Saran Keterbatasan Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN

114

C. Saran

1. Media pembelajaran dengan video dapat dijadikan sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam membuat tusuk hias pada mata pelajaran membuat hiasan pada busana atau mata pelajaran lain, sehingga siswa diharapkan tidak akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran teori maupun praktek. 2. Penggunaan media pembelajaran dengan video dapat mendukung kegiatan belajar mengajar sehingga kompetensi dapat tercapai dengan maksimal yaitu 100. Peneliti menyarankan agar penggunaan video dapat dijaddikan referensi guru dalam proses kegiatan belajar mengajar baik teori maupun praktek.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang dimiliki. Dalam penelitian media yang digunakan tidak hanya video tetapi juga terdapat joobsheet yang digunakan sebagai pegangan siswa selama belajar, sehingga hasil yang didapat tidak semata-mata berasal dari pengaruh video. Kemudian selama pengambilan data terdapat jeda waktu antara pengambilan data pretest dan posttest dikarenakan dalam pemberian treatment dilakukan dalam dalam 2 kali pertemuan, yaitu dari 14 tusuk hias dibagi menjadi 2 kali penayangan dengan setiap tayangan terdiri dari 7 tusuk, sehingga diperlukan 2 kali pertemuan untuk menyelesaikan treatment dengan 115 video tusuk hias. Oleh karena itu dibutuhkan 4 kali pertemuan untuk menyelesaikan kompetensi membuat tusuk hias, dengan rincian 1x pertemuan untuk pretest, 2x pertemuan untuk treatment dan 1x pertemuan untuk posttest, sehingga hal ini dapat mempengaruhi ketuntasan pencapaian nilai kompetensi membuat tusuk hias siswa. Adanya perlakuan ganda pada subjek penelitian diluar faktor yang dieksperimenkan, seperti mendapatkan informasi lain selain dari video diluar jam kelas. Hal ini merupakan diluar jangkauan peneliti untuk mengendalikannya, sehingga hasil yang diperoleh bukan semata-mata bersal dari video. 116 DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN DESAIN RAGAM HIAS DENGAN KEMAMPUAN MENERAPKAN TUSUK HIAS MOTIF ULOS BATAK TOBA SEBAGAI HIASAN BUSANA DI KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 4 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MODELING THE WAY TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMERIKSAAN AKHIR, SISWA KELAS X TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 NGAWEN.

0 1 258

KESULITAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN DESAIN BLUS SISWA KELAS XI TATA BUSANA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 219

PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR BUSANA PESTA MALAM SISWA KELAS XI DI SMK KARYA RINI.

0 0 149

PENGARUH METODE MENGAJAR BEREGU TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENGENAL ALAT JAHIT PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

2 7 223

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA MELALUI METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 0 361

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 3 249

PERSEPSI SISWA TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA (EMBROIDERY) DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 138