Test of Goodness Fit Uji Kesesuaian

67 c. Pendekatan Random Effect Model REM Dalam penggunaan FEM melalui tehnik variable dummy menunjukkan ketidakpastian model yang kita gunakan, maka untuk mengatasinya digunakanlah REM. Jika dalam FEM e i diasumsikan berkorelasi dengan regressor X maka dengan REM e i tidak berkorelasi dengan regressor, dengan persamaan : EG it = α +β 1 Labor it + β 2 Gov it + µ i + e it EG it = α +β 1 Labor it + β 2 Gov it +E it Ada beberapa hasl terkait output estimasi REM, yaitu : 1. Penjumlahan dari nilai random effect adalah 0, karena komponen error E it merupakan penjumlahan dari time series error dan cross section error. 2. Nilai R 2 diperoleh dari transformasi regresi Generalized Least Square GLS Beberapa ahli ekonometrika yang telah membuktikan secara matematis yakni: a. Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu lebih besar dibandingkan jumlah individu maka disarankan untuk menggunakan Fixed Effect Model atau metode efek tetap b. Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu lebih kecil dibandingkan jumlah individu maka disarankan untuk menggunakanRandom Effect Model atau metode efek random Nachrowi, 2006.

3.7 Test of Goodness Fit Uji Kesesuaian

1. Koefisien Determinasi R-Square

Koefisien determinasi R-Square dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen memberi penjelasan terhadap variabel dependen dimana nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 0 R 2 1. Universitas Sumatera Utara 68

2. Uji t-statistik

Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut: Ho : bi = b Ha : bi ≠ b Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke-i nilai parameter hipotesis, biasanya b dianggap = 0. Artinya, tidak ada pengaruh variabel X 1 terhadap Y. Bila t- hitung t-tabel, maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata signifikan terhadap variabel dependen. Dan bila t- hitung t- tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu. Ho diterima ini artinya bahwa variabel independen yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus: t = Sbi b bi − Dimana: bi = koefisien variabel ke-i b = nilai hipotesis nol Sbi = simpangan baku dari variabel independen ke-i Kriteria pengambilan keputusan : Ho : β 1 = β 2 = β 3 = 0 Ho diterima tt-tabel artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap varibel dependen. Universitas Sumatera Utara 69 Ha : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ Ha diterima t t-tabel artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Gambar 3.1 Kurva Uji t-Statistik

3. Uji F-Statistik

Uji F-Statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut: H : b 1 = 0.......................... tidak ada pengaruh Ha : b 1 ≠ 0.......................... ada pengaruh Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Jika F-hitung F-tabel, maka H ditolak artinya variabel independen secara bersama- sama mempengaruhi variabel dependen. dan jika F-hitung F-tabel maka Ho diterima artinya variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 70 Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus: F = 1 1 2 2 k n R k R − − − Dimana: R 2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan n = jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan : Ho : β 1 = β 2 = β 3 = 0 Ho diterima FF-tabel artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap varibel dependen. Ha : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0 Ha diterima F F-tabel artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen Ho diterima Ha diterima Gambar 3.2 Kurva Uji F-statistik Universitas Sumatera Utara 71

3.8 Defenisi Variabel Operasional