psikopatologi. Dalam pandangan ini, apa yang baik adalah semua yang mendekat ke aktualisasi diri, dan yang buruk atau abnormal adalah segala
hal yang menggagalkan atau menghambat atau menolak aktualisasi diri sebagai hakekat alami kemanusiaan. Karena itu psikoterapi adalah usaha
mengembalikan orang ke jalur aktualisasi diri-nya dan berkembang sepanjang lintasan yang diatur alam di dalam dirinya.
Aktualisasi sebagai tujuan final-ideal hanya dapat dicapai oleh sebagian kecil dari populasi, itupun hanya dalam prosentase kecil. Menurut Maslow
rata-rata kebutuhan aktualisasi diri hanya terpuaskan 10. Kebutuhan aktualsasi ini jarang terpenuhi karena orang sukar menyeimbangkan antara
kebanggaan dengan kerendahan hati, antara kemampuan memimpin dengan bertanggung jawab yang harus dipikul, antara mencemburui
kebesaran orang lain dengan perasaan kurang berharga. Orang akhirnya menyangkal dan menarik diri karena perkembangan pribadi justru
menimbulkan sejenis perasaan takut, terpesona, lemah dan tidak mampu. Orang menyangkal dan menolak kemampuan dan potensi tertingginya dan
kreativitasnya. Maslow menamakan perasaan takut, gamang, perasaan tidak berharga, dan meragukan kemampuan diri memperoleh kemasyhuran dan
aktualisasi diri sebagai Kompleks Junus – Jonah Complex- diambil dari kisah Nabi Junus, yang menolak mengingatkan umatnya yang
kafirpenyembah setan, dan malahan melarikan diri naik kapal. Tuhan kemudian mengirim badai dan ikan Paus untuk memakannya.
1. Pengembangan Diri
Orang gagal mencapai aktualisasi diri karena mereka takut menyadari kelemahan dirinya sendiri. Masyarakat dapat mendorong atau
merintangi aktualisasi diri. Sekolah misalnya, dapat mendorong siswanya mengejar aktualisasi diri dengan memberi siswa kepuasan rasa aman,
kebersamaan dan esteem. Maslow mengemukakan dua jalur untuk mencapai aktualisasi diri; jalur belajar mengembangkan diri secara
optimal pada semua tingkat kebutuhan hirarkis dan jalur pengalaman
86
puncak. Ada delapan model tingkah laku yang harus dipelajari dan
dilakukan agar orang dapat mencapai aktualisasi diri melalui jalur belajar- pengembangan diri, sebagai berikut:
a. Alami sesuatu dengan utuh, gamblang, tanpa pamrih.
Masukkan diri ke dalam pengalaman mengenai sesuatu, berkonsentrasi mengenainya seutuhnya, biarkan sesuatu itu
menyerapmu. b.
Hidup adalah perjalanan proses memilih antara keamanan jauh dari rasa sakit dan kebutuhan bertahan dengan resiko demi
kemajuan dan perkembangan: buat pilihan pertumbuhan “sesering mungkin tiap hari.”
c. Biarkan self tegak. Usahakan untuk mengabaikan tuntutan
eksternal mengenai apa yangs seharusnya kamu pikirkan, rasakan, dan ucapkan. Biasakan pengalaman membuatmu
dapat mengatakan apa yang sesungguhnya kamu rasakan. d.
Apabila ragu, jujurlah. Jika kamu melihat ke dalam dirimu dan jujur, kamu akan mengambil tanggung jawab, bertanggung
jawab adalah aktualisasi diri. e.
Dengar dengan seleramu sendiri, bersiaplah untuk tidak populer.
f. Gunakan kecerdasanmu, kerjakan sebaik mungkin apa yang
ingin kamu kerjakan, apakah itu latihan jari di atas tuas piano, mengingat nama setiap tulang-otot-hormon, atau belajar
bagaimana memelitur kayu sehingga menjadi halus seperti sutra.
g. Buatlah pengalaman puncak peak experience seperti terjadi,
buang ilusi dan pandangan salah, pelajari apa yang kamu tidak bagus dan kamu tidak potensial.
87
h. Temukan siapa dirimu, apa pekerjaanmu, apa yang kamu
senangi dan tidak kamu senangi, apa yang baik dan buruk bagimu, kemana kamu pergi, apa misimu. Bukalah dirimu kamu
dapat mengenali pertahanan dirimu, dan usahakan mendapat keberanian untuk menyerah.
2. Pengalaman Puncak Peak Experience