58
Selanjutnya angka indeks korelasi xy atau “r” hitung sebesar = 0,588 tersebut diinterpretasikan. Antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan etos
kerja guru, ini dapat dihitung mengguna kan “Koefisien Determinasi” yang
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
KD = r2 x 100
= 0,588x100 = 0,3457x100
= 34,57 Dari perhitungan diatas angka koefisien penentu kedua variabel gaya
kepemimpinan dengan etos kerja guru adalah 34,57 sedangkan sisanya 65,43 yang ditentukan oleh variabel lain yang dapat meningkatkan etos kerja guru.
Dengan demikian bahwa hipotesis nol Ho yang menyatakan tidak terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan dengan etos kerja guru di MAN
Cibinong ditolak dan sebaliknya hipotesis alternatif Ha, yang menyatakan terdapat hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
etos kerja guru di MAN Cibinong diterima. Selanjutnya dalam pengujian terhadap koefisien regresi sebagai berikut:
Diketahui : N=35,
r=0,588
t = =
= =
=
= 5,162815223
59
3. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil analisa di atas dapat diinterpretasikan bahwa antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan etos kerja guru di MAN Cibinong
mempunyai korelasi hasilnya sebesar 0,588 antara variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah x dengan etos kerja guru y di MAN Cibinong. Hasil Rxy=0,588
interpretasi korelasi product moment tergolong sedang atau cukup. Dengan demikian dapat dilihat dari hasil perhitungan antara variabel x dan y yaitu adanya
hubungan yang signifikan antara efektifitas gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan etos kerja guru di MAN Cibinong.
Kontribusi hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan etos kerja guru di MAN Cibinong sebesar 34,57. Faktor keterkaitan yang diberikan
dalam kategori sedang dan masih terdapat 65,43 . Faktor lain itu seperti motivasi kerja, iklim organisasi, sistem imbalan,
serta kebijakan kepemimpinan yang memiliki keterkaitan dengan etos kerja guru di MAN Cibinong. Sedangkan hasil hubungan yang signifikannya hasilnya
sebesar 5,162815223. Usaha kepala sekolah dalam menerapkan gaya kepemimpingan yang
cenderung demokratis cukup melibatkan dan mempengaruhi para guru untuk bekerja sama demi memajukan mutu pendidikan disekolah. Sedangkan Etos kerja
guru tergolong cukup yang berarti sebagian besar guru sudah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Dan sebagiannya lagi masih ada yang kurang disiplin
seperti guru datang terlambat pada saat masuk kelas. Sehingga rendahnya motivasi siswa yang kurang bersemangat belajar.