Spesimen E. coli
K. pneumonia Rawat Inap
Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Jalan
Darah 4
2 Urine
2 1
8 1
Sputum Feses
1 Pus
2 1
Cairan 3
Sekret vagina 1
1 Total
9 3
13 2
Pada penelitian ini didapatkan bahwa bakteri penyebab ESBL pada pasien rawat inap kebanyakan adalah K. Pneumonia 59 dan pada pasien
rawat jalan adalah E. coli 60.
4.2 Pola Tes Kepekaan Antibiotik
Gambar 3. Tes Kepekaan Antibiotik pada Kelompok ESBL Tabel 7. Pola tes kepekaan antibiotik kelompok ESBL
Jenis Antibiotik Sensitif
Resisten
Amikasin 85,2
14,8 Gentamycin
14,8 85,2
Tobramycin 7,4
92,6
Universitas Sumatera Utara
Ertapenem 51,9
48,1 Imipenem
92,6 7,4
Meropenem 92,6
7,4 Cefazolin
100 Cefoxitin
40,7 59,3
Ceftazidim 100
Cefotaxime 100
Ceftriaxon 100
Cefepime 100
Aztreonam 100
Amoksilin-clavulanat 14,8
85,2 Piperacillin-tazobactam
14,8 85,2
Trimethroprim-sulfamethoxazole 18,5
81,5 Nitrofurantoin
48,1 51,9
Ciprofloxacin 7,4
92,6 Levofloxacin
18,5 81,5
Tetracycline 14,8
85,2
Pada penelitian ini, dapat dilihat dari grafik dan tabel diatas bahwa seluruh E.coli atau K. pneumonia penghasil ESBL resisten 100 terhadap
cafazolin, ceftazidim, cefotaxim, ceftriaxon, cefepime dan aztreonam. Antibiotik lain yang
resisten adalah pada golongan Tobramycin dan Ciprofloxacin 92,6, diikuti oleh gentamycin, amoksilin-clavulanat,
piperacillin-tazobactam, dan tetracycline 85,2. Pada penelitian ini juga sudah ditemukan tingkat resistensi kuman ESBL terhadap imipenem dan
meropenem 7,4. Sedangkan antibiotik yang masih menunjukkan sensitivitas yang cukup
tinggi adalah imipenem dan meropenem 92,6, namun tidak pada
golongan ertapenem yang sudah mulai menurun kepekaannya 51,9. Antibiotik lain yang masih peka adalah amikasin 85,2. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
antibiotik lainnya didapati kurang sensitif 60. Bahkan hanya 7,4 kuman ESBL yang masih sensitif terhadap tobramycin dan ciprofloxacin.
Tabel 8. Tes Kepekaan Antibiotik pada Kelompok Non-ESBL
Jenis antibiotik Sensitif
Resisten
Amikasin 100
Gentamycin 81,5
18,5 Tobramycin
81,5 18,5
Ertapenem 100
Imipenem 100
Meropenem 100
Cefazolin 92,6
7,4 Cefoxitin
96,3 3,7
Ceftazidim 100
Cefotaxime 70,4
29,6 Ceftriaxon
81,5 18,5
Cefepime 100
Aztreonam 96,3
3,7 Ampicillin
26 74
Amoksilin-clavulanat 74
26 Piperacillin-tazobactam
96,3 3,7
Trimethroprim-sulfamethoxazole 33,3
66,7 Nitrofurantoin
96,3 3,7
Ciprofloxacin 55,5
45,5 Levofloxacin
85,2 14,8
Tetracycline 70,4
29,6
Pada kelompok non-esbl, pada umumnya antibiotik-antibiotik ini memiliki kepekaan yang cukup tinggi 60 , bahkan ada yang mencapai
100 yaitu amikasin, ertapenem, meropenem, imipenem, meropenem, ceftazidim dan cefepime. Bakteri pada kelompok non-esbl juga menunjukkan
sensitivitas yang tinggi terhadap cefoxitin, aztreonam, piperacillin-tazobactam dan nitrofurantoin 96,3,
Cefazolin 92,6, diikuti oleh levofloxacin
Universitas Sumatera Utara
85,2, kemudian gentamycin, tobramycin, ceftriaxon masing-masing sebesar 81,5. Tingkat resistensi tertinggi ditunjukkan oleh antibiotik
ampicillin 74.
Gambar 4. Tes Kepekaan Antibiotik Kelompok Non-ESBL
4.3. Faktor Resiko