Perekonomian Kota Makassar KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Perkembangan dari sektor industri di Kota Makasssar dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu industri makanan, industri minuman, industri tektil, industri pakaian jadi, industri kayu, bambu dan sejenisnya, industri perabot dan kelengkapan rumah tangga serta alat dapur dari kayu, industri kertas, industri percetakan dan penerbitan, industri bahan kimia, industri pembekuan udang dan ikan, industri karet, industri barang dari plastik, industri semen, kapur dan baja, industri logam dasar besi dan logam, industri mesin dan perlengkapannya dan industri pengolahan lainnya. Kondisi perkembangan industri kecil dan kerajinan serta industri besar dan menengah di Kota Makassar dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang berarti. Laju peningkatan jumlah industri di Kota Makassar 5 tahun terakhir 1,5 pertahun BPS, 2010, sedangkan berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar pada tahun 2004, jumlah perusahaan menengahbesar yaitu 253 dan tahun 2005 meningkat menjadi 260 perusahaan, sehingga prediksi jumlah industri besar dan menengah tahun 2010 yaitu 301 industri Gambar 8. Kecamatan yang memiliki jumlah industri cukup besar adalah kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Panakkukang dan Tallo. Gambar 8. Peningkatan Jumlah Industri di Kota Makassar Olah data : Sumber BPS 2010 Laju pertumbuhan jumlah industri kecil sebesar 2,1 pertahun, pada tahun 2004 sebesar 4.313 unit usaha dan meningkat menjadi 4.392 unit usaha pada tahun 2005 dan pada tahun 2009 sebanyak 4724 unit usaha, dimana industri yang banyak diusahakan adalah industri makanan dan industri kayu, bambu, dan rotan. Lokasi industri kecil menyebar di seluruh wilayah Kota Makassar sehingga pengaruhnya terhadap kualitas air Sungai Tallo tidak terlalu signifikan. Berdasarkan analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa cukup banyak industri yang beroperasi di daerah aliran Sungai Tallo dan tentu saja jumlah ini memberikan andil terhadap kualitas lingkungan dan jumlah beban limbah yang akan dialirkan melalui Sungai Tallo.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Kondisi Estuaria Tallo

Parameter fisika kimia perairan merupakan indikator kualitas lingkungan di suatu wilayah perairan. Hasil pengukuran beberapa parameter fisik kimia perairan di wilayah estuaria Tallo menunjukkan nilai yang cukup bervariasi seperti yang di sajikan berikut. 5.1.1. Parameter Fisika Kimia Perairan 5.1.1.1. Suhu Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi oleh kedalaman, masukan air sungai, serta pasang surut. Sebaran suhu di Estuaria Tallo menunjukkan nilai yang bervariasi dimana pada musim barat kisaran suhu 27,8-32,7 o C sedangkan pada musim timur 28,10-31,70 o C. Kisaran suhu secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 9 dan Lampiran 1. Gambar 9. Rerata suhu di Estuaria Tallo a musim Barat, b musim Timur

5.1.1.2. pH

Nilai pH perairan Estuaria Tallo pada saat musim Barat berkisar antara 5,62-7,75, dimana pada saat pasang nilai pH berkisar 6,19-7,45 dan pada saat surut nilai pH 5,62- 7,75. Nilai pH pada musim Timur berkisar 7,05-7,85 dan kisaran pH di perairan pada saat pasang dan surut masing-masing antara 7,23-7,85 dan 7,05-7,84. Sebaran pH secara lengkap disajikan pada Gambar 10 dan Lampiran 1 . a b Gambar 10. Rerata nilai pH di Estuaria Tallo a musim Barat, b musim Timur

5.1.1.3. Salinitas

Kisaran salinitas pada saat musim barat dan musim timur di lokasi penelitian sangat bervariasi antara 0-35 ‰ dan 7-35 ‰. Pada musim Barat nilai salinitas cenderung lebih rendah baik pada saat pasang maupun pada saat surut yaitu berkisar 0- 35. Sedangkan pada musim Timur salinitas perairan pada saat pasang 7-35 ‰ dan pada saat surut 15-35 ‰. Pola sebaran salinitas meningkat kearah muara seperti yang disajikan pada Gambar 11. Gambar 11. Nilai salinitas dari setiap stasiun pengamatan a musim Barat, b musim Timur Nilai salinitas antara musim barat dan musim timur cenderung berbeda, hal ini disebabkan Estuaria Tallo merupakan wilayah peralihan antara perairan laut dan banyaknya massa air tawar yang masuk dari sungai-sungai yang berada di sepanjang lokasi penelitian. Berdasarkan Gambar 11 a, pada musim barat terlihat pada stasiun 1- 5 salinitasnya sebesar 0 o oo . a Sedangkan pada musim timur stasiun 1 yang berada b