Pendekatan produksi Pendekatan pendapatan Pendekatan Pengeluaran

26

2.2.2 Metode Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto

Metode perhitungan pendapatan regional dapat dibagi menjadi dua yakni :

1. Metode Lansung

Metode langsung adalah perhitungan dengan menggunakan data daerah atau data asli yang menggambarkan kondisi daerah atau data asli yang menggambarkan kondisi daerah dan digali dari sumber data yang ada di daerah itu sendiri. Metode lansung dapat dilakukan dengan mempergunakan tiga macam cara, yakni :

a. Pendekatan produksi

Pendekatan dengan cara ini dimaksudkan untuk menghitung netto barang dan jasa yang diproduksi ini dinilai pada harga produsen yaitu harga yang belum termasuk biaya transport dan pemasaran karena biaya transport dan pemasaran karena biaya transport akan dihitung sebagai pendapatan sektor perdagangan. Nilai barang dan jasa pada harga produsen ini merupakan nilai produksi bruto, sebab masih termasuk di dalamnya biaya-biaya barang dan jasa-jasa yang dipakai dan dibeli dari sektor lain. Untuk menghindari perhitungan dua kali double account, maka biaya-biaya barang dan jasa-jasa harus dikeluarakan sehinnga diperoleh nilai produksi netto atau disebut juga nilai tambah bruto termasuk penyusutan dan pajak tidak lansung. Y = P 1 Q 1 + P 2 Q 2 +…. +P n Q n Dimana : Y = PDRB Produk Domestik Regional Bruto P 1 , P 2 ..,P n = harga satuan produk pada satuan masing-masing sector ekonomi Universitas Sumatera Utara 27 Q 1 , Q 2, …, Q n = Jumlah produk pada satuan masing-masing sector ekonomi

b. Pendekatan pendapatan

Produk Domestik Regional Bruto dirumuskan jumlah seluruh balas jasa yang diterima oleh faktor produksi berupa gaji dan upah, bunga, sewa dan laba yang ikut serta dalam proses produksi suatau wilayahregion dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Berdasarkan pengertian di atas , maka nilai tambah bruto adalah jumlah dari upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, keuntungan , semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak lansung lainnya. Y = Y w + Y r + Y i + Y p Dimana : Y = Pendapatan regional atau PDRB Y w = Pendapatan upah gaji Y r = Pendapatan Sewa Y i = Pendapatan Bunga Y p = Pendapatan labaprofit.

c. Pendekatan Pengeluaran

Produk Domestik Regional Bruto dihitung jumlah seluruh komponen pengeluaran akhir, meliputi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan swasta yang tidak mencari keuntungan, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto serta ekspor neto yaitu ekspor dikurangi impor di dalam suatu wilayah region dengan jangka tertentusetahun. Y = C + I + G + X-M Universitas Sumatera Utara 28 Dimana : Y = PDRB Pendapatan Domestik Regional Bruto C = Pengeluaran Rumah tangga konsumen untuk konsumsi I = Pengeluaran rumah tangga perusahaan untuk investasi G = Pengeluaran rumah tangga pemerintah X-M = Ekspor netto atau pengeluaran rumah tangga luar negeri

2. Metode Tidak Lansung

Metode tidak lansung adalah suatu cara mengalokasikan produk domestik bruto dari wilayah yang lebih luas ke masing-masing bagian wilayah, misalnya mengalokasikan PDB Indonesia ke setiap provinsi dengan menggunakan alokator tertentu, alokator yang dapat digunakan, yaitu: a. Nilai produksi bruto atau neto setiap sectorsubsector, pada wilayah yang dialokasikan, b. Jumlah produksi fisik, c. Tenaga kerja d. Penduduk, e. Alokator tidak lansung lainnya. Dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari beberapa alokator dapat diperhitugkan persentase bagian masing-masing provinsi terhadap nilai tambah setiap sektor dan subsektor Robinson, 2005:25-26. Universitas Sumatera Utara 29

2.3 Pertumbuhan Ekonomi