Tahap-Tahap Kebijakan Publik Tinjauan Kebijakan Publik

24

f. Fungsi Evaluasi

Evaluasi kebijakan secara sederhana, menurut William Dunn Agustino, 2008:185-186, ada tida fungsi dari evaluasi kebijakan: 1 Evaluasi kebijakan harus memberi informasi yang valid dan dipercaya mengenai kebijakan. Kinerja kebijakan yang dinilai dalam evaluasi kebijakan, melingkupi: a Seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan kebijakanprogram. Dalam hal ini evaluasi kebijakan mengungkapkan seberapa jauh tujuan- tujuan tertentu telah dicapai. b Apakah tindakan yang ditempuh oleh implementing agencies sudah benar-benar efektif, responsif, akuntabel, dan adil. Dalam bagian ini evaluasi kebijakan harus juga memerhatikan persoalan-persoalan hak asasi manusia ketika kebijakan itu dilaksanakan. c Bagaimana efek dan dampak dari kebijakan itu sendiri. Dalam bagian ini elevator kebijakan harus dapat memberdayakan output atau outcome yang dihasilkan dari suatu implementasi kebijakan. 2 Evaluasi kebijakan berfungsi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. 3 Evaluasi kebijakan berfungsi untuk memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk rumusan masalah maupun pada rekomendasi kebijakan. Wibawa, dkk. dalam Nugroho 2008: 477-478, evaluasi kebijakan publik memiliki empat fungsi yaitu: 1 Eksplanasi. Melalui evaluasi dapat dipotret realitas pelaksanaan program dan dapat dibuat suatu generalisasi tentang pola-pola hubungan antar berbagai dimensi realist yang diamatinya. Dari evaluasi ini evaluator dapat mengindentifikasi masalah, kondisi dan aktor yang mendukung keberhasilan atau kegagalan kebijakan. 2 Kepatuhan. Melalui evaluasi dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan oleh para pelaku, baik birokrasi maupun pelaku lainnya, sesuai dengan standard an prosedur yang ditetapkan. 3 Audit. Melalui evaluasi dapat diketahui, apakah output benar- benar sampai ke tangan kelompok sasaran kebijakan, atau justru ada kebocoran atau penyimpangan. 25 4 Akunting. Dengan evaluasi dapat diketahui apa akibat sosial ekonomi dari kebijakan tersebut. Dengan demikian, fungsi dari pelaksanaan evaluasi kebijakan diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kebijakan publik dapat memperlihatkan keberhasilannya.

g. Evaluasi Dampak Kebijakan Publik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PETANI GARAM ( Studi Tentang Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat ”Pugar”)

1 8 30

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYALURAN DANA PNPM KP PUGAR ( PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMBERDAYAAN USAHA GARAM RAKYAT) DI DESA ASEMPAPAN KECAMATAN

1 20 116

Efektivitas pugar - pemberdayaan usaha garam rakyat - sebagai upaya konkrit swasembada garam dan peningkatan kesejahteraan petani

0 8 14

Dampak Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Terhadap Strategi Nafkah Dan Pendapatan Rumah Tangga Petambak Garam

1 13 103