99
itu, gudang penyimpanan juga dipersiapkan seperti paku,
welet
atap yang terbuat dari daun kelapa, tali, dan
gedek
anyaman bambu. B.
PEMBAHASAN
Kebijakan Publik menurut James E. Anderson Suharno. 2010: 13, adalah serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang diikuti
dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan. Kebijakan publik
yang ditetapkan aparat dan badan-badan pemerintah. Kebijakan PNPM PUGAR merupakan salah satu kebijakan publik dibuat oleh pemerintah yang bertujuan
untuk menanggulangi kemiskinan pada petani garam rakyat di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.
21MEN2011 bahwa pelaksanaan kebijakan PNPM PUGAR menggunakan prinsip
bottom-up
, yang dimaksud adalah pelaksanaan PNPM PUGAR berdasarkan pada usulan yang telah disepakati oleh masyarakat sendiri melalui
musyawarah tetapi tidak lepas dari arahan pemerintah pusat sesuai tujuan yang ditargetkan oleh pemerintah. Tujuan program PNPM PUGAR berdasarkan Buku
Pedoman Umum PNPM PUGAR adalah memberikan BLM kepada petani garam sehingga dapat meningkatkan kesempatan kerja dan menuju swasembada garam
nasional dalam menanggulangi kemiskinan pada petani garam. PNPM PUGAR di
Desa Kedungmutih diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani garam.
Pelaksanaan kebijakan PNPM PUGAR di Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung Kabupaten Demak memiliki dua komponen yaitu ekonomi dan sosial.
Kegiatan ekonomi mencakup pemberian akses berupa pemberian BLM kepada
100
petani garam rakyat Desa Kedungmutih, sedangkan sosial yaitu memberikan pelatihan, pendampingan, pembinaan kepada petani garam dengan tujuan
menghasilkan peningkatan produksi garam dan peningkatan kualitas garam. 1.
Pelaksanaan Kebijakan PNPM PUGAR di Desa Kedungmutih
Pelaksanaan kebijakan PNPM PUGAR pemerintah memberikan proses pemberdayaan PNPM Mandiri KP PUGAR didasarkan pada teori
Community Driven Development
CDD, merupakan perencanaan partisipatif yang diikuti oleh masyarakat desapetani garam secara utuh. Implementasi proses
pemberdayaan PNPM PUGAR di Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung Kabupaten Demak diuraikan melalui teori Elmore, dkk. Purwanto dkk. 2012: 43
yang mengemukakan keberhasilan maupun kegagalan implementasi dipengaruhi 2 dimensi yaitu dimensi partisipasi kelompok sasaran kebijakan
target group
dan birokrat pada level bawah
street level bureaucrat
.
a. Partisipasi Kelompok sasaran kebijakan
target group
.
Adapun tahapan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan proses pemberdayaan PNPM PUGAR tersebut sebagai berikut:
1 Perencanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu dari para aktor yang terlibat, perencanaan
bertujuan untuk menggambarkan secara garis besar pelaksanaan kebijakan PNPM PUGAR di Desa Kedungmutih. Perencanaan ini meliputi:
101
a Sosialisasi di Masyarakat
Proses pelaksanaan pemberdayaan terhadap petani garam di Kabupaten Demak ini mencakup serangkaian kegiatan yang berorientasi
pada siklus Rembug Kesiapan Masyarakat RKM, Refleki Kemiskinan RK, Pemetaan Swadaya PS, Pengorganisasian Masyarakar BKM
LKM, Penyusunan rencana serta pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan oleh masyarakat melalui Kelompok Usaha Garam Rakyat
KUGAR dari
stimulant
Bantuan Langsung Masyarakat BLM.
Proses sosialisasi dilakukan oleh dinas perikanan dan kelautan di tingkat Kabupaten Demak dengan mengundang seluruh kepala desa bagian
pesisir yang berpotensi dilaksanakannya kebijakan PNPM PUGAR. Selain itu, sosialisasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan juga dilakukan di tingkat
desa untuk memperjelas kembali kebijakan yang akan dilaksanakan di Desa Kedungmutih. Pada tahun 2011 sampai 2014 setidaknya 4 kali sosialisasi
sudah dilaksanakan oleh Dinas KP Kabupaten Demak, yaitu: 1
Sosialisasi pertama, dilaksanakan pada tanggal 21 April 2011 di Balai Desa Kedungmutih.
2 Sosialiasasi kedua, dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2012 di Aula
Kecamatan Wedung. 3
Sosialiasasi ketiga, dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2013 bertempat di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan.
4 Sosialiasasi keempat, dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2014 di
Aula Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak.
102
Gambar 1. Sosialisasi PNPM PUGAR di Kabupaten Demak
Sumber: Dokumentasi Tim Fasilitator Desa Kedungmutih Sosialisasi tidak hanya dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan
Kelautan di tingkat kabupaten ataupun desa, tetapi sosialisasi juga dilakukan Kepala Desa bersama perangkat desa secara mandiri di tingkat
desa. Pelaksanaan sosialisasi bisa melalui rapat masjid, rapat RT, rapat desa, ataupun rapat yang sengaja dilakukan untuk keterbukaan informasi
pelaksanaan PNPM PUGAR. Pelaksanaan sosialisasi tidak hanya pada petani garam tetapi juga disampaikan kepada masyarakat.
Gambar 2. Sosialisasi PNPM PUGAR kepada Petani Garam Desa
Kedungmutih Sumber: Dokumentasi Tim Fasilitator Desa Kedungmutih
103
Adanya sosialisasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak dan tingkat desa diharapkan dapat memberikan informasi kepada
berbagai desa yang berpotensi diterapkan PNPM PUGAR. Selain itu, sosialisasi juga dapat memberikan informasi kepada perangkat Desa
Kedungmutih tentang program-program yang akan dilaksanakan PNPM PUGAR pada penduduk.
b Pertemuan masyarakat Rembug Kesiapan Masyarakat RKM
Merupakan langkah awal membangun kesadaran kritis masyarakat terhadap kemisikinan; apa, tipologi, sebab dan akar penyebab masalah
kemiskinan di desa Kedungmutih, melalui proses penggalian diskusi kelompok terarah FGD. Rembug Kesiapan Masyarakat RKM bertujuan
untuk mengkonfirmasi kembali kesiapan masyarakat dalam menerima atau menolak kebijakan PNPM PUGAR dengan segala konsekuensinya.
Gambar 3. Rembug Kesiapan Masyarakat RKM
Sumber: Dokumentasi Tim Fasilitator Desa Kedungmutih Gambar tersebut merupakan pertemuan bersama penduduk Desa
Kedungmutih khususnya petani garam bertujuan untuk menginformasikan
104
program yang akan diberikan oleh pemerintah untuk membantu para petani garam. Pertemuan ini bisa dilakukan di mana saja tergantung pada
petani garam termasuk di rumah kepala desa atau rumah petani garam setempat, hal yang dibahas meliputi diskusi-diskusi terkait kebijakan
PNPM PUGAR.
c Refleksi kemiskinan
Merupakan bentuk aktivitas
Focus Group Discusion
atau Kelompok Diskusi Terarah mengenai pendalaman suatu topik dengan
melibatkan mental, rasa dan karsa secara terstruktur untuk membangun kesadaran kritis masyarakat terhadap kemiskinan dan kaitannya dengan
pelaku pola pikir sehari-hari para petani garam. Kader Pemberdayaan Masyarakat KPM Desa Kedungmutih
melakukan identifikasi kemiskinan bersama perangkat desa lainnya untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di Desa Kedungmutih. Salah
satunya permasalahan yang dihadapi petani garam yang keberadaannya selama ini relatif rendah. Kurangnya pengetahuan dan keahlian yang
dimiliki petani garam mengakibatkan pendapatan petani garam kurang maksimal. Oleh karena itu, dalam menanggulangi permasalahan yang ada
di Desa Kedungmutih dengan diterapkannya kebijakan PNPM PUGAR.
d Pemetaan Swadaya PS
Merupakan upaya menemukan kondisi nyata dilapangan dari apa yang sudah direfleksikan sehingga terjadi penajaman dari apa yang sudah
dirumuskan di RKM. PS ini juga dikaji program-program penanggulangan