41
sehingga tidak mendukung terlaksananya pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan itu maka hukum harus dilaksanakan secara tertib dan konsekuen, yang ditujukan
untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
2.4 Pengeluaran Pemerintah
2.4.1 Pengeluaran Pemerintah
Dalam kebijakan fiskal dikenal ada beberapa kebijakan anggaran, yaitu anggaran berimbang, anggaran surplus dan anggaran defisit. Dalam pengertian umum,
anggaran berimbang adalah suatu kondisi dimana penerimaan sama dengan pengeluaran G = T . Anggaran surplus yaitu pengeluaran lebih kecil dari penerimaan
GT sedangkan anggaran defisit adalah anggaran dimana komposisi pengeluaran lebih besar dari penerimaan GT.
Anggaran surplus digunakan jika pemerintah mengatasi masalah inflasi, sedangkan anggaran defisit digunakan jika pemerintah ingin mengatasi masalah
pengangguran dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Jika pemerintah merencanakan peningkatan perumbuhan untuk mengurangi angka pengangguran,
pemerintah dapat meningkatkan pengeluarannya. Di Indonesia, pengeluaran pemerintah terbagi atas 2 yakni:
1. Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin yaitu pengeluaran untuk pemeliharaan penyelenggaraan roda pemerintahan sehari-hari, meliputi: belanja pegawai, belanja barang, berbagai
macam subsidi subsidi daerah dan subsidi harga, angsuran dan bunga utang pemerintah serta jumlah pengeluaran rutin lainnya. Melalui pengeluaran rutin,
pemerintah dapat menjalankan misinya dalam rangka menjaga kelancaran
Universitas Sumatera Utara
42
penyelenggara pemerintah, kegiatan operasional dan pemeliharaan aset negara, pemenuhan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga, perlindungan kepada
masyarakat miskin dan kurang mampu, serta menjaga stabilitas perekonomian Djunasien dan Hidayat, 1989.
Anggaran belanja rutin memegang peranan penting untuk menunjang kelancaran mekanisme sistem pemerintahan serta upaya peningkatan efisiensi dan
produktivitas, yang pada gilirannya akan menunjang tercapainya sasaran dan tujuan setiap tahap pembangunan. Penghematan dan efisiensi pengeluaran rutin perlu
dilakukan untuk menambah besarnya tabungan pemerintah yang diperlukan untuk pembiayaan pembangunan nasional. Penghematan dan efisiensi tersebut antara lain
diupayakan melalui penajaman alokasi pengeluaran rutin, pengendalian dan koordinasi pelaksanaan pembelian barang-barang dan jasa kebutuhan
departemenlembaga negara non departemen dan pengurangan berbagai macam subsidi secara bertahap.
2. Pengeluaran Pembangunan
Pengeluaran pembangunan yaitu pengeluaran yang bersifat menambah modal masyarakat dalam bentuk pembangunan baik prasarana fisik dan non fisik.
Pengeluaran pembangunan merupakan pengeluaran yang ditujukan unutk membiayai program-program pembangunan sehingga anggarannya selalu dapat disesuaikan
dengan dana yang dimobilisasi. Dana ini kemudian dialokasikan pada berbagai bidang sesuai dengan prioritas yang telah direncanakan. Semakin besar pengeluaran
pemerintah untuk membiayai program pembangunan, berarti semakin tinggi tingkat pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. Semakin besar pembangunan wilayah
Universitas Sumatera Utara
43
berarti semakin besar pula kegiatan ekonominya. Hal ini akan memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.
Pengelolaan anggaran pembangunan juga harus tetap ditempatkan sebagai bagian yang utuh dari upaya menciptakan anggaran pendapatan dan belanja negara
yang sehat, melalui upaya mengurangi sacara bertahap peran pembiayaan yang bersumber dari luar negeri tanpa mengurangi upaya untuk mencipatakan pertumbuhan
yang berkesinambungan. Menurut Wagner, ada beberapa hal yang menyebabkan pengeluaran
pemerintah selalu meningkat, yaitu tuntutan peningkatan perlindungan keamanan dan pertahanan, kenaikan tingkat pendapatan nasional, perkembangan demokrasi dan
ketidakefisienan birokrasi yang mengiringi perkembangan pemerintahan. Dalam teori ekonomi makro, pengeluaran pemerintah terdiri dari 3 bagian
utama yang dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang-barang dan jasa
2. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai 3. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payments yakni merupakan pos yang
mencatat pembayaran atau pemberian pemerintah lansung kepada warganya yang meliputi pembiayaan subsidi bantuan lansung kepada berbagai golongan
masyarakat, pembiayaan pensiunan, pembayaran bunga untuk pinjaman pemerintah kepada masyarakat. Secara ekonomis, transfer payment
mempunyai status dan pengaruh yang sama dengan gaji pegawai meskipun administrasi keduanya berbeda Boediono,2001.
Pengeluaran pemerintah dalam arti riil dapat dipakai sebagai indikator besarnya kegiatan pemerintah yang dibiayai oleh pengeluaran pemerintah itu. Semakin besar
Universitas Sumatera Utara
44
dan semakin banyak kegiatan pemerintah, semakin besar pula pengeluaran pemerintah yang bersangkutan.
2.4.2 Teori Pengeluaran Pemerintah