahuan dan wawasan yang membuat para pekerja kurang adaptif dengan perubahan di tempat kerja. Ketiga, adalah lemahnya tingkat kemampuan ability dalam mengatasi masalah pekerjaan Irianto, 2001. Pada kenyataannya bahwa kemampuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan belum tentu sesuai dengan yang diharapkan organisasi, karena biasanya program pengembangan sumberdaya manusia yang diimplementasikan dalam bentuk pelatihan tidak dilakukan secara benar, hanya menghabiskan anggaran yang disediakan, dan program yang dilakukan tidak berdasarkan analisis kebutuhan pelatihan. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pelatihan, sebaiknya melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan, agar pelatihan nantinya tepat dan sesuai siapa yang membutuhkan pelatihan, mengapa mereka membutuhkan pelatihan, serta lebih efisiensi dalam alokasi dana program pelatihan dan efektifitas dalam pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan laporan penyelesaian SPP Klim tahun 2009, penyelesaian SPP Klim langsung hanya dapat dicapai sebesar 9,63 persen dengan jumlah klim pengajuan SPP sebesar 19,296 berkas, sedangkan untuk penyelesaian SPP Klim tidak langsung hanya dapat dicapai sebesar 24,9 persen, dengan jumlah klim pengajuan SPP sebesar 13,818 berkas dari target penyelesaian SPP Klim tahun 2009 yaitu 80 persen baik untuk yang surat permintaan pembayaran SPP yang diurus langsung dengan sistem pelayanan 1 jam selesai, maupun 2 jam untuk SPP tidak langsung. Melihat hasil kinerja pelayanan dalam penyelesaian SPP Klim menunjukkan bahwa karyawan bidang pelayanan belum bisa mencapai target yang telah ditentukan. Hal tersebut diantaranya terjadi karena kurangnya kemampuan yang dimiliki oleh sumberdaya manusia pada bidang pelayanan sehingga belum bisa memenuhi kemampuan yang diharapkan PT Taspen Persero Kantor Cabang Bogor. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pelatihan karyawan pada Bidang Pelayanan? 2. Bagaimana tingkat pengetahuan, keterampilan serta sikap yang dimiliki karyawan Bidang Pelayanan dilihat dari Kemampuan Kerja Jabatan KKJ dan Kemampuan Kerja Pribadi KKP? 3. Bagaimana kebutuhan pelatihan bagi karyawan PT Taspen Persero Kantor Cabang Bogor Bidang Pelayanan, serta jenis pelatihan yang perlu dilakukan berdasarkan analisis KKJ dan KKP?

1.3. Tujuan Penelitian