g. Kepuasan   pada   kebutuhan   yang   lebih   tinggi   memerlukan
kondisi   eksternal-sosial,   ekonomi,   politik   yang   lebih   baik dibanding kepuasan yang lebih rendah. Misalnya aktualisasi diri
memerlukan   kebebasan   ekspresi   dan   memperoleh   peluang dibanding kebutuhan rasa aman.
3. Kebutuhan Dasar 1: Kebutuhan Fisiologis
Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat homeostatik usaha menjaga keseimbangan   unsur-unsur   fisik   seperti   makan,   minum,   gula,   garam,
protein, serta kebutuhan istirahat dan seks. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut kelaparan dan kehausan semua kebutuhan
lain  ditinggalkan  dan  orang   mencurahkan  semua  kemampuannya  untuk memenuhi kebutuhan ini. Bisa terjadi kebutuhan fisiologis harus dipuaskan
oleh   pemuas   yang   seharusnya   misalnya   orang   yang   kehausan   harus minum   atau   dia   mati;   tapi   ada   juga   kebutuhan   yang   dapat   dipuaskan
dengan   pemuas   yang   lain  misalnya   orang   minum   atau  merokok  untuk menghilangkan   rasa   lapar.   Bahkan   bisa   terjadi   pemuas   fisiologis   itu
dipakai untuk memuaskan jenjang yang lebih tinggi, misalnya orang yang tidak terpuaskan cintanya, merasa kurang puas secara fisiologis sehingga
terus menerus makan untuk memuaskannya.
4. Kebutuhan Dasar 2: Kebutuhan Keamanan Safety
Sesudah   kebutuhan   fisiologis   terpuaskan   secukupnya,   muncul kebutuhan   keamanan,   stabilitas,   proteksi,   struktur   hukum,   keteraturan,
batas,   kebebasan   dari   rasa   takut   dan   cemas.   Kebutuhan   fisiologis   dan keamanan pada dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan.
Kebutuhan   fisiologis   adalah   pertahanan   hidup   jangka   pendek,   sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
Kebutuhan   keamanan   sudah   muncul   sejak   bayi,   dalam   bentuk menangis   dan   berteriak   ketakutan   karena   perlakuan   yang   kasar   atau
karena perlakuan yang dirasa sebagai sumber bahaya. Anak akan merasa
78
lebih nyaman pada suasana keluarga yang teratur, terencana, terorganisir, dan   disiplin,   karena   suasana   semacam   itu   mengurangi   kemungkinan
adanya   perubahan,   dadakan,   kekacauan   yang   tidak   terbayangkan sebelumnya.   Pengasuhan   yang   bebas   tidak   mengenakan   batasan-
batasan,  misalnya tidak mengatur  interval kapan bayi  tidur  dan makan, akan membuat bayi bingung dan takut, bayi tidak terpuaskan kebutuhan
keamanan dan keselamatannya. Begitu pula peristiwa-peristiwa orang tua berkelahi adu mulut atau pemukulan, perceraian dan kematian membuat
lingkungan   tidak   stabil-tidak   terduga-sehingga   bayi   merasa   tidak   aman. Pada   masa   dewasa   kebutuhan   rasa   aman   mewujud   dalam   berbagai
bentuk: a.
Kebutuhan   pekerjaan   dan   gaji   yang   mantap,   tabungan   dan asuransi jelas dan taspen, memperoleh jaminan masa depan
b. Praktik   beragama   dan   keyakinan   filsafat   tertentu   yang
membantu orang untuk mengorganisir dunianya menjadi lebih bermakna   dan   seimbang,   sehingga   orang   merasa   lebih
“selamat” semasa hidup dan sesudah mati. c.
Pengungsian, manusia perahu dampak perang, bencana alam atau kerusuhan ekonomi.
Menurut   Maslow   gejala   neurotik   obsesif-kompulsif   banyak   dilatar belakangi oleh kegagalan memenuhi keamanan. Misalnya orang berulang-
ulang meneliti pintunya sudah terkunci atau belum, atau orang kompulsi mencuci pakaian terus menerus agar kumannya hilang.
5. Kebutuhan   Dasar   3:   Kebutuhan   Dimiliki   dan   Cinta   Belonging