Tingkat Kecukupan Energi Keluarga Berdasarkan Karakteristik

tukang bangunan. Sementara dari 7 keluarga yang memiliki tingkat kecukupan energi kurang, 1 kepala keluarga 14,28 memiliki pekerjaan sebagai tukang becak, dan 3 kepala keluarga 42,86 sebagai karyawan swasta dan 3 kepala keluarga 42,86 lainnya bekerja sebagai supir. Tabel 4.15 Tabulasi Silang Tingkat Kecukupan Energi Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga No Tingkat Kecukupan Energi Jumlah Anggota Keluarga Total Kecil Sedang Besar N N N 1 Baik 3 37,50 5 62,50 0,00 8 100 2 Sedang 11 73,33 4 26,67 0,00 15 100 3 Kurang 5 71,43 2 28,57 0,00 7 100 Pada tabulasi silang dapat dilihat bahwa dari 8 keluarga dengan tingkat kecukupan energi baik, 5 keluarga 62,50 memiliki jumlah anggota keluarga kategori sedang dan 3 keluarga 37,50 memiliki jumlah anggota keluarga dalam kategori kecil. Dari 15 keluarga dengan tingkat kecukupan energi sedang, 11 keluarga 73,33 memiliki jumlah anggota keluarga dalam kategori kecil sedangkan 4 keluarga 26,67 berada dalam kategori sedang. Sementara dari 7 keluarga yang memiliki tingkat kecukupan energi kurang, 5 keluarga 71,43 memiliki jumlah anggota keluarga kategori kecil dan 2 keluarga 28,57 dengan kategori jumlah anggota keluarga sedang. Tabel 4.16 Tabulasi Silang Tingkat Kecukupan Energi Berdasarkan Pendidikan Kepala Keluarga No Tingkat Kecukupan Energi Pendidikan Kepala Keluarga Total SD SMP SMA Sarjana N N N N 1 Baik 0,00 0,00 5 62,50 3 37,50 8 100 2 Sedang 1 6,67 5 33,33 9 60,00 0 0,00 15 100 3 Kurang 1 14,29 0,00 6 85,71 0 0,00 7 100 Berdasarkan hasil tabulasi silang dapat dilihat bahwa dari 8 keluarga dengan tingkat kecukupan energi baik, 5 kepala keluarga 62,50 memiliki pendidikan SMA sedangkan 3 kepala keluarga 37,50 memiliki tingkat pendidikan sarjana. Dari 15 keluarga dengan tingkat kecukupan energi sedang, 1 kepala keluarga 6,67 memiliki pendidikan SD, sedangkan 5 kepala keluarga 33,33 dengan tingkat pendidikan SMP dan 9 kepala keluarga 60,00 lainnya memiliki pendidikan SMA. Sedangkan dari 7 keluarga yang memiliki tingkat kecukupan energi kurang, 1 kepala keluarga 14,29 memiliki pendidikan SD, dan 6 kepala keluarga 85,71 dengan tingkat pendidikan SMA.

4.7 Tingkat Kecukupan Protein Keluarga Berdasarkan Karakteristik

Keluarga Tingkat kecukupan protein berdasarkan karakteristik keluarga dapat dilihat dari hasil tabulasi silang berikut ini : Tabel 4.17 Tabulasi Silang Tingkat Kecukupan Protein Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga No Pekerjaan Kepala Keluarga Tingkat Kecukupan Protein Baik Sedang Kurang N N N 1 Kontraktor 1 16,67 0,00 0,00 2 Satpam 0,00 2 18,18 0,00 3 Kepling 1 16,67 0,00 0,00 4 Karyawan Swasta 0,00 6 54,55 6 46,15 5 Guru 2 33,33 0,00 0,00 6 Wirausaha 1 16,67 0,00 0,00 7 Supir 0,00 2 18,18 3 23,08 8 Mocok 0,00 1 9,09 0,00 9 Tukang Becak 0,00 0,00 1 7,69 10 Pengacara 1 16,67 0,00 0,00 11 Buruh Cuci 0,00 0,00 1 7,69 12 Tukang Bangunan 0,00 0,00 2 15,39 Total 6 100,00 11 100,00 13 100,00 Pada Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa dari 6 keluarga dengan tingkat kecukupan protein baik, masing- masing terdapat 1 kepala keluarga 16,67 yang bekerja sebagai kontraktor, kepling, wirausaha dan pengacara serta 2 orang kepala keluarga 33,33 bekerja sebagai guru. Sedangkan dari 11 keluarga dengan tingkat kecukupan protein sedang, 2 kepala keluarga 18,18 bekerja sebagai satpam, mocok dan buruh cuci, 6 kepala keluarga 54,55 bekerja sebagai karyawan swasta dan 2 kepala keluarga 18,18 bekerja sebagai supir, dan 1 orang kepala keluarga 9,09 bekerja mocok. Keluarga yang memiliki tingkat kecukupan protein kurang sebanyak 13 keluarga dengan 6 kepala keluarga 46,15 memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta, 3 kepala keluarga 23,08 sebagai supir dan, 2 kepala keluarga tukang bangunan 15,39, 1 kepala keluarga 7,69 bekerja sebagai tukang becak dan buruh cuci.