Gambar 2. Prevalensi ESBL pada E. coli dan K. pneumonia dari berbagai studi dan EARRS
16
2.4. Organisme penghasil ESBL
Meskipun ESBL
telah banyak
ditemukan pada
berbagai Enterobacteriaceae dan Pseudomonadaceae di berbagai belahan dunia,
namun mereka paling sering teridentifikasi dalam Klebsiella pneumonia dan Escherechia coli.
5,7-9
Pada berbagai belahan dunia 10-40 strain Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae mengekspresikan ESBL.
5,6
Bakteri lain yang pernah dilaporkan sebagai penghasil ESBL adalah Acinetobacter baumannii,
Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter spp., Salmonella spp., Morganella morganii, Proteus mirabilis dan Serratia marcescens.
9-13
2.4.1. Klebsiella pneumonia
Anggota genus Klebsiella tersebar luas di lingkungan air, tanah, dan tanaman. Mereka dapat hidup dalam keadaan bebas di lingkungan untuk
periode waktu yang panjang. Klebsiella juga ditemukan sebagai bakteri komensal yang normal dalam saluran pencernaan vertebrata dan mamalia,
termasuk burung, reptil dan bahkan serangga. Pada manusia, K. pneumonia merupakan kuman saprofit yang terdapat di nasofaring dan saluran cerna.
13
Klebsiella, biasanya K. pneumonia dan K. oxytoca, merupakan kuman patogen yang penting dalam pelayanan kesehatan. Spesies ini sering
menyebabkan infeksi nosokomial, seperti septikemia, endokarditis, pneumonia, osteomielitis dan infeksi saluran kemih. Klebsiella sebagai
penyebab infeksi nosokomial terkait dengan pemakaian antibiotik yang luas.
Universitas Sumatera Utara
Pemakaian antibiotik yang luas ini menyebabkan terjadinya resistensi. Pada tahun 1980-an ditemukan Klebsiella yang menghasilkan ESBL. K. pneumonia
menghasilkan ESBL tipe enzim SHV-1 diperantarai plasmid ataupun kromosomal.
3
Mekanisme lain yang menyebabkan terjadinya resisten dan multiresisten pada K. pneumonia yaitu melalui permeabilitas membran luar.
Permeabilitas membran luar K. pneumonia dipengaruhi oleh adanya porin. Klebsiella mempunyai dua porin, yaitu OmpK35 dan OmpK36. K. pneumonia
yang menghasilkan ESBL mengalami mutasi pada gen gyrA sehingga hanya mempunyai satu porin saja. Penurunan ekspresi dari membrane luar porin ini
sering disertai dengan produksi ESBL yaitu tipe TEM atau SHV yang menyebabkan resisten terhadap cefepime atau tipe AmpC yang resisten
terhadap imipenem.
29
2.4.2. Escherichia coli