Analisis Risiko Bahaya Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di 1 Analisis Bahaya Pada Proses Kerja

melakukan perkalian antara unlikely dengan fatality dengan meggunakan tabel matrix didapatkan hasil evaluasi bersifat high . Bahaya selanjutnya ada saat pekerja mengkaitkan jala-jala pada ring crane, jarak antara besi ring crane dengan pekerja terlalu dekat. Nilai likelihood bersifat possible karena pekerja bekerja berada di dekat lajur operasi crane sehingga kecelakaan bisa terjadi sewaktu-waktu apabila pekerja tidak berhati-hati. Nilai consequensy bersifat mayor injury karena apabila pekerja tertabrak besi ring crane maka dapat menyebabkan luka berat pada bagian kepala dan jika pekerja tidak mendapatkan pertolongan dengan segera akan menyebabkan dapat menyebabkan efek yang lebih parah. Maka apabila dilakukan perkalian antara dilakukan perkalian antara possible dengan mayor injury maka didapatkan hasil evaluasi adalah high . 5.1. 2 Analisis Bahaya Pada Proses Kerja Cargoding Pada proses kerja cargoding terdapat beberapa tahapan kerja yang menyebabkan kecelakaan namun tidak ada bahaya dengan kategori high . Salah satu yang menjadi potensi bahaya adalah kereta sorong yang meluncur tanpa kendali hal ini terjadi pada saat pekerja membawa barang dari dermaga menuju gudang. Nilai likelihood pada bahaya ini bersifat possible hal karena kereta sorong tidak mempunyai rem, tidak mempunyai lajur khusus kereta sorong dan jembatan penghubung antara dermaga menuju gudang miring. Sedangkan nilai consequency bersifat minor injury karena apabila tertabrak dapat menyebabkan luka yang dapat menghilangkan hari kerja. Maka ketika dilakukan perkalian antara possible dengan minor injury maka hasil evaluasinya bernilai medium. Potensi bahaya berikutnya ada posisi pekerja yang sering membungkuk pada saat mengangkat dan menyusun barang. Nilai likelihood bersifat likely karena prilaku tidak aman ini selalu dilakukan pekerja saat menyusun barang. Untuk nilai consequency bersifat neglible. Walaupun kondisi ini tidak mengakibatkan dampak yang fatal namun keadaan ini terus dilakukan sehingga apabila dilakukan perkalian didapatkan nilai medium pada hasil evaluasinya .hal ini sesuai dengan tabel matriks yang dikeluarkan oleh flinder university 2008.

5.1. 3 Analisis Bahaya Pada Proses Kerja

Delivery Pada proses kerja delivery terdapat bahaya high . Bahaya terjatuh dari truk ketika menyusun barang dan memasang terpal penutup memiliki nilai likelihood bersifat possible karena pekerjaan ini selalu dilakukan pekerja setiap hari sehingga kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu dan nilai consequensy bersifat mayor injury karena dapat menyebabkan luka atau cacat.Terjatuh dari truk juga dapat disebabkan unsafe action dari pekerja yang sering bercanda gurau, kurang serius, dan menganggap pekerjaan yang mereka lakukan merupakan hal biasa dan tidak perlu kekhawatiran khusus. Hal ini juga diperparah dengan unsafe condition dimana truktidak memiliki batas pengamanan dan barang disusun dengan kondisi melewati bibir truk, sehingga ketika pekerja akan menutup terpal truk maka akan sangat berisiko untuk pekerja terjatuh. Menurut Tarwaka 2004 bahwa faktor manusia berupa kurangnya pengetahuan dan keterampilan merupakan salah satu sebab terjadinya kecelakaan kerja.Maka dari itu penting bagi tenaga kerja bongkar muat melakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bekerja.

5.3 Evaluasi Risiko Bahaya Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di

Pelabuhan Teluk Nibung Tanjung Balai Asahan Bahaya pada pekerjaan bongkar muat yang dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat memiliki kategori high, medium, dan low .Berdasarkan flinder university 2008risiko high memiliki makna pengendaliannya mulai dari upaya penurunan risiko hingga tindakan praktis yang mungkin dilakukan.Untuk kategori risiko medium maka perlu dilakukan pengendalian yang sesuai. Bahaya dengan kategori risiko low tidak perlu dilakukan pengendalian khusus, hanya berupa pemantauan saja.

5.3. 1 Evaluasi Risiko Pada Proses Kerja

Stevedoring Berdasarkan hasil evaluasi pada pekerjaan bongkar muat barang di pelabuhan Teluk Nibung Tanjung Balai Asahan tahapan kerja dengan kategori high ada pada proses kerja stevedoring dengan potensi bahaya kehilangan keseimbangan dan beban berayun. Dari potensi bahaya ini menghasilkan potensi risiko tenggelam ketika pekerja terjatuh dari kapal ke laut. Bagi pekerja yang mempunyai kemampuan berenang maka dapat menyelamatkan diri, namun bagi pekerja yang tidak mempuyai kemampuan berenang di laut maka akan tenggelam dan dapat menyebabkan kematian. Evaluasi risiko pada potensi bahaya ini bersifat high maka perlu dilakukan pengendalian mulai dari upaya penurunan risiko seperti pembuatan peraturan pada setiap kapal agar kapal membuat pagar pengaman pada bibir kapal serta tindakan prafktis seperti penyedian life boy dipinggir deck kapal agar dapat menolong pekerja yang terjatuh sehingga dapat meminimalisir dampak dari bahaya ini.Potensi bahaya beban berayun berasal dari