Padatan Tersuspensi TSS Parameter Fisika 1. Suhu.

2.2.2. Parameter Kimia 2.2.2.1. Salinitas Salinitas perairan menggambarkan kandungan garam dalam suatu perairan. Garam yang dimaksud adalah berbagai ion yang terlarut dalam air termasuk garam dapur NaCl. Pada umumnya salinitas disebabkan oleh 7 ion utama yaitu : natrium Na, kalium K, kalsium Ca, magnesium Mg, klorit Cl, sulfat SO 4 dan bikarbonat HCO 3 . Salinitas dinyatakan dalam satuan gramkg atau permil o oo Fluktuasi salinitas adalah merupakan kondisi umum dari daerah estuaria. Secara defenitif, suatu gradien salinitas akan tampak pada saat tertentu, tetapi pola gradien bervariasi, bergantung pada musim, topografi estuaria, pasang-surut dan jumlah air tawar misalnya estuaria Sungai Donan salinitasnya 26,8-32,1 Effendi, 2003. o oo , dan Estuaria Percut Sei Tuan kisaran salinitasnya 0,50-10 o oo Proses pergerakan massa air laut dan air tawar menyebabkan terjadinya stratifikasi yang menjadi dasar terjadinya klasifikasi estuaria berdasarkan salinitas. Gross 1987, mengklasifikasi estuariaa berdasarkan struktur salinitas yaitu : Soedradjad, 2003; Mutiah, 2007. 1. Estuariaa berstratifikasi sempurna atau estuariaa baji garam salt wedge estuary ; jika aliran lebih besar daripada pasang surut sehingga mendominasi sirkulasi estuariaa. 2. Estuariaa berstratifikasi sebagian atau parsial moderately stratified estuary ; jika aliran sungai berkurang, dan arus pasang surut lebih dominan maka akan terjadi percampuran antara sebagian lapisan massa air. 3. Estuariaa campuran sempurna atau estuariaa homogeny vertical well-mixed estuariaes , jika aliran sungai kecil atau tidak sama sekali, dan arus serta pasang surut besar, maka perairan menjadi tercampur hampir keseluruhan dari atas sampai dasar . Variasi salinitas di daerah estuaria menentukan kehidupan organism lautpayau. Hewan-hewan yang hidup di perairan payau salinitas 0,5-30 o oo , hipersaline salinitas 40-80 o oo atau air garam salinitas 80 o oo , biasanya mempunyai toleransi terhadap kisaran salinitas yang lebih besar dibandingkan dengan organisme yang hidup di air laut atau air tawar.

2.2.2.2. Derajat Keasaman pH

Nilai derajat keasaman pH suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan merupakan pengukuran konsentrasi ion hidrogen dalam larutan Saeni, 1989. Effendi 2003 menyatakan bahwa derajat keasaman merupakan gambaran jumlah atau aktivitas ion hydrogen dalam perairan. Secara umum nilai pH menggambarkan seberapa besar tingkat keasaman atau kebasaan suatu perairan. Perairan dengan nilai pH = 7 adalah netral, pH 7 dikatakan kondisi perairan bersifat asam, sedangkan pH 7 dikatakan kondisi perairan bersifat basa . Nilai pH di Sungai Tallo berada pada kisaran 6-8 Bapedalda 2008; Widyasari 2007; Balai Besar K3 2010. Masuknya limbah indutri dan rumah tangga ke perairan akan mempengaruhi derajat keasaman ekosistem estuaria. Kebasaan perairan meningkat akibat adanya karbonat, bikarbonat dan hidroksida. Adanya asam mineral bebas dan asam karbonat menyebabkan tingkat keasaman perairan Mahida, 1993 Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7-8,5 Effendi, 2003. Nilai pH juga dapat mempengaruhi spesiasi senyawa kimia dan toksisitas dari unsur-unsur renik yang terdapat di perairan, sebagai contoh H 2 S yang bersifat toksik banyak ditemui di perairan tercemar dan perairan dengan nilai pH rendah. Selain itu, pH juga mempengaruhi nilai BOD 5 , fosfat, nitrogen dan nutrien lainnya Dojildo and Best, 1992.

2.2.2.3. Oksigen Terlarut DO

Oksigen terlarut adalah gas oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen terlarut dalam perairan merupakan faktor penting sebagai pengatur metabolism tubuh organisme untuk tumbuh dan berkembang biak. Sumber utama oksigen dalam air laut adalah dari udara melalui proses difusi dan hasil proses fotosintesis fitoplankton pada siang hari. Faktor-faktor yang menurunkan kadar oksigen dalam air laut adalah kenaikan suhu, respirasi khususnya malam hari, adanya lapisan minyak di atas permukaan laut dan masuknya limbah organik yang mudah terurai ke lingkungan laut. Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsentrasi oksigen terlarut menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Penyebab utama