intuisi mengkomunikasikan intuisinya
E. Dinamika Kepribadian
1. Interaksi antar Struktur Kepribadian
Prinsip Oposisi
Berbagai   sistem,   sikap   dan   fungsi   kepribadian   saling   berinteraksi dengan   tiga   cara,   saling   bertentangan   oppose,   saling   mendukung
compensate,   dan   bergabung   menjadi   kesatuan   synthese.   Prinsip oposisi paling sering tejadi, karena kepribadian berbagai kecenderungan
konflik. Menurut Jung, tegangan akibat konflik adalah esensi hidup; tanpa itu tidak ada energi dan tidak ada kepribadian. Oposisi muncul dimana-
mana–ego   versus   shadow,   introversi   versus   ekstraversi,   berfikir   versus berperasaan,   dan   anima   atau   animus   versus   ego   juga   saling
kompensasi. Oposisi juga terjadi antar tipe kepribadian, ekstraversi versus introversi, pikiran versus perasaan dan pengideraan versus intuisi.
Prinsip Kompensasi
Dipakai   untuk   menjaga   agar   kepribadian   tidak   menjadi   neurotik. Umumnya terjadi antara sadar dan tak sadar; fungsi yang dominan pada
kesadaran dikompensasi oleh hal lain yang direpres. Misalnya kalau sikap sadar  mengalami   frustasi,  sikap   tak  sadar   akan  mengambil   alih.  Ketika
orang   tidak   mencapai   apa   yang   dipilihnya,   dalam   tidur   sikap   tak   sadar mengambil   alih   dan   muncul   ekspresi   mimpi.   Arsetip   berkompensasi
dengan pikiran sadar, anima atau animus berkompensasi dengan karakter feminin atau maskulin.
Prinsip Penggabungan
Menurut   Jung,   kepribadian   terus   menerus   berusaha   untuk menyatukan   pertentangan-pertentangan   yang   ada.  Berusaha   untuk
54
mensintesakan pertentangan untuk mencapai kepribadian yang seimbang dan integral. Integrasi ini hanya sukses dicapai melalui fungsi transenden.
2. Energi Psikis
Fungsi Energi
Interaksi   antar   struktur   kepribadian   membutuhkan   energi.   Jung berpendapat bahwa personaliti adalah sistem yang relatif tertutup, bersifat
kesatuan   yang   saling   mengisi,   terpisah   dari   sistem   energi   lainnya. Kepribadian dapat mengambil energi baru dari proses biologis dan dari
sumber eksternal, yakni pengalaman individu, untuk memperkuat energi psikis.   Berfungsinya   kepribadian   tergantung   kepada   bagaimana   energi
dipakai. Energi yang dipakai oleh kepribadian di sebut energi psikis, atau energi   hidup   life   energy.   Energi   itu   tampak   dari   kekuatan   semangat,
kemauan   dan   keinginan,   serta   berbagai   proses   seperti   mengamati, berpikir,   dan   memperhatikan.   Jung   berpendapat   ada   hubungan   saling
mempengaruhi antara kekuatan energi fisik dengan kekuatan energi psikis, nemun   tidak   dijelaskan   bagaimana   hubungan   itu   terjadi.   Energi   psikis
berasal   dari   pengalaman;   melalui   pengalaman   hidup   terjadi   perubahan energi fisik menjadi energi psikis. Energi psikis kemudian dikonsumsi oleh
kepribadiam   untuk   melakukan   semua   aktivitas   psikis.   Namun   Jung menyatakan energi psikis sebagai konstruk hipotesis, tidak dapat diukur
secara   langsung.   Energi   psikis   itu   hanya   bisa   dipahami   dari   besarnya usaha yang dilakukan pada suatu kegiatan.
Nilai Psikis Psychic Value
Ukuran   banyaknya   energi   psikis   yang   tertanam   dalam   salah   satu unsur kepribadian di sebut nilai psikis psychic value dari unsur itu. Suatu
ide   atau   perasaan   tertentu   dikatakan   memiliki   value   psikis   yang   tinggi kalau ide atau perasaan itu memainkan peran penting dalam mencetuskan
dan   mengarahkan   tingkah   laku.   Ide   tentang   keindahan   dikatakan mempunyai   nilai  psikis   yang  tinggi   pada  diri  seseorang  kalau  orang   itu
55
mencurahkan energinya fisik ke psikis agar dirinya dikelilingi oleh obyek- obyek   yang   indah,   berwisata   ke   tempat-tempat   yang   indah,   dan
seterusnya. Pegawai kebersihan di sekolah yang bekerja sekedar untuk mendapat   gaji,   bekerja   memakai   energi   fisik   yang   besar   tetapi   hanya
memakai energi psikis sedikit.  Sebaliknya  pegawai yang  bekerja  penuh perasaan dan perhatian karena senang dengan jenis pekerjaannya dan
dengan   penuh   semangat   dan   pengabdian   karena   senang   dengan perlakuan   pimpinannya,   memakai   energi   fisik   yang   besar   dibarengi
dengan energi psikis yang juga besar. Nilai psikis suatu ide atau perasaan tidak dapat ditentukan secara
absolut, tetapi nilai relatifnya mana yang lebih kuat dari yang lain dapat dianalisis, misalnya dengan menanyakan dan mengobservasi mana yang
lebih   dipilih   atau   lebih   disukai   seseorang   di   antara   beberapa   ide   yang diperbandingkan,   berapa   lama   waktu   yang   disediakan   untuk   berusaha
mencapainya,   dan   besarnya   usaha   untuk   menembus   halangan   dalam usaha mencapainya.
Tabel 3.2 Menaksir Value Unconscious METODE
DESKRIPSI
Observasi dan deduksi
Mengamati tingkah laku dan mengamati lingkungan, misalnya, diamati—seorang wanita  yang membicarakan  ibunya  hampir
semua percakapan, meniru minat ibunya, meluangkan waktu teman-teman ibunya, memilih membaca buku tentang ibu dan
anak, semua pertanda mengacu adanya kompleks ibu. Jika komplek hanya tampak dalam bentuk tersembunyi, bisa
dianalisis elemen tingkah laku yang terpisah dan disimpulkan secara   deduktif   penyebab   yang   melatar   belakanginya.
Misalnya,   diamati   seorang   pria   yang   patuh   tetapi   juga semaunya sendiri. Orang tsb mungkin ingin mengontrol orang
lain   memakai   manipulasi   yang   lembut,   suatu   kompleks kekuasaan
56
Indikator Kompleks
Mencatat dan meneliti berbagai gangguan tingkah laku seperti salah   ucap   atau   hambatan   ingatan.   Memanggil   istrinya
memakai nama ibunya mungkin ungkapan kompleks ibu. Lupa nama   temannya   bernama   Siti   ketika   ingin   mengenalkan
kepada orang lain Reaksi
emosional Ditunjukkan kepada seseorang sebagai kata atau kalimat dan
mencatat   reaksinya,   antara   lain   waktu   reaksinya   dan   pola respon   fisiologiknya.   Respon   lambat   mungkin   menandai
bahwa   kata   itu   berasosiasi   dan   menyentuh   komplek   yang disembunyikan. Respon fisiologi yang tidak umum misalnya
denyut jantung meningkat mungkin menunjukkan emosi yang meningkat.
Cara   di   atas   hanya   bermanfaat   untuk   energi   psikis   yang   dipakai dalam   kegiatan   di   tingkat   sadar   dan   tidak   banyak   menjelaskan   energi
psikis di tingkat tak sadar. Nilai psikis tak sadar harus ditentukan dengan menganalisis   “daya   konstelasi   unsur   inti   suatu   kompleks”.   Kekuatan
kompleks   adalah   jumlah   kelompok   item   atau   pengalaman   yang   dapat disimpulkan berhubungan oleh inti kompleks. Inti kompleks seks misalnya
mempengaruhi banyak tingkah laku di sekitarnya, seperti pilihan judul buku yang   dibaca,   kegiatan   olah   raga,   minat   bergaul,   koleksi   barang,   jenis
pekerjaan, dan lain-lain. Menaksir kekuatan kompleks itu dapat dilakukan dengan   metoda   observasi      deduksi,   indikator   kompleks,   dan   reaksi
emosional sebagaimana diringkas dalam Tabel 3.2.
3. Kesamaan Equivalence dan Keseimbangan Entropy