Analisis Kebutuhan Formulasi Permasalahan

5.2 Model Pengelolaan Lingkungan Wilayah Pesisir dan Laut Teluk Banten Berkelanjutan

Dalam penelitian ini, sistem pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten berkelanjutan direpresentasikan melalui model yang menggambarkan interaksi di antara variabel-variabel di dalam submodel biofisik, ekonomi dan sosial. Dengan demikian, model pengelolaan lingkungan yang dirancang merupakan integrasi di antara ketiga submodel tersebut. Berikut ini diuraikan secara bertahap, sistem pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten berkelanjutan.

5.2.1 Analisis Kebutuhan

Kebutuhan stakeholders pada pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten Tabel 58 dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu kebutuhan biofisik, ekonomi dan sosial. Kebutuhan biofisik ditunjukkan oleh pentingnya kelestarian fungsi ekosistem dan minimasi limbah. Kebutuhan ekonomi meliputi pertumbuhan industri dan investasi, perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, kesinambungan stok ikan dan peningkatan peran pesisir. Kebutuhan sosial ditunjukkan oleh perlunya penurunan frekuensi konflik dalam masyarakat. Tabel 58. Kebutuhan stakeholders pada pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten berkelanjutan No. Stakeholders Kebutuhan 1. Pemkab. Serang Pemprov. Banten -Pertumbuhan industri dan investasi -Perluasan lapangan kerja -Peningkatan peran pesisir pada perekonomian wilayah -Kelestarian fungsi ekosistem -Minimasi limbah 2. Nelayan -Peningkatan pendapatan -Kesinambungan stok ikan dayadukung perikanan 3. Pengusaha -Peningkatan pendapatan 4. Pedagang -Peningkatan pendapatan 5. Koperasi -Peningkatan pendapatan 6. Perbankan -Peningkatan pendapatan 7. LSM -Terpenuhinya kebutuhan masyarakat 8. Masyarakat -Peningkatan pendapatan -Perluasan lapangan kerja -Penurunan frekuensi konflik

5.2.2 Formulasi Permasalahan

Wilayah pesisir dan laut Teluk Banten merupakan ekosistem unik yang tersusun dari berbagai komponen yang saling berhubungan timbal balik satu sama lain. Dalam konteks pengelolaan lingkungan, permasalahan yang muncul di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten pada dasarnya berkaitan dengan aspek biofisik, ekonomi dan sosial. Dari aspek biofisik, permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah semakin tingginya ancaman terhadap ekosistem alami Teluk Banten, penggunaan lahan yang semakin tidak terkendali, penambangan pasir laut yang semakin tidak terkontrol dan semakin tingginya tingkat pencemaran baik oleh limbah industri maupun domestik yang masuk ke Teluk Banten. Dari aspek ekonomi, permasalahan yang muncul adalah pertumbuhan industri yang tinggi yang kurang bersinergi dengan berbagai kepentingan stakeholders dan tingginya tingkat degradasi sumberdaya alam hayati yang berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat pesisir. Dari aspek sosial, permasalahan yang muncul adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi dan frekuensi konflik yang makin sering terjadi. Saling keterkaitan di antara berbagai permasalahan tersebut pada akhirnya memunculkan pertanyaan penelitian sebagai berikut: a. Bagaimana merancang skenario pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut Teluk Banten yang menjamin terjadinya sinergi yang menguntungkan semua stakeholders tanpa mengabaikan prinsip konservasi lingkungan. b. Bagaimana merancang model interaksi di antara berbagai variabel dalam subsistem biofisik, ekonomi dan sosial di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten dalam kaitannya dengan upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan.

5.2.3 Identifikasi Sistem