Rumusan Masalah Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Konsep

pneumonia dan E. coli penghasil ESBL membutuhkan biaya 2.9 kali lebih tinggi dengan infeksi oleh bakteri non-ESBL, pada studi lain juga terjadi peningkatan 1.5-1.7 kali lipat biaya yang diperlukan. 16 Pendapat lain mengatakan bahwa biaya oleh karena E. coli dan K. pneumonia penghasil ESBL meningkat sampai 71 dibandingkan non-ESBL. 26 Oleh karenanya, pengidentifikasian faktor resiko dan adanya pola sensitivitas antibiotik terhadap infeksi oleh penghasil ESBL sangat diperlukan dalam menekan angka kejadian ESBL dan berbagai masalah yang ditimbulkannya. Di RSUP H. Adam Malik Medan belum ada penelitian mengenai faktor resiko infeksi oleh kuman ESBL. Karena E. coli dan K. pneumonia merupakan bakteri yang paling banyak menghasilkan ESBL, maka pada tulisan ini akan disampaikan mengenai faktor resiko yang berpengaruh terhadap infeksi E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL yaitu perawatan inap di rumah sakit, pemakaian alat invasif medis, penyakit komorbid dan tindakan pembedahan. Akan dipaparkan juga prevalensi dan pola sensitivitas bakteri E. coli dan K. pneumonia penghasil ESBL. Hal ini tentunya berguna untuk meningkatkan kewaspadaan tentang keberadaan ESBL dan sebagai rekomendasi antibiotik untuk klinisi sehingga semakin tepat dalam penangan pasien dengan infeksi oleh ESBL.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Apakah perawatan inap di rumah sakit merupakan faktor resiko terjadinya infeksi yang disebabkan oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL? 2. Apakah pemakaian alat invasif medis; yaitu : kateter vena sentral, kateter vena perifer, kateter urin, ventilator mekanik, dan pipa nasogastrik merupakan faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL ? 3. Apakah penyakit komorbid merupakan faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL? 4. Apakah tindakan pembedahan merupakan faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL?

1.3. Hipotesis Penelitian

1. Perawatan inap di rumah sakit merupakan faktor resiko terjadinya infeksi yang disebabkan oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL. 2. pemakaian alat invasif medis; yaitu : kateter vena sentral, kateter vena perifer, kateter urin, ventilator mekanik, dan pipa nasogastrik merupakan faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL 3. Penyakit komorbid merupakan faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL Universitas Sumatera Utara 4. Tindakan pembedahan merupakan faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum 1. Mengetahui apakah perawatan inap di rumah sakit merupakan faktor resiko terjadinya infeksi yang disebabkan oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL. 2. Mengetahui apakah pemakaian alat invasif medis; yaitu : kateter vena sentral, kateter vena perifer, kateter urin, ventilator mekanik, dan pipa nasogastrik merupakan faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL 3. Mengetahui apakah penyakit komorbid merupakan faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL 4. Mengetahui apakah tindakan pembedahan merupakan faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui prevalensi E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL di RSUP H. Adam Malik Medan 2. Mengetahui pola sensitivitas tes kepekaan kuman pada bakteri E.coli atau K. pneumonia penghasil ESBL Universitas Sumatera Utara

1.5. Manfaat Penelitian

1. Identifikasi terhadap faktor-faktor risiko terjadinya infeksi ESBL, maka dapat dilakukan berbagai usaha terkait untuk pengendalian dan pencegahan infeksi oleh E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL. 2. Sebagai data angka kejadian infeksi E.coli atau K. pneumonia penghasil ESBL di RSUP H. Adam Malik 3. Didapatnya acuan antibiotik pilihan dalam penanganan kasus infeksi oleh E.coli atau K. pneumonia penghasil ESBL

1.6 Kerangka Konsep

Ket : = Variabel yang diteliti Isolat darah, sputum dan urin yang teridentifikasi sebagai E. coli atau K. pneumonia Faktor Resiko : 1. Lamanya rawatan 2. Pemakaian alat invasif medis 3. Penyakit komorbid 4. Tindakan Pembedahan Kelompok Kontrol : E. coli atau K. pneumonia tidak penghasil ESBL ESBL - Kelompok Kasus : E. coli atau K. pneumonia penghasil ESBL ESBL + Tes Kepekaan Antibiotik Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi 2.1.1. β- Lactamase