53
Alasannya, alam tanah tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya sehingga bermamfaat bagi kehidupan.
Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal fisik
baru mulai dibutuhkanuntuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain, alokasi Sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu necessary Condition bagi
pertumbuhan ekonomi subri, 2003:2.
2. Teori Lewis 1959
Lewis menyebutkan bahwa kelebihan pekerja bukan merupakan suatu masalah, melainkan suatu kesempatan. Kelebihan pekerja satu sektor akan
memeberikan andil terhadap pertumbuhan output dan penyediaan pekerja di sector lain.
Ada dua struktur di dalam perekonomian Negara berkembang, yaitu sector kapitalis modern dan sector subsisten terbelakang. Menurut Lewis sector subsisten
terbelakang. Menurut lewis sector subsisten terbelakang todak hanya terdiri dari sector pertanian, tetapi juga sector informal lainnya.
Sector subsisten terbelakang mempunyai kelebihan penawaran pekerja dan tungkat upah relative murah daripada sector kapitalis modern. Lebih murahnya biaya
upah pekerja asal pedesaan akan dapat menjadi pendorong bagi pengusaha di perkotaan untuk memanfaatkan pekerja tersebut dalm pengembangan industry modern
perkotaan. Selama berlansungnya proses industrialisasi, kelebihan penwaran pekerja di sector subsisten terbelakang akan diserap.
Bersamaan dengan terserapnya kelebihan pekerja di sector industri modern, maka pada suatu saat tingkat upah di pedesaan akan meningkat.Selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
54
peningkatan upah ini akan mengurangi perbedaanketimpangan tingkat pendapatan antara perkotaan dan pedesaan.
Dengan demikian menurut Lewis, adanya kelebihan penawaran pekerja tidak memberikan masalah pada pembangunan ekonomi. Sebainya kelebihan pekerja justru
merupakan modal untuk mengakumulasi pendapatan, dengan asumsi bahwa perpindahan pekerja justru merupakan modal untuk mengakumulasi pendapatn,
dengan asumsi bahwa perpindahan pekerja dari sector subsisten ke sector kapitalis modern berjalan lancar dan perpindahan tersebut tidak akan pernah menjadi “terlalu
banyak”. Subri,2003:56.
3. Teori Fei-Ranis 1961
Teori Fei-Ranis berkaitan dengan Negara berkembang yang mempunyai ciri- ciri kelebihan buruh, sumber daya alamnya belum dapat diolah, sebagian besar
penduduknya bergerak di sector pertanian, banyak pengangguran, dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Menurut Fei-Ranis ada tiga tahap pembangunan ekonomi dalam kondisi kelebihan buruh. Pertama dimana para penganggur semua dialihkan ke sector industry
dengan upah institusional yang sama. Kedua, tahap di mana pekerja pertanian menambah output tetapi memproduksi lebih kecil dari upah institusional yang mereka
peroleh, dialihkan pula ke sector industry. Ketiga, tahap diatandai awal pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan output lebih besar daripada
perolehan upah institusional. Dan dalam hal ini kelebihan pekerja terserap ke sector jasa dan industry yang meningkat terus menerus sejalan dengan pertambahan output
dan perluasan usahanya. Subri,2003:57.
Universitas Sumatera Utara
55
4. Teori Klasik J.B. Say