3 Identifikasi Pada Proses Kerja

seperti halnya pada tahapan sebelumnya kondisi truk yang tinggi dan kurangnya keseriusan pekerja dalam bekerja, maka dapat berpotensi terjatuh dari ketinggian.

5.2 Analisis Risiko Bahaya Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di

Pelabuhan Teluk Nibung Tanjung Balai Asahan Analis risiko adalah tahap penilaian untuk memperoleh risiko termasuk kedalam kategori low, medium, high dan extreme. Dalam analisis risiko bahaya ini akan dianalisis nilai likelihood dan nilai consequency pada setiap tahapan kerja kemudian dilakukan perkalian antara likelihood dengan consequensy untuk mencari nilai hasil evaluasinya berdasarkan tabel matrix yang dikutip dari flinder university . Menurut Ramli 2010, analisis risiko adalah upaya untuk menentukan besarnya risiko yang diperoleh dari perkalian antara kemungkinan dan keparahan yang timbul dari bahaya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pekerjaan bongkar muat barang nilai tertinggi dari analisis risiko bahaya adalah high pada proses kerja steedoring dan delivery.

5.1. 1 Analisis Bahaya Pada Proses Kerja

Stevedoring Pada proses stevedoring terdapat beberapa tahapan kerja yang memiliki potensi bahaya sehingga berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja. Pada saat pekerja membuka tutup terpal barang, pekerja mengalami kehilangan keseimbangan dengan nilai likelihood bersifat unlikely walaupun bahaya tersebut jarang terjadi namun tetap mempunyai potensi untuk terjadi.Sedangkan nilai consequency bersifat fataliy karena jika pekerja terjatuh ke dalam laut dan tidak dapat berenang maka dapat menyebabkan meninggal dunia. Maka dengan melakukan perkalian antara unlikely dengan fatality dengan meggunakan tabel matrix didapatkan hasil evaluasi bersifat high . Bahaya selanjutnya ada saat pekerja mengkaitkan jala-jala pada ring crane, jarak antara besi ring crane dengan pekerja terlalu dekat. Nilai likelihood bersifat possible karena pekerja bekerja berada di dekat lajur operasi crane sehingga kecelakaan bisa terjadi sewaktu-waktu apabila pekerja tidak berhati-hati. Nilai consequensy bersifat mayor injury karena apabila pekerja tertabrak besi ring crane maka dapat menyebabkan luka berat pada bagian kepala dan jika pekerja tidak mendapatkan pertolongan dengan segera akan menyebabkan dapat menyebabkan efek yang lebih parah. Maka apabila dilakukan perkalian antara dilakukan perkalian antara possible dengan mayor injury maka didapatkan hasil evaluasi adalah high . 5.1. 2 Analisis Bahaya Pada Proses Kerja Cargoding Pada proses kerja cargoding terdapat beberapa tahapan kerja yang menyebabkan kecelakaan namun tidak ada bahaya dengan kategori high . Salah satu yang menjadi potensi bahaya adalah kereta sorong yang meluncur tanpa kendali hal ini terjadi pada saat pekerja membawa barang dari dermaga menuju gudang. Nilai likelihood pada bahaya ini bersifat possible hal karena kereta sorong tidak mempunyai rem, tidak mempunyai lajur khusus kereta sorong dan jembatan penghubung antara dermaga menuju gudang miring. Sedangkan nilai consequency bersifat minor injury karena apabila tertabrak dapat menyebabkan luka yang dapat menghilangkan hari kerja. Maka ketika dilakukan perkalian antara possible dengan minor injury maka hasil evaluasinya bernilai medium.