Kepemimpinan yang Laissez Faire Kepemimpinan yang Demokratis

20 c Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapanketerampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihindari keterampilan anggota biasa. 15 Jadi, menurut penulis kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir guna mencapai tujuan tertentu. Gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Dalam usahanya kepala sekolah harus dapat mempengaruhi, mengarahkan, dan memerintah para bawahannya. Dalam hal ini guru adalah faktor penunjang agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya, tanpa ada rasa terpaksa dalam upaya mencari tujuan yang telah ditetapkan.

B. Etos Kerja Guru

1 Pengertian Etos Kerja ”Ethos” berasal dari bahasa Yunani yaitu semangat, mentalitas, dan karakter. Etos kerja sebagai semangat, pola fikir dan mentalitas yang mewujud menjadi seperangkat perilaku kerja yang khas dan berkualitas. 16 Etos berasal dari kata Yunani, dapat mempunyai arti sebagai sesuatu yang diyakini, cara berbuat, sikap serta persepsi terhadap nilai bekerja. 17 Dari kata ini lahirlah apa yang disebut dengan ”ethic” yaitu pedoman, moral, dan perilaku, atau dikenal pula etiket yang artinya cara bersopan santun. Sehingga dengan kata etik ini, dikenallah istilah etika bisnis yaitu cara atau pedoman perilaku dalam menjalankan suatu usaha. Karena etika berkaitan dengan nilai kejiwaan seseorang, maka hendaknya setiap pribadi muslim harus mengisi etika tersebut dengan keislamannya dalam arti yang aktual, sehingga cara dirinya mempersepsi sesuatu selalu positif dan sejauh mungkin terus berupaya untuk menghindari yang negatif. 15 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2001 cet 9 16 Jansen Sinamo, 8 Etos Keguruan Jakarta : Institut Darma Mahardika , 2010 h. 20 17 Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, Jakarta : Dana Bakti Wakaf, 1995 h. 25 21 Etika yang juga mempunyai makna nilai kesusilaan, adalah suatu pandangan batin yang bersifat mendarah mendaging. Bukan pandangan yang bersifat sosiologis, tetapi bener-bener sebuah keyakinan yang mengakar sedalam-sedalamnya dalam jiwa kita. Etos berasal dari bahasa Yunani ethos yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga kelompok bahkan masyarakat. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nila yang diyakininya. 18 Secara khusus penulis membicarakan etos kerja para guru, yakni etos bagi semua orang yang memilih dan menekuni pekerjaan dalam rumpun keguruan: profesor, dosen, pengajar, pendidik, pelatih, instruktur, penatar, penceramah. Semua orang yang memberi penjelasan, pencerdasan, dan pencerahan. Dengan kata etos dan guru maka bisa membentuk makna etos keguruan sebagai berikut 19 : a Etos keguruan adalah semangat khas yang menjadi vitalitas kerja, kegembiraan hati yang menjadi semangat kerja, dan gairah batin yang menjadi stamina kerja seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya. b Etos keguruan adalah sepenuh jiwa profesi keguruan, segenap kerohanian seorang guru, dan seluruh spiritualitas keguruan. c Etos keguruan adalah segenap motivasi dan kecerdasan yang menjadi sehimpunan perilaku kerja yang positif, cara kerja profrsional, serta budi pekerti luhur di dalam maupun di luar ruang kerja guru. Dari kata Etos ini, dikenal pula kata etika, etiket yang hampir mendekati pada pengertian akhlakatau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik-buruk moral, sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal, lebih baik, dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin. Dalam etos tersebut, ada semacam semangat untuk menyempurnakan segala sesuatu menghindari segala kerusakan fasad sehingga setiap pekerjaannya yang diarahkan untuk mengurangi 18 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami Jakarta : Gema Insani, 2002 h. 15 19 Jansen Sinamo, 8 Etos Kegurusn ……….h. 20

Dokumen yang terkait

Hubungan pengawasan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di Madrasah aliyah Muhammadiyah Jasinga Kabupaten Bogor

0 2 82

Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Disiplin Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang

0 6 137

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Smk Yadika 5

1 8 150

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH NEGERI DAN SWASTA DI KELOMPOK KERJA Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri Dan Swasta Di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI, DAN KOMPENSASI NON-FINANSIAL DENGAN KOMITMEN KERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 2 33

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 1 30

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DENGAN KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PADANGSIDEMPUAN.

0 1 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP ETOS KERJA GURU MENURUT PERSEPSI GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BOYOLALI.

0 2 10

Hubungan kepemimpinan transformasional kepala madrasah dan iklim organisasi dengan etos kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Langkat - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 116

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Dengan Etos Kerja Guru Di Madrasah Aliyah (MA) Nuhiyah Pambusuang Kec. Balanipa Kab. Polman - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 99