Sejarah Pendidikan Daerah Jawa Barat

Gymnasium diubah menjadi Hogere Burgerschool HBS, dengan lama belajar 5 tahun. 115

4. Sekolah Raja Hoofdenschool

Hoofdenschool atau dalam bahasa sehari-hari biasa disebut Sekolah Raja, mula-mula didirikan di Tondano pada tahun 1865 dan tahun 1872. Sekolah ini disediakan bagi anak-anak dari orang-orang Bumiputra yang menjadi kepala daerah dan tokoh-tokoh golongan Bumiputra lainnya. Setelah percobaan di Tornado berhasil, maka pada tahun 1878 sekolah Raja didirikan lagi di Bandung, Magelang, dan Probolinggo. Sekolah ini merupakan lanjutan umum dengan tujuan mendidik calon-calon pegawai Bumiputra. Oleh karena itu, setelah percobaan pendirian sekolah di kota-kota tersebut di atas berjalan lancar, maka pada tahun 1900, Sekolah Raja berganti nama menjadi OSVIA Opleidingschool voor Inalndsche Ambtenaren: Sekolah Pendidikan Pegawai Bumiputra. Selanjutnya sekolah ini ditingkatkan menjadi sekolah menengah dengan nama MOSVIA.

5. Sekolah Pertukangan

Sekolah kejuruan pertama kali dibuka atas prakarsa pihak swasta pada tahun 1856 di Batutulis, Jakarta. Murid-muridnya berusia 6-15 tahun. Tujuan dibuka sekolah ini adalah untuk membantu golongan peranakan Indo-Belanda agar dapat mencari penghidupan yang layak. Namun sekolah ini hanya bertahan sampai tahun 1873. Pada tahun 1860 pihak pemerintah juga membuka sekolah pertukangan namun inipun tidak dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan sedikitnya biaya pengolahan sekolah atau kurangnya animo murid-murid.

6. Sekolah Pendidikan Guru Hollandsch Inlandsche Kweekschool

Setelah pendidikan guru Kweekschool dibuka dengan maksud sebagai persiapan untuk pendidikan sekolah-sekolah Bumiputra. Pada tahun 1834 dibuka di Ambon. Di Pulau Jawa pada tahun 1852 di Surakarta. Pada tahun 1866 dibuka di Bandung dengan murid pertama berjumlah 27 orang, diantaranya pindahan dari HIK Surakarta. 115 Pendidikan di Indonesia dari jaman ke jaman, ..., h. 51 49 Semula bahasa pengantar pada HIK adalah bahasa Melayu, tetapi setelah bahasa Belanda pada tahun 1865 diajarkan, maka sejak tahun 1871 bahasa Belanda dijadikan bahasa pengantar. Di daerah Priangan Jawa Barat, HIK biasa disebut juga “Sekolah Raja”, yaitu di Bandung, maka pendidikan Bumiputra di Jawa Barat dapat berkembang karena adanya tenaga guru untuk mengajar, baik di sekolah pemerintah maupun di sekolah swasta misalnya di HIS, termasuk HIS Pasundan. Setelah lahirnya Politik Etis maka pendidikan tersebut diatas berangsur- angsur membaik dan semakin banyak. Diantara sekolah yang baru didirikan ialah sebagai berikut 116 :

1. Sekolah Bumiputra-Belanda Hollandsch Inlandscheschool

HIS yang dimulai didirikan pada tahun 1914 merupakan penjelmaan dari Sekolah Kelas Satu. Di Jawa Barat HIS pemerintah dibuka di Jakarta, Bandung, Sumedang, Ciamis, dan Kuningan. HIS Pasundan swasta terdapat di Bandung, Ciparay, Sukabumi, Cianjur, Bogor, Karawang, Purwakarta, Tasikmalaya, dan kota-kota lainnya.

2. Sekola Desa

Pertama kali didirikan pada tahun 1907 dan disediakan untuk anak-anak rakyat biasa yang tinggal di desa-desa. Lama belajarnya 3 tahun. Pengetahuan yang diajarkan hanyalah sekedar kepandaian membaca, menulis, dan berhitung. Di Jawa Barat, sekolah ini antara lain terdapat di desa-desa di lingkungan kota Bandung, Cirebon, dan Ciamis.

3. Sekolah Lanjutan Vervoigschool

Sekolah ini dibuka pada tahun yang bersamaan dengan tahun pendirian HIS, yaitu tahun 1914 dan merupakan sekolah lanjutan dari Sekolah Desa Volkschool. Lama belajarnya 3 tahun dan disediakan untuk murid-murid Sekolah Desa yang berprestasi baik. Pada sekitar tahun 1915 di Jawa Barat, Vervolgschool dan Sekolah Kelas SatuHIS telah berdiri hampir di tiap kabupaten. 116 Edi S Ekajati, Sejarah Pendidikan Daerah Jawa Barat, ..., h. 73-78 50