22
2. Tinjauan Tentang Video
a. Pengertian Video
Video merupakan salah satu media yang termasuk dalam media audio visual, yaitu media yang tidak hanya dapat didengar
tapi juga dapat dilihat. “V deo adalah eknolog un uk menangka
merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik,
atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu
dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan
frame rate, dengan satuan fps
frame per second
. Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak
yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halu
ergerakan yang
d am lkan” d amb l
dar http:pti08.wordpress.com20081015definisi-video.
“V deo ebenarnya bera al dar baha a la n ya u v deo-vidi- visum yang artinya melihat mempunyai daya pengelihatan; dapat
melihat K. Prent, dkk., Kamus Latin-Indonesia, 1969: 926. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan
video dengan bagian yang memancarkan gambar pada pesawat el v ; rekaman h du yang d ayangkan ada e awa elev ”
diambil dari http:benramt.wordpress.com.
23 Saat ini video telah dikembangkan dalam berbagai bentuk
program, salah satunya adalah program video interaktif. Menurut Azhar Arsyad 2002 menyatakan bahwa media pembelajaran
interkatif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer
kepada siswa yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu
yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Disimpulkan video interaktif adalah suatu media yang memadukan rekaman
video yang disajikan secara interaktif dengan menggunakan teknologi komputer.
Video interaktif yang digunakan berisi materi pembelajaran membuat tusuk hias yang meliputi pengenalan macam-macam
tusuk hias yang dipelajari, langkah awal menyulam cara menggunakan pemidangan, cara membuat simpul, dan cara
memindahkan motif, dan langkah pembuatan setiap tusuk hias dengan cara pembuatan yang benar dijelaskan dengan teori dan
dipraktikkan dengan video, serta berbagai macam contoh hasil produk tiap tusuk hias. Dengan demikian, dapat dikatakan
penyajian video interaktif dalam pembelajaran membuat tusuk hias dipusatkan pada teknik-teknik membuat tusuk hias yang menjadi
materi pembelajaran, yang dikemas dalam bentuk teks, gambar dan video.
24 Penggunaan
video termasuk
video interaktif
dalam pembelajaran merupakan media yang cocok untuk kelompok yang
besar, kelompok yang kecil bahkan satu siswa seorang diri sekalipun. Video dapat dimanfaatkan untuk hampir semua topik,
tipe belajar,
dan setiap
ranah diambil
dari http:fidi.mywapblog.com.
“Pada ranah kogn f e er a d d k b a mengob erva kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa
terkini, karena unsur warna, suara dan gerak dapat membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu, menonton video setelah atau
sebelum membaca materi ajar, dapat memperkuat pemahaman peserta didik terhadap materi ajar.
Pada ranah afektif, video dapat memperkuat peserta didik dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran
yang efektif. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari potensi emosional impact yang dimiliki oleh video. Membuat mereka tertawa
terbahak-bahak atau hanya tersenyum karena gembira, atau sebaliknya menangis berurai air mata karena sedih. Dan dapat
menggiring mereka pada penyikapan seperti menolak ketidakadilan, atau sebaliknya pemihakan kepada yang tertindas.
Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja. Misalnya dalam
mendemonstrasikan bagaimana tata cara merangkai bunga, membuat origami pada anak-anak TK, atau memasak pada
pelajaran tata boga dan lain sebagainya. Semua itu akan terasa lebih simpel, mendetail, dan bisa diulang-ulang. Video pembelajaran
yang merekam kegiatan motorik peserta didik juga memberikan kesempatan pada mereka untuk mengamati dan mengevaluasi kerja
praktikum mereka, baik secara pribadi maupun feedback dari teman-
emannya”.
b. Kelebihan dan Kekurangan Video