Mikrobiologi Departemen Patologi Klinik FK USURSUP H. Adam Malik Medan.
3.11. Rencana Pengolahan dan Analisis Data
Analisa data dilakukan menggunakan software SPSS Statistical Package for Social Sciences, Chicago, IL, USA 20.0 untuk Windows. Untuk
melihat ada tidaknya hubungan setiap faktor resiko dengan kejadian infeksi ESBL pada E.coli atau K. pneumonia digunakan cara Chi Square.
3.12 Perkiraan Biaya Penelitian
1. Pengadaan alat tulis Rp 1.000.000
2. Pemeriksaan Kultur dan sensitivitas Rp 10.000.000
3. Pengolahan hasil statistik Rp
750.000 4. Biaya tak terduga
Rp 750.000
Total Rp 12.500.000
3.13 Jadwal Kegiatan NO KEGIATAN April
2013 Jan
2014 Feb
2014 Mar
2014 April
2014 Juli
2014
1 Proposal
X 2
Kumpul Data
X X
X 3
Analisa Data
X 4
Seminar Hasil
X
Universitas Sumatera Utara
3.14. Kerangka Kerja
Spesimen berupa koloni bakteri atau sputum diwarnai dengan pewarnaan Gram
Specimen yang teridentifikasi sebagai batang gram negatif dilakukan pemurnian koloni
Inokulasikan koloni bakteri pada panel Phoenix untuk Gram negatif berwarna merah
Masukkan panel pada mesin Phoenix perhatikan jika ada tanda Need Attention
Keluarkan panel dari Phoenix setelah selesai
Lihat hasilnya
E.coli ESBL + Atau
K. pneumonia ESBL + E.coli ESBL -
Atau K. pneumonia ESBL -
Faktor Resiko
Hasil Tes Kepekaan Antibiotik
Kelompok Kasus Kelompok Kontrol
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Pada penelitian ini sampel yang diambil dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok pertama adalah kelompok infeksi oleh E. coli atau K.
pneumonia penghasil ESBL kelompok ESBL dan kelompok kedua adalah kelompok infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia yang bukan penghasil ESBL
kelompok non ESBL. Kedua kelompok kemudian dimatchingkan dengan perbandingan 1:1 berdasarkan spesies organisme yang menginfeksi dan
waktu dari masuknya isolat. Jumlah sampel yang didapatkan adalah masing- masing 27 sampel baik untuk kelompok pertama maupun kelompok kedua.
Karakteristik subjek pada kedua kelompok adalah sebagai berikut : Tabel 4. Karakteristik Subjek Penelitan
Karakteristik Kelompok ESBL
Kelompok non ESBL
p-value Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
13 14
7 20
0.091
Usia interval 0 - 59 tahun
0 – 55 tahun 0.734
Lamanya rawatan 22.45 17.61
11.25 9.36 0.049
Pada kedua kelompok didapati bahwa perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Pada kelompok ESBL, didapati bahwa usia rata-rata pasien
adalah 21 tahun, dengan rentang 0-59 tahun. Sedangkan pasien pada kelompok non ESBL didapati usia rata-ratanya adalah 22 tahun dengan
Universitas Sumatera Utara
rentang 0 - 55 tahun. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada jenis kelamin dan usia pada kedua kelompok. Namun ada perbedaan yang signifikan pada
lama rawatan antara kedua kelompok dengan p value 0.049 Tabel 5. Jenis Spesimen
Spesimen Kelompok ESBL
Kelompok non ESBL
Rawat Inap Rawat Jalan
Rawat Inap Rawat Jalan
n n
n n
Darah 6
27,4 2
16,7
Urine 10
45,5 2
40 8
66,7 7
46,7
Sputum 1
8,3 1
6,6
Feses
1 4,5
3 20
Pus 1
4,5 2
40
Cairan 3
13,6
Sekret vagina
1 4,5
1 20
Sekret luka episiotomi
1 8,3
4 26,7
Total 22
100 5
100 12
100 15
100
Spesimen yang menghasilkan ESBL lebih banyak dari pasien-pasien yang dirawat inap daripada rawat jalan. Sebaliknya pada kelompok non ESBL,
lebih banyak pasien dari rawat jalan daripada pasien rawat inap. Pada kelompok ESBL, urin merupakan isolat terbanyak teridentifikasinya kuman
ESBL, pada pasien rawat inap sebesar 45,5 dan pada pasien rawat jalan 66,7. Sedangkan pada kultur darah hanya terdapat 27,4 pada pasien
rawat inap dan tidak ada yang berasal dari pasien rawat jalan. Tabel 6. Sumber spesimen yang menghasilkan ESBL
Universitas Sumatera Utara
Spesimen E. coli
K. pneumonia Rawat Inap
Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Jalan
Darah 4
2 Urine
2 1
8 1
Sputum Feses
1 Pus
2 1
Cairan 3
Sekret vagina 1
1 Total
9 3
13 2
Pada penelitian ini didapatkan bahwa bakteri penyebab ESBL pada pasien rawat inap kebanyakan adalah K. Pneumonia 59 dan pada pasien
rawat jalan adalah E. coli 60.
4.2 Pola Tes Kepekaan Antibiotik