Kondisi muara sungai Tallo relatif stabil walaupun kondisi lahan di sekitarnya telah mengalami perubahan yang sangat cepat. Saat ini areal lahan di sebelah kiri
merupakan areal Kawasan Industri Makassar KIMA, dan sebagian lahan telah berubah fungsi dari tambak dan rawa-rawa menjadi kawasan industri, pergudangan dan
perumahan.
4.2. Iklim
Kota Makassar termasuk wilayah yang beriklim tropis yang panas dan lembab beriklim tropika basahAm. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi
dan Geofisika Paotere rata-rata curah hujan untuk wilayah Makassar tahun 2010- November 2011 adalah 278,9 mm dan 245,4 mm dengan jumlah hari hujan 242 dan
149 Tabel 10. Suhu udara berkisar antara 26,3°C hingga 33,3°C .
Tabel 10. Data Curah Hujan Bulanan dan Hari Hujan Tahun 2010-2011 Bulan
2010 2011
mm HH
mm HH
Januari
907
26 560,4
26 Februari
127,3 23
527,7 21
Maret 277,6
10
592,5 27
April 228,3
16 383,0
24 Mei
143,2 18
161,7 9
Juni 124
22 8,4
3 Juli
99,8 17
0,8 2
Agustus 56,7
22 0,0
September 227,7
24 TTU
1 Oktober
153 20
38,7 14
Nopember 240,7
21 181,2
22 Desember
761,0
28
- -
Jumlah
3346,3 242
2454,4 149
Maksimum
907 28
592,5 27
Sumber : BMG Paotere, Makassar
4.3. Hidrografi
Kedalaman perairan pantai Kota Makassar di sekitar dermaga Soekarno-Hatta bervariasi antara 9-17 m yang secara umum di bagian Utara cenderung menjadi lebih
dalam, dengan garis kontur sejajar garis dermaga. Daerah laut terdalam terdapat pada jarak 650 meter dari dermaga yaitu 17 meter.
Topografi di sekitar Sungai Janeberang secara umum memperlihatkan yang landai dengan kemiringan lereng 0-15° dan kedalaman 0-20 m sepanjang 750 m ke arah
laut. Perairan yang tepat berada di depan muara sungai Janeberang mempunyai kemiringan lereng 30-40° dengan kedalaman 0-20 meter.
Secara umum gelombang laut di perairan Kota Makassar dibangkitkan oleh angin. Tinggi gelombang sebagian besar berada pada interval 1,1-1,5 m.
Kecepatan arus di perairan kota Makassar cukup beragam dan umumnya dipengaruhi oleh arus pasang surut. Rata-rata arus permukaan di perairan kota
Makassar bergerak dari Utara ke Selatan, sedangkan arus bawah bergerak dari Selatan ke Utara dengan kecepatan bervariasi sepanjang tahun. Hasil perhitungan kecepatan
arus susur pantai Kota Makassar berkisar 0,05-0,10 mdet Samawi,2007 Sebaran sedimen di sepanjang pantai Kota Makassar mengacu pada debit
Sungai Jeneberang yaitu antara 152-238,8 m
3
det dengan debit rata-rata tahunan sebesar 33,05 m
3
det dengan kadar lumpur yang terbawa antara 25-200 grliter, dan Sungai Tallo dengan debit alir 143,07 m
3
det. Kecepatan sedimentasi Sungai Tallo yang bermuara di Pelabuhan Paotere berkisar antara 29,6-76,1 cmtahun dengan rata-
rata kecepatan sedimentasi 52,85 cmtahun AMDAL Revitalisasi Pantai Losari, 2005.
4.4. Kependudukan
Panjang garis pantai Kota Makassar sekitar 32 km dan pada tahun 2009 jumlah penduduk tercatat sebanyak 1.272.349 jiwa yang terdiri atas 610.270 laki-laki dan
662.079 perempuan. Sementara itu jumlah penduduk Kota Makassar tahun 2008 tercatat sebanyak 1.253.656 jiwa. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat
ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin Rasio jenis kelamin penduduk Kota Makassar yaitu sekitar 92,17 persen, yang berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 92