Jenis-jenis Bahaya Bahaya .1 Definisi Bahaya

memotong, menimpa, menjepit, menekan dan bentuk gerakan lainnya.Gerakan mekanis dapat menimbulkan cidera atau kerusakan seperti tersayat, terjepit, dan terpotong. 2. Bahaya listrik Sumber bahaya yang berasal dari energi listrik.Energi listrik dapat mengakibatkan berbagai bahaya seperti kebakaran, sengatan listrik, dan hubungan singkat.Di lingkungan kerja banyak ditemukan bahaya listrik. 3. Bahaya Kimiawi Jenis bahaya bersumber dari senyawa atau unsur kimia.Bahan kimia mengandung berbagai potensi bahaya sesuai dengan sifat dan kandungannya. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia antara lain: a Keracunan bahan kimia yang bersifat beracun b Iritasi oleh bahan kimia yang memiliki sifat iritasi seperti asam kuat c Kebakaran dan ledakan d Polusi dan pencemaran lingkungan 4. Bahaya Fisik Bahaya fisik berasal dari faktor-faktor fisik seperti: a Bising b Tekanan c Getaran d Suhu panas dan dingin e Cahaya atau penerangan f Radiasi dari bahan radioaktif, sinar ultra violet atau infra merah 5. Bahaya biologis Dari berbagai lingkungan terdapat bahaya yang bersumber dari unsur biologis seperti flora dan fauna yang terdapat dilingkungan kerja atau berasal dari aktifitas kerja.Potensi bahaya ini ditemukan pada industri makanan, farmasi, pertanian, pertambangan, minyak dan gas bumi. 6. Bahaya Ergonomi Bahaya yang disebabkan karena desain kerja, penataan tempat kerja yang tidak nyaman bagi pekerja sehingga dapat menimbulkan kelelahan pada pekerja. 7. Bahaya Psikologis Bahaya yang disebabkan karena jam kerja yang panjang, shift kerja yang tidak menentu, hubungan antar pekerja yang kurang baik. Hal ini juga dapat ditimbulkan karena faktor stress berupa pembagian pekerjaan yang tidak proporsional, serta mengabaikan kehidupan sosial Ramli,2010.

2.4 Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko harus dilakukan secara komprehensif dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen proses. Menurut ASNZS 4360 tentang Standar Manajemen Risiko langkah-langkahnya sebagai berikut.: 1. Menentukan Konteks 2. Identifikasi Risiko 3. Penilaian Risiko a Analisa risiko b Evaluasi risiko 4. Pengendalian Risiko 5. Komunikasi dan Konsultasi 6. Pemantauan dan Tinjau Ulang Gambar 2.3 Proses Manajemen Risiko