108 Pada diagram diatas dijelaskan nilai
posttest
diketahui 33,3 atau sebanyak 9 orang dari 27 orang yang berada dalam kategori kurang.
Sedangkan sebesar 40,8 atau sebanyak 11 orang dari 27 orang yang berada dalam kategori cukup, dan yang berada dalam kategori baik
sebesar 25,9 atau sebanyak 7 orang dari 27 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian kompetensi membuat tusuk hias
setelah menggunakan video sebesar 66,7 dengan nilai
posttest
kompetensi membuat tusuk hias termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata mean sebesar 74,43.
3. Pengaruh Penggunaan Video Terhadap Pencapaian Kompetensi
Membuat Tusuk Hias Pada Siswa Tata Busana Kelas XI Di SMK Karya Rini Yogyakarta
Hasil pencapaian kompetensi membuat tusuk hias sesudah adanya perlakuan menggunakan video lebih tinggi dibandingkan dengan hasil
pencapaian kompetensi membuat tusuk hias sebelum adanya perlakuan menggunakan video. Penerapan penggunaan video dapat memberikan
perbedaan hasil yang signifikan pada kompetensi membuat tusuk hias pada siswa Tata Busana kelas XI di SMK Karya Rini Yogyakarta.
Dalam hal ini pengaruh penggunaan video dapat diketahui dengan membandingkan hasil belajar atau nilai
pretest
sebelum menggunakan video dan
posttest
sesudah menggunakan video. Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh t hitung sebesar -7,557 dan df sebesar 26
109 sedangkan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi tingkat
kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 dengan syarat pengujiannya adalah :
a. ka gn f kan ˂ 0 05 maka Ho d olak
b. Jika gn f kan ˃ 0 05 maka Ho d er ma
Selain dilihat dari hasil signifikansi, syarat pengujian uji t dapat dilakukan dengan :
a. Jika – abel ≤ - h ung ≤ abel maka Ho d er ma
b. Jika – h ung ˂ - abel a au h ung ˃ abel maka Ho d olak
Dapat diketahui bahwa –t h ung ˂ -t tabel, yaitu -7,557 ˂ -2,779
dan n la gn f kan ˂ 0 005 ya u 0 00 ˂ 0 05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hasil uji t menunjukkan bahwa ada pengaruh
penggunaan video terhadap pencapaian kompetensi membuat tusuk hias pada siswa Tata Busana kelas XI di SMK Karya Rini Yogyakarta.
Setelah mengetahui hasil nilai
pretest
dan
posttest
kompetensi membuat tusuk hias kemudian diperjelas dalam bentuk diagram sebagai
berikut :
110
Gambar 22. Diagram Presentase Nilai Pretest dan Posttest Kompetensi Membuat Tusuk Hias
Berdasarkan diagram diatas dijelaskan nilai
pretest
diketahui 74,1 atau sebanyak 20 orang dari 27 orang yang berada dalam kategori kurang.
Sedangkan sebesar 25,9 atau sebanyak 7 orang dari 27 orang yang berada dalam kategori cukup. Dengan demikian pencapaian kompetensi
membuat tusuk hias sebelum menggunakan video sebesar 25,9 dengan nilai
pretest
kompetensi membuat tusuk hias termasuk dalam kategori kurang dengan rata-rata mean sebesar 65,78.
Sedangkan nilai
posttest
diketahui 33,3 atau sebanyak 9 orang dari 27 orang yang berada dalam kategori kurang. Sedangkan sebesar
40,8 atau sebanyak 11 orang dari 27 orang yang berada dalam kategori cukup, dan yang berada dalam kategori baik sebesar 25,9 atau sebanyak
7 orang dari 27 orang. Dengan demikian pencapaian kompetensi membuat tusuk hias setelah menggunakan video sebesar 66,7 dengan
Kurang Cukup
Baik Amat Baik
Pretest 74,1
25,9 0,0
0,0 Posttest
33,3 40,8
25,9 0,0
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0 70,0
80,0
111 nilai
posttest
kompetensi membuat tusuk hias termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata mean sebesar 74,43.
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa dengan menggunakan video dapat memberikan pengaruh kepada siswa, karena membantu siswa
dalam memahami materi, yaitu memperjelas bagaimana cara pembuatan tusuk hias dengan teknik yang benar, sehingga siswa dapat mengerjakan
tugas dengan teknik yang benar, hal ini mengakibatkan peningkatkan pencapaian kompetensi membuat tusuk hias. Dapat disimpulkan bahwa
dengan penggunaan video dapat memberikan pengaruh terhadap pencapaian kompetensi membuat tusuk hias pada siswa Tata Busana
kelas XI di SMK Karya Rini Yogyakarta.
112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pencapaian kompetensi membuat tusuk hias sebelum menggunakan video
pada siswa Tata Busana kelas XI di SMK Karya Rini Yogyakarta termasuk dalam kategori kurang dengan rata-rata mean sebesar 65,78.
2. Pencapaian kompetensi membuat tusuk hias setelah menggunakan video
pada siswa Tata Busana kelas XI di SMK Karya Rini Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata mean sebesar 74,43
3. Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran dengan video ditunjukkan
oleh hasil uji t yaitu nilai -t hitung sebesar -7,557 dengan df sebesar 26 dan P sebesar 0,000. Sehingga diketahui nilai
–t hitung -t tabel -7,557 -2,779 dengan nilai taraf signifikansi 5, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang artinya ada pengaruh penggunaan video terhadap pencapaian kompetensi tusuk hias pada siswa Tata Busana kelas XI di
SMK Karya Rini Yogyakarta.
B. Implikasi
Analisis data-data hasil penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pencapaian kompetensi membuat tusuk