79
Tabel 4.4 Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara Tahun 2005 – 2007
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 milyar Rp
No Lapangan Usaha
2005 2006
2007 1
2
3 4
5 6
7 8
9 Pertanian
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan Listrik,gas dan air minum
Konstruksi Perdagangan,hotel dan
restaurant Pengangkutan dan
komunikasi Keuangan, Real Estate dan
jasa perusahaan Jasa- jasa
22191,30 1074,75
21305,37 716,25
60856,61 15984,93
7379,92 5440,50
8288,79 22724,49
1119,58 22470,57
738,31 5515,98
17095,26 8259,20
5977,57 8876,81
23856,15 1229,05
23615,20 739,92
6559,30 18386,28
9076,56 6720,62
9609,20 PDRB
87897,79 93347,40
99792,27 Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dalam angka 2008
4.2.2 Potensi WilayahEkonomi
Wilayah Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi lahan yang cukup luas dan subur untuk dikembangkan menjadi areal pertanian untuk menunjang pertumbuhan
industri. Laut, danau dan sungai merupakan potensi perikanan dan perhubungan. Sedangkan keindahan alam daerah merupakan potensi energik untuk pengembangan
industri perdagangan dan lain-lain. Dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara terkandung bahan galian dan tambang seperti: kapur, belerang, pasir kuarsa, kuolin,
diamtome, emas, batubara, minyak dan gas bumi. Kegiatan perekonomian terpenting di Provinsi Sumatera Utara adalah pada
sektor pertanian yang menghasilkan bahan pangan dan budidaya ekspor dari perkebunan, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sedangkan
industri yang berkembang di Provinsi Sumatera Utara adalah industri pengolahan yang menunjang sektor pertanian, industri yang memproduksi barang-barang
Universitas Sumatera Utara
80
kebutuhan dalam negeri dan ekspor yang meliputi industri logam dasar , aneka industri kimia dasar , dan industri kecil.
Potensi strategis wilayah provinsi Sumatera Utara dalam jalur perdagangan internasional ditunjang oleh adanya pelabuhan laut dan udara yaitu pelabuhan udara
Polonia, Pinangsori, Binaka, Aek Godang, Pelabuhan Laut Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai, Teluk Nibung, Kuala Tanjung dan Labuhan Bilik.
Disamping fasilitas ini, sektor jasa berkaitan dengan fasilitas perbankan dan jasa-jasa perdagangan lainnya serta komunikasi seperti: perhubungan darat, telepon,
teleks, faximile, dan giro telah cukup berkembang dan mampu mencapai sebagian besar kecamatan yang tersebar di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, di
Provinsi Sumatera Utara juga terdapat lembaga- lembaga pendidikan atau penelitian seperti : perguruan tinggi termasuk Politeknik, Balai Penelitian dan Balai Pelatihan
Kerja yang mampu membentuk tenaga pembangunan yang terdidik dan termpil serta hasil-hasil penelitian bagi pembangunan daerah.
Sektor- sektor ekonomi yang dianggap dominan merupakan sektor ekonomi yang menjadi potensi wilayah. Untuk melihat apakah suatu sektor itu mempunyai
potensi atau bukan, dapat dilihat dari pembentukan output sektoral. Mengingat sulitnya untuk melakukan survey lansung ditinjau dari waktu dan biaya maka dapat
digunakan metode tidak lansung dalam mengukur kegiatan potensi ekonomi terhadap PDRB yaitu membandingkan proporsi PDRB sektoral kabupaten kota dengan
proporsi PDRB sektoral Provinsi Sumatera Utara. Dalam analisis ini, sektor ekonomi dikelompokkan ke dalam 3 sektor utama
perekonomian, yaitu pertanianAgricultureA yang meliputi pertanian bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Sektor Pengolahan
Manufacture M meliputi pertambangan dan penggalian , industri manufaktur, listrik,
Universitas Sumatera Utara
81
gas dan air minum, konstruksi dan bangunan. Sektor pelayanan services S meliput i perdagangan, hotel dan restoran , transportasi dan komunikasi, jasa keuangan dan jasa
social lainnya.
4.3 Perkembangan Ekonomi Sumatera Utara