Faktor Kunci Key Factors Skenario Pengelolaan Lingkungan

b. Faktor Kunci Key Factors

Analisis terhadap 10 faktor penentu keberhasilan pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten di masa yang akan datang menghasilkan lima faktor kunci Gambar 17. Faktor kunci merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang sangat menentukan kinerja sistem, sedangkan ketergantungannya terhadap faktor lain rendah lebih independent. Gambar 17 menunjukkan, bahwa dari 10 faktor penentu keberhasilan, faktor-faktor seperti pengelolaan sumber dampak, insentif investasi, industri, perlindungan fisik habitat dan pemberdayaan masyarakat merupakan lima faktor kunci yang sangat menentukan keberhasilan pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten di masa yang akan datang. ketersediaan infrastruktur konsistensi kebijakan keamanan investasi insentif investasi pemberdayaan masyarakat industri pengelolaan sumber dampak perlindungan fisik habitat wisata bahari sylvofisheries - 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 - 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 Ketergantungan Pengaruh Gambar 17. Tingkat kepentingan faktor-faktor penentu keberhasilan pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten di masa yang akan datang.

c. Skenario Pengelolaan Lingkungan

Lima faktor kunci yang diperoleh dari hasil analisis digunakan untuk menyusun prospek pengelolaan lingkungan Tabel 55. Prospek pengelolaan lingkungan tersebut selanjutnya digunakan untuk menyusun skenario pengelolaan lingkungan Tabel 56. Tabel 55. Prospek pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten di masa yang akan datang tahun 2027 KEADAAN FAKTOR 1 A 1 B 1 C Pengelolaan sumber dampak Sama sekali tidak dilakukan upaya pengelolaan sumber dampak Pengelolaan tidak dilakukan secara terpadu dan hanya mementingkan ego sektoral saja Pengelolaan dilakukan secara terpadu dengan pertimbangan lintas sektoral dan keterkaitan ekologis 2 A 2 B Insentif investasi Diberlakukan secara cost effective Tidak diberlakukan sama sekali 3 A 3 B 3 C 3D Industri Makin berkembang baik jenis maupun jumlahnya dan makin ramah lingkungan Tetap Makin berkurang baik jenis maupun jumlahnya dan makin ramah lingkungan Makin berkembang baik jenis maupun jumlahnya dan makin tidak ramah lingkungan 4 A 4 B 4 C Perlindungan fisik habitat Dilakukan secara terpadu dengan pertimbangan lintas sektoral dan keterkaitan ekologis Tidak dilakukan secara terpadu dan hanya mementingkan ego sektoral saja Sama sekali tidak dilakukan upaya perlindungan 5 A 5 B 5 C 5 D Pemberdayaan masyarakat Masyarakat makin kuat dan memiliki akses yang makin besar terhadap sumberdaya. Masyarakat makin kuat tetapi akses terhadap sumberdaya terbatas Tetap Masyarakat makin lemah dan tidak memiliki akses terhadap sumberdaya Tabel 56. Skenario pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten di masa yang akan datang. No. Skenario Urutan faktor 1. Konvensional business as usual 1AB-2A-3D-4BC-5CD 2. Konservasi conservationism 1C-2B-3C-4A-5B 3. New urbanism 1C-2A-3A-4A-5A Dari Tabel 56 diketahui, bahwa terdapat tiga skenario pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten di masa yang akan datang. Uraian berikut menyajikan secara lengkap masing-masing skenario: 1. Skenario konvensional business as usual. Skenario ini berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Perlindungan fisik habitat dan pengelolaan sumber dampak tidak menjadi concern utama sehingga seringkali tidak dilakukan; kalaupun dilakukan biasanya hanya untuk kepentingan sektoral dan tidak secara terpadu. Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, diberlakukan insentif investasi secara cost effective. Sebagai sektor andalan untuk meningkatkan pertumbuhan, industri terus dikembangkan dengan tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Akibatnya, industri berkembang ke arah yang makin tidak ramah lingkungan. Masyarakat sebagai salah satu stakeholder penting dalam pengelolaan lingkungan justru semakin lemah posisinya dan tidak memiliki akses terhadap sumberdaya yang ada. 2. Skenario konservasi. Skenario ini berorientasi pada terpeliharanya fungsi ekosistem secara berkelanjutan. Perlindungan fisik habitat dan pengelolaan sumber dampak menjadi concern utama dan dilakukan dengan pertimbangan lintas sektoral dan keterkaitan ekologis. Orientasinya pada konservasi membawa konsekuensi berupa tidak diberlakukannya sama sekali insentif investasi, karena investasi ekonomi yang tinggi diyakini akan merusak kapasitas fungsi ekosistem. Sektor industri mengalami penurunan tingkat perkembangan dan hanya industri yang ramah lingkungan saja yang diberi kesempatan untuk berkembang. Masyarakat sebagai salah satu stakeholder penting dalam pengelolaan lingkungan makin kuat posisinya, sedangkan kemampuan untuk me ngakses sumberdaya yang ada cukup terbatas. 3. Skenario new urbanism. Skenario ini merupakan perpaduan dua skenario terdahulu. Berorientasi pada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan terpeliharanya fungsi ekosistem secara berkelanjutan. Perlindungan fisik habitat dan pengelolaan sumber dampak menjadi concern utama dan dilakukan dengan pertimbangan lintas sektoral dan keterkaitan ekologis. Diberlakukan insentif ekonomi secara cost effective . Sektor industri terus dikembangkan hingga makin bertambah jenis dan jumlahnya dan makin ramah lingkungan. Posisi masyarakat sebagai salah satu stakeholder penting dalam pengelolaan lingkungan makin kuat dan memiliki akses yang makin besar terhadap sumberdaya yang ada. Dari tiga skenario pengelolaan lingkungan di atas, dinilai kemungkinan implementasinya di masa yang akan datang melalui expert judgment. Hasil analisis terhadap tiga skenario disajikan pada Tabel 57. Tabel 57 menunjukkan bahwa skenario new urbanism 55,00 menempati peringkat 1, disusul oleh skenario konservasi 35,00 pada peringkat 2 dan skenario konvensional business as usual 10,00 pada peringkat 3. Hasil ini juga menunjukkan bahwa new urbanism merupakan skenario paling implementatif dalam pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten di masa yang akan datang. Tabel 57. Peringkat skenario pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten di masa yang akan datang. No. Skenario Persentase Peringkat 1. Konvensional business as usual 10,00 3 2. Konservasi 35,00 2 3. New urbanism 55,00 1

5.2 Model Pengelolaan Lingkungan Wilayah Pesisir dan Laut Teluk Banten Berkelanjutan