Tabel 3. Opsi pengelolaan sumberdaya alam di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten
No. Sumberdayahabitat
Opsi pengelolaan 1.
Mangrove sustainable management
sylvofisheries 2.
Shallow water resources seagrass, coral, seaweed
coral reef protected areas sustainable harvest
3. Beach
beach protected areas set-back zone
c. Teknik Perbandingan Indeks Kinerja
Untuk menentukan peringkat dari beberapa opsi pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan laut Teluk Banten digunakan teknik perbandingan indeks
kinerja comparative performance index, CPI. Menurut Marimin 2005 indeks gabungan kriteria dari setiap opsi dirumuskan sebagai berikut:
100
min
× =
ij ij
ij
x x
A ; i = 1, 2, …, n dan j = 1, 2, …, m
∑
=
=
m j
j ij
i
B A
I
1
; i = 1, 2, …, n dan j = 1, 2, …, m
Keterangan: A
ij
= nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j x
ij
= nilai awal alternatif ke-i pada kriteria ke-j x
ij
min
= nilai awal alternatif ke-i pada kriteria minimum ke-j B
j
= bobot kepentingan kriteria ke-j I
i
= indeks gabungan kriteria pada alternatif ke-i
d. Sistem Informasi Geografi
Untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan ruang, digunakan analisis spasial dengan teknik tumpang tindih overlay menggunakan GIS. GIS adalah sistem
informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data
geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan. Software yang digunakan adalah arcview GIS 3.3.
e. Analisis Prospektif
Analisis prospektif digunakan untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan di masa yang akan datang pada proses pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan
laut Teluk Banten. Dari analisis prospektif diketahui informasi mengenai faktor kunci key factors dan skenario pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut
Teluk Banten sesuai kebutuhan stakeholders. Tahapan dalam analisis prospektif sebagai berikut:
1. Menentukan faktor kunci untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan di masa yang akan datang. Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap semua
faktor, kemudian dilakukan analisis untuk melihat pengaruh faktor terhadap kinerja sistem dan ketergantungan antar faktor sebagai elemen-elemen dalam
sistem. Penilaian pengaruh langsung antar faktor dalam sistem dilakukan dengan menggunakan skala 0 sampai 3 dan disajikan dalam bentuk matriks
seperti pada Tabel 4. 2. Menentukan tujuan strategis dan kepentingan pelaku utama.
3. Mendefinisikan dan mendeskripsikan berbagai kemungkinan di masa yang akan datang.
Analisis prospektif dilakukan setelah sebelumnya dilakukan berbagai tahap analisis, yaitu kebijakan pengelolaan lingkungan, kelayakan pengelolaan
sumberdaya, penentuan opsi pengelolaan sumberdaya dan kesesuaian pemanfaatan ruang. Secara diagramatis, metode pengelolaan lingkungan wilayah
pesisir dan laut Teluk Banten berkelanjutan disajikan pada Gambar 4. Tabel 4. Pengaruh langsung antar faktor pada sistem pengelolaan lingkungan
wilayah pesisir dan laut Teluk Banten berkelanjutan A
B C
D E
F G
A B
C D
E F
G Pedoman penilaian: skor 0 = tidak ada pengaruh; skor 1 = berpengaruh kecil;
skor 2 = berpengaruh sedang; skor 3 = sangat berpengaruh.
Pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten
mulai
Kebijakan pengelolaan lingkungan
Kelayakan pengelolaan sumberdaya
Opsi pengelolaan sumberdaya
Kesesuaian pemanfaatan ruang AHP
CPI NPV dan BCR
Skenario pengelolaan lingkungan Analisis prospektif
Gambar 4. Metode pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten berkelanjutan GIS
Sistem dinamik selesai
IV KAJIAN WILAYAH STUDI
4.1 Letak Administratif dan Geografis